Florida, AS -
Pernah nggak sih, Bun, merasa sayang sama makanan yang dibuang anak begitu saja, padahal cuma dimakan sedikit? Malah kadang karena nggak suka sama makanan itu, meski belum dimakan sama sekali, langsung deh dibuang.
Nah, demi menanamkan kebiasaan pada anak biar nggak buang-buang makanan, sekolah dasar di Orange County, Florida, ini punya terobosan. Gimana caranya? Hanya dengan menyediakan meja berbagi.
Di meja itu, murid-murid bisa meletakkan makanan atau minuman yang nggak disukainya, tentunya sebelum makanan tersebut dibuka ya alias masih dalam keadaan utuh atau bukan bekas dimakan. Selanjutnya siapapun bisa mengambil makanan atau minuman yang mereka sukai dari meja tersebut. Kalau masih ada yang belum diambil maka akan diberikan ke gereja terdekat yang kemudian akan menyalurkannya ke tunawisma.
Sabrina Agosto (9 tahun) adalah salah satu murid yang turut meletakkan susu kotak di meja berbagi. Sebagai gantinya, ia mengambil yogurt dari meja yang sama.
"Saya tidak suka susu," jelas anak kelas empat di Aloma Elementary School di Orange County tersebut, seperti dilansir Orlandosentinel.
Program ini baru dijalankan dua tahun. Tujuannya untuk mengurangi sampah makanan sisa serta memberikan nutrisi ekstra, baik untuk anak-anak yang lapar di kafetaria sekolah tersebut atau warga sekitar yang membutuhkan.
Selain Aloma, ada sekitar 20 sekolah dasar negeri di Orange yang telah menyediakan meja berbagi. Ide ini dianggap sebagai strategi inovatif.
"Tanpa program ini, makanan itu benar-benar masuk ke tempat sampah," kata Pastor Stan Reinemund dari gereja di diket sekolah Aloma yang menerima sumbangan makanan para murid. Dari sumbangan makanan tersebut, pihak gereja bisa menyalurkannya kepada sekitar 100 gelandangan setiap hari minggu.
 Meja berbagi agar anak nggak membuang makanan/ Foto: nhfcommunity |
Makan Siang GratisDi sekolah-sekolah negeri di AS, para siswa mendapat makanan dan minuman dari pihak sekolah. Makanan tersebut termasuk buah dan sayuran. Namanya anak-anak, nggak semua makanan mereka sukai. Kata Lora Gilbert, salah satu direktur di Sekolah Orange, ada saja makanan yang sisa karena anak-anak nggak mau mengambilnya.
Oh iya, di sini nggak ada perbedaan porsi lho. Iya, sekolah memberikan makanan dengan ukuran yang sama untuk anak-anak TK maupun anak SD. Padahal anak TK tentu makan siangnya nggak sebanyak anak-anak yang lebih besar. Sebaliknya, anak-anak kelas 5 atau kelas 6 umumnya makannya lebih banyak.
Nah, kehadiran meja berbagi ini jadi solusi banget tuh untuk masalah tersebut. Jadi tong sampah relatif lebih bersih dari makanan yang dibuang.
Contohnya nih, saat siswa bernama Riley Wiggins (9) meletakkan irisan jeruknya di atas meja berbagi karena tidak suka jeruk, seorang siswa lain mengambil potongan jeruk tersebut. Yang nggak suka jeruk nggak perlu membuangnya, sedangkan yang suka jeruk bisa mendapat tambahan.
Oya, karena persyaratan kode kesehatan negara bagian, meja berbagi ini tidak menerima makanan panas atau makanan yang tidak dibungkus dalam wadah tertutup.
Martha Albright, manajer kafetaria Aloma, mengatakan program meja berbagi ini berhasil mengurangi limbah dan kekacauan di ruang makan. Simpel banget soalnya, anak nggak perlu teriak-teriak kalau mendapati makanan yang nggak disukai. Juga nggak perlu teriak-teriak kalau ingin mendapatkan tambahan makanan.
Kalau Bunda gimana cara menanamkan ke si kecil agar lebih menghargai makanannya?
(Nurvita Indarini)