HaiBunda

MOM'S LIFE

Reinfeksi COVID-19 Disebut Bisa Menimbulkan Gejala Lebih Parah, Ini Kata Pakar

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 17 Nov 2022 15:50 WIB
Reinfeksi COVID-19 Disebut Bisa Menimbulkan Gejala Lebih Parah, Ini Kata Pakar/ Foto: iStock
Jakarta -

Sudah lebih dari dua tahun pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia. Setidaknya, banyak masyarakat Indonesia pernah terpapar virus ini, Bunda.

Tak hanya sekali, ada pula yang pernah terinfeksi virus COVID-19 beberapa kali. Faktanya, para penyintas memang masih mungkin bisa mengalami reinfeksi.

Sejak dimulainya masa pandemi, banyak beredar kabar bahwa seseorang yang pernah terinfeksi bisa mengalami long Covid. Bahkan kasus reinfeksi juga disebut akan menimbulkan gejala yang lebih parah. Benarkah demikian?


Kata pakar soal gejala reinfeksi COVID-19

Menurut Ahli Mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Amin Subandrio, gejala pada infeksi kedua atau ketiga bisa jadi lebih berat dialami pasien. Pasalnya, pada kondisi organ yang belum pulih 100 persen justru harus menerima virus COVID-19 kembali.

"Jadi ketika organ belum 100 persen pulih, otomatis dia akan tambah rusak, bisa muncul kerusakan jaringan saat infeksi berulang," kata Amin dalam konferensi pers yang digelar BNPB, Rabu (16/11/22).

Meski begitu, tidak semua orang yang reinfeksi akan mengalami kondisi berat ya, Bunda. Semuanya kembali lagi pada imunitas dan kondisi tubuh setelah paparan virus yang pertama.

"Semua dipengaruhi dengan kesiapan tubuh. Kalau imunitasnya kuat, tentu tidak akan berpengaruh apa-apa meski infeksi berulang terjadi," ujar Amin.

Amin mengatakan, respons tubuh terhadap serangan COVID-19 sangat dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang. Bila seseorang menjalani gaya hidup yang sehat, tentunya ia tidak akan mengalami serangan COVID-19 yang terlalu keras.

Tapi sebaliknya, bila Bunda tidak menjalani gaya hidup sehat, maka bisa mengalami gejala berat saat terpapar kembali COVID-19. Bahkan gejala berat ini dapat dialami di infeksi pertama.

"Misalnya yang malas gerak, suka merokok, dia, kan, organ dalamnya sudah rusak, yang mager itu obesitas, sudah ada plak di saluran darahnya. Ketika diserang Covid-19, ya, akan jadi parah," ungkap Amin.

Lalu apa gejala parah yang bisa dialami seseorang saat terinfeksi COVID-19 secara berulang?

TERUSKAN MEMBACA DI SINI.

Simak juga 3 kelebihan vaksin Pfizer untuk COVID-19, di video berikut:

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Potret Hangat Keluarga Adrian Khalif & Libra Akila, Bangga Karya Sang Suami Dinikmati Banyak Orang

Mom's Life Nadhifa Fitrina

4 Pertanyaan Psikolog untuk Mengukur Kekuatan Cinta Pasangan di Atas Rata-rata

Mom's Life Amira Salsabila

Momen Khumaira Main Bareng Kakak Ukkasya dan Anak Shireen Sungkar, Intip Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Berapa Idealnya Investasi Emas? Ini Kata Pakar Keuangan

Mom's Life Amira Salsabila

5 Mitos dan Fakta Tentang Kesuburan Jelang Masa Perimenopause

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Potret Hangat Keluarga Adrian Khalif & Libra Akila, Bangga Karya Sang Suami Dinikmati Banyak Orang

4 Pertanyaan Psikolog untuk Mengukur Kekuatan Cinta Pasangan di Atas Rata-rata

Momen Khumaira Main Bareng Kakak Ukkasya dan Anak Shireen Sungkar, Intip Potretnya

Berapa Idealnya Investasi Emas? Ini Kata Pakar Keuangan

5 Mitos dan Fakta Tentang Kesuburan Jelang Masa Perimenopause

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK