HaiBunda

MOM'S LIFE

Ini Rangkaian Pernikahan Adat Jawa yang Bunda Perlu Tahu

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 12 Dec 2022 12:45 WIB
Ini Rangkaian Pernikahan Adat Jawa yang Perlu Bunda Tahu/Foto: dok. Laily Rachev
Jakarta -

Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang digelar mulai dari Kamis (8/12/2022) menggunakan rangkaian adat Jawa. Mulai dari pengajian hingga resepsi yang digelar di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah.

Setiap daerah tentunya memiliki adat istiadat yang berbeda dalam prosesi pernikahan, salah satunya adalah adat Jawa. Setiap adat tersebut memiliki makna dan filosofi bagi calon mempelai pengantin, Bunda.

Pernikahan dengan adat Jawa dikenal memiliki beberapa rangkaian yang perlu dilakukan para calon pengantin. Mulai dari siraman, seserahan, hingga midodareni dan panggih.


Rangkaian prosesi pernikahan dengan adat Jawa

Jika menggunakan rangkaian adat Jawa dalam pernikahan, berikut adalah daftar adat Jawa yang perlu Bunda tahu.

1. Semaan atau pengajian

Rangkaian pertama dalam adat Jawa yang perlu Bunda lakukan menjelang pernikahan adalah pengajian. Rangkaian yang satu ini biasanya dilakukan oleh keluarga yang beragama Islam. Dalam pengajian ini, calon pengantin akan memohon doa restu kepada orang tuanya.

2. Pasang tarub, bleketepe, dan tuwuhan

Adat Jawa yang satu ini juga dilakukan dalam rangkaian pernikahan Kaesang dan Erina menjelang pernikahan. Setelah pengajian, upacara selanjutnya adalah pemasangan tarub, bleketepe, dan tuwuhan.

Tarub diartikan sebagai peneduh di halaman rumah berhias janur. Sementara bleketepe adalah anyaman yang terbuat dari daun kelapa tua dan menjadi simbol penyucian. Selain itu, tuwuhan mengartikan hasil pertanian yang dipasang disusun seperti pagar. Biasanya ini terdiri dari pisang raja, aneka dedaunan, dan janur.

3. Siraman

Siraman dimaksudkan sebagai penyucian fisik dan batin dari masing-masing calon pengantin. Siraman ini juga perlu dilakukan oleh orang tua dari calon mempelai atau orang yang dituakan dalam keluarga masing-masing.

Siraman ini juga dilakukan secara terpisah, baik di kediaman calon mempelai wanita dan calon mempelai pria.

4. Bopongan

Bopongan menggambarkan rasa sayang orang tua dan kerelaan mereka untuk melepas anak mereka yang hendak membuka lembaran baru bersama pasangan mereka. Bopongan ini biasanya dilakukan setelah prosesi siraman.

Bopongan dilakukan oleh seorang ayah yang menggendong putrinya atau calon mempelai wanita menuju kamar.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bunda, yuk, download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video kirab pengantin Kaesang dan Erina disambut antusias warga yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Berobat Pakai Asuransi Bayar 10% Ditunda, Ini Penjelasan OJK

Arti Nama Axel dan 30 Rangkaiannya untuk Anak Laki-laki, Modern & Damai Maknanya

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK