
moms-life
Kurangi Sampah, Sisa Produksi Ikan Sidat Bakar Bisa Diolah Jadi Kaldu hingga Keripik
HaiBunda
Jumat, 04 Nov 2022 12:47 WIB

Dalam rangka menyambut Hari Ikan Nasional pada 21 November mendatang, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) mengenalkan hasil produksi ikan sidat bakar nih, Bunda. Ikan sidat sendiri memiliki berbagai macam nutrisi dan bisa menambah pemasukan di sektor ekonomi keluarga.
Kegiatan ini dilakukan pada 1 hingga 2 November 2022 kemarin di Kaliwungu dan Bulaksari, Jawa Tengah. Selain mengedukasi para Bunda, kegiatan ini juga mengajarkan anak-anak untuk meminimalisasi sampah pangan serta ekosistem air tawar melalui komik, dongeng, dan berbagai macam kegiatan lainnya.
Ikan sidat sendiri merupakan salah satu jenis ikan yang banyak dikonsumsi di Asia, Bunda. Secara sepintas, ikan sidat terlihat mirip dengan belut karena memiliki tubuh bulat memanjang dengan mata yang kecil.
Berdasarkan rilis yang diterima HaiBunda pada Jumat (4/11/2022), Indonesia adalah salah satu pengekspor ikan sidat ke Jepang, namun konsumsinya masih sangat terbatas. Menu olahan ikan sidat masih sangat jarang ditemui di restoran.
Harga menjadi salah satu faktor kendalanya, Bunda. Beberapa jenis ikan sidat juga memiliki status perlindungan terbatas hingga penangkapannya harus sesuai dengan aturan yang ada.
Ikan sidat biasanya diolah menjadi sidat bakar atau unagi kabayaki. Untuk membuat hidangan ini, akan ada berbagai bagian ikan sidat yang terbuang seperti hati, tulang, daging perut, kepala, dan sirip.
FAO bersama dengan mitra penggiat kuliner lainnya membuat proyek IFish untuk memanfaatkan sisa pangan ikan sidat menjadi produk lainnya.
"Kami mengembangkan hasil sampingan menjadi kaldu, keripik, dan sambal goreng karena mudah mengolahnya dengan bahan dasar yang sederhana. Konsep ini juga selaras dengan upaya mempromosikan prinsip memasak bebas limbah (zero waste cooking) kepada masyarakat setempat, di mana seluruh bagian tubuh sidat dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai sumber nutrisi yang tinggi," ujar Arifien Windarman selaku pegiat kuliner yang berbagi resep di acara tersebut.
Para Bunda dan para pegiat posyandu menjadi peserta kegiatan hari pertama di Kaliwungu. Empat resep berbahan baku hati, tulang, sirip, dan kepala hasil olahan pakar kuliner diolah bersama peserta. Semua resep praktis dan dapat dimasak dengan peralatan sederhana.
![]() |
Sajian dari hasil sampingan produksi sidat bakar tersebut kemudian dipamerkan dan dihidangkan pada kegiatan tanggal 2 November di Bulaksari. Kegiatan ini memperoleh apresiasi dari Teti Rohatiningsih, Istri dari Bupati Cilacap.
"Pelatihan pengolahan hasil sampingan produksi sidat bakar bisa memberikan semangat pada perempuan menghadirkan menu sidat sekaligus mendukung kegiatan gemarikan. Lalu kegiatan hari ini, dongeng dan lomba mewarnai dengan tema sidat, bisa menginspirasi generasi muda untuk mengenal kekayaan alam dan potensi perikanan Cilacap," tuturnya.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Jangan lupa intip lagi video tips terapkan conscious living di rumah berikut ini:
TOPIK TERKAIT
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda