Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kulit Kering Bisa Bikin Infeksi Jika Dibiarkan, Cegah dengan 5 Cara Berikut

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Selasa, 08 Nov 2022 22:20 WIB

Young beautiful woman touching skin in bathroom. Unhappy girl standing in towel, looking in the mirror, checking dry irritated skin. Morning skincare routine.
Kenali Faktor Pemicu Kulit Kering dan Cara Mengatasinya Agar Tidak Terkena Pruritus/Foto: Getty Images/iStockphoto/Sasha_Suzi

Pruritus dan kulit kering sering dianggap sepele, tetapi kerap menjadi kesulitan tersendiri, khususnya bagi para lansia. Kulit kering terjadi karena seiring bertambahnya usia, pori-pori yang menghasilkan sedikit minyak, sehingga kulit cenderung lebih kering daripada mereka yang berusia lebih muda.

“Kulit kering adalah kondisi lapisan terluar yang kelembapannya kurang,” ujar dr. Amelia Setiawati Soebyanto, Sp.DV, Spesialis Dermatologi dan Venereologi, dalam acara Virtual Media Briefing dengan tema ‘Jangan sampai Pruritus dan Kulit Kering menurunkan kualitas hidup usia lanjut’.

Hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi lebih kasar dan pecah-pecah. Jika tidak diobati dengan baik, kondisi kulit kering ini akan memicu masuknya bakteri ke dalam tubuh dan menjadi infeksi yang berpotensi timbulnya penyakit lainnya.

Sementara itu, kulit kering pun bisa menyebabkan gatal dan menyebabkan seseorang terkena pruritus. Pruritus bisa menjadi kronis jika Bunda merasa gatal dalam jangka waktu yang lama, yakni sekitar enam minggu atau lebih.

Bahkan, itu bisa mengganggu kualitas hidup seseorang seperti tidak dapat tidur dengan nyenyak dan dapat menyebabkan kecemasan hingga depresi.

Oleh karena itu, ketika merasakan kulit berubah menjadi kering dan terasa gatal dalam jangka waktu yang cukup lama, Bunda perlu segera melakukan pengobatan ke dokter spesialis kulit dan kelamin sehingga kulit gatal tidak memicu penyakit lainnya.

Faktor risiko kulit kering

Kulit kering disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut terkait faktor-faktor yang dapat menyebabkan kulit kering.

1. Faktor internal

  • Dapat dipengaruhi dari genetik, jika ada keturunan genetik kondisi kulit kering, kasus ini dapat lebih parah dibandingkan kondisi kulit kering yang disebabkan oleh faktor lainnya.
  • Adanya penyakit lain, biasanya penyakit gula dan ginjal dapat memicu faktor kulit menjadi kering yang dapat menyebabkan gatal sehingga berpotensi terkena pruritus.
  • Eksim, kondisi ini juga dapat menyebabkan kulit kering.
  • Infeksi, infeksi yang dapat menyebabkan kulit kering bermacam-macam seperti virus, HIV, hingga hepatitis.

2. Faktor eksternal

  • Lingkungan seperti polusi udara dari pabrik dan kendaraan juga dapat memicu kulit kering.
  • Teriknya panas matahari memicu kebanyakan orang memilih untuk menggunakan AC. Namun, siapa sangka bahwa penggunaan AC terlalu dingin juga dapat memicu kulit kering?
  • Paparan sinar UV terlalu lama juga dapat membuat kulit rusak menjadi pecah-pecah.
  • Dehidrasi, ini bisa terjadi karena kurangnya asupan cairan yang Bunda minum.
  • Kebiasaan mandi yang salah, terlalu lama mandi atau terlalu lama berendam air panas dapat menyebabkan kulit lebih kering.

Itulah faktor-faktor yang dapat menyebabkan kulit kering dan memicu terkena pruritus. Namun, Bunda bisa masih bisa mengatasinya dengan melakukan beberapa hal, lho. Apa saja yang bisa Bunda lakukan? Simak di halaman berikutnya, ya, Bunda.

Bunda, yuk, download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video 5 kesalahan pakai skincare yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

CARA MENGURANGI RISIKO KULIT KERING

Close up unhappy sad woman looking at red acne spots on chin in mirror, upset young female dissatisfied by unhealthy skin, touching, checking dry irritated face skin, skincare and treatment concept

Kenali Faktor Pemicu Kulit Kering dan Cara Mengatasinya Agar Tidak Terkena Pruritus/Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Cara mengurangi kulit kering yang berisiko pruritus

Pruritus adalah salah satu penyakit pada lansia yang bisa disebabkan oleh kulit kering. Oleh karena itu, untuk mencegah risiko ini, Bunda perlu menjaga kulit tetap lembap dan sehat. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengurangi kulit kering.

1. Tidak mandi terlalu lama dan pakai air hangat

Tahukah Bunda bahwa mandi terlalu dan sering berendam di air panas juga dapat membuat kulit menjadi lebih kering?

“Mandi ini sangat penting harus cepat dan jangan terlalu lama,” ujar dr. Amelia. Kebiasaan mandi yang salah seperti ini dapat memicu terkena pruritus. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mandi tidak terlalu lama, setidaknya 5 sampai 10 menit.

Selain itu, Bunda juga dianjurkan untuk menggunakan sabun cair dibandingkan dengan sabun batang. Hal ini untuk mengurangi risiko terkena bakteri lainnya.

“Karena sabun batang berisiko menjadi objek kontaminasi bakteri dan pH untuk sabun batang lebih tinggi, lebih bersifat alkali yang dapat membuat kulit lebih kering,” jelas dr. Amelia.

Banner Fokus Rambut Bayi

2. Menghindari paparan sinar UV

“Menghindar dari paparan sinar matahari yang terlalu lama, dalam artian misalnya berada di bawah sinar matahari dalam jangka waktu satu jam,” ujar dr. Amelia.

Secara umum sinar matahari memang baik untuk kesehatan tubuh, tetapi jika terlalu lama juga dapat merusak kulit. Karenanya, dianjurkan untuk berjemur di bawah matahari tidak terlalu lama, minimal 10 sampai 15 menit saja.

3. Menjaga asupan cairan yang cukup

Minum air putih yang cukup juga dapat membantu Bunda mencegah kulit kering. “Asupan cairan yang cukup dapat membuat kulit lebih lembap dan tidak terhidrasi,”  jelas dr. Amelia.

4. Menggunakan pelembap

Tidak dapat dipungkiri lagi, pelembap menjadi salah satu perawatan kulit yang dapat mencegah kulit menjadi kering. “Bagi kasus kulit kering ringan masih bisa diatasi dengan menggunakan pelembap kulit,” ujarnya.

Sementara itu, ketika memilih pelembap juga disarankan memilih pelembap yang tepat karena pengolesan berbagai macam pelembap yang tidak sesuai dengan kulit dapat menimbulkan iritasi dan berisiko infeksi.

5. Segera konsultasi ke dokter spesialis kulit

Ketika merasakan beberapa gejala kulit kering, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke spesialis kulit agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menemukan pengobatan yang sesuai.

“Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik lebih lanjut dan memberikan pengobatan yang sesuai dengan setiap kasus kulit kering,” kata dr. Amelia.


(asa)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda