Tahukah Bunda bahwa terdapat ibadah puasa yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW setiap bulannya? Ibadah tersebut adalah puasa ayyamul bidh yang dilaksanakan pada tanggal tertentu selama 3 hari setiap bulannya.

Nabi Muhammad SAW seringkali melakukan ibadah puasa ayyamul bidh dan menganjurkannya kepada para sahabatnya.

Hal tersebut sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwasanya “Rasulullah SAW sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah (ayyamul bidh) baik di rumah maupun dalam bepergian.” (HR an-Nasa’i dengan sanad hasan).

Lantas kapan sajakah jadwal puasa ayyamul bidh 2023? Bunda dapat menyimak penjelasannya sebagai berikut.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Tahun 2023

Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW dilaksanakan selama 3 hari pada pertengahan bulan setiap tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriah.

Berikut Bunda, jadwal lengkap puasa ayyamul bidh di tahun 2023:

• Puasa Ayyamul Bidh Jumada al-Akhirah: 13-15 Jumada al-Akhirah 1444 H atau 6-8 Januari 2023
• Puasa Ayyamul Bidh Rajab: 13-15 Rajab 1444 H atau 4-6 Februari 2023
• Puasa Ayyamul Bidh Sya’ban: 13-15 Sya’ban 1444 H atau 5-7 Maret 2023
• Puasa Ayyamul Bidh Syawal: 13-15 Syawal 1444 H atau 3-5 Mei 2023
• Puasa Ayyamul Bidh Dzulqaidah: 13-15 Dzulqaidah 1444 H atau 2-4 Juni 2023
• Puasa Ayyamul Bidh Dzulhijah: 13-15 Dzulhijah 1444 H atau 2-4 Juli 2023
• Puasa Ayyamul Bidh Muharam: 13-15 Muharam 1445 H atau 31 Juli-2 Agustus 2023
• Puasa Ayyamul Bidh Safar: 13-15 Safar 1445 H atau 30 Agustus-1 September 2023
• Puasa Ayyamul Bidh Rabi’ul Awal: 13-15 Rabi’ul Awal 1445 H atau 29 September-1 Oktober 2023
• Puasa Ayyamul Bidh Rabi’ul Akhir: 13-15 Rabi’ul Akhir 1445 H atau 28-30 Oktober 2023
• Puasa Ayyamul Bidh Jumadil Ula: 13-15 Jumadil Ula 1445 H atau 27-29 November 2023
• Puasa Ayyamul Bidh Jumadil Akhirah: 13-15 Jumadil Akhirah 1445 H atau 26-28 Desember 2023

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Dikutip dari buku Cinta Shaum, Zaakat dan Haji, penerbit Elex Media Komputindo (2020), keutamaan mengerjakan puasa ayyamul bidh sebagaimana hadist yang diriwayatkan Abu Daud dan An Nasai. Dari Ibnu Milhan Al Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.”

Maka jika Bunda mengerjakan amalan puasa ayyamul bidh, seperti kata Rasulullah pahalanya setara dengan puasa yang dilakukan selama setahun penuh.

Bolehkah puasa ayyamul bidh 2 hari?

Syaikh Ibn Baz dalam bukunya berjudul Supaya Ramadhan Sempurna (terjemahan), penerbit Santai Ilmu Publication (2019) mengatakan bahwa umat muslim dapat menjalankan puasa ayyamul bidh selama 2 hari, tidak harus 3 hari penuh.

Meskipun ada kebolehan untuk tidak mengerjakan puasa ayyamul bidh secara penuh, namun sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW, alangkah baiknya jika umat muslim dapat mengerjakan puasa ayyamul bidh secara sempurna.

Sebagaimana dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Muttafaq ‘Alaih bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda “Berpuasalah selama tiga hari setiap bulan. Karena sesungguhnya kebaikan pada hari itu dihitung sepuluh kali lipat dan nilainya sama seperti berpuasa sepanjang tahun.”

Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh

Adapun apabila Bunda hendak melaksanakan puasa ayyamul bidh, maka Bunda dapat melafalkan bacaan niat puasa ayyamul bidh sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ayyâmil biidl lilaahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'ala.

Waktu sahur dan berbuka Puasa Ayyamul Bidh

Bunda, waktu sahur dan berbuka puasa ayyamul bidh sama halnya dengan pelaksanaan puasa wajib atau pun sunnah lainnya.

Waktu sahur berakhir ketika hendak mendekati imsak, sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dari Zaid bin Tsabit yang mengatakan bahwa “Kami makan sahur bersama Rasulullah SAW, kemudian (setelah makan sahur) kami berdiri melaksanakan shalat. Aku (Anas bin Malik) berkata: berapa perkiraan waktu antara makan sahur dengan shalat fajar? Zaid bin Tsabit menjawab: (seperti waktu yang dibutuhkan untuk membaca) 50 ayat”.

Sementara untuk waktu berbuka puasa dimulai ketika adzan maghrib berkumandang. Maka setelah adzan maghrib terdengar, Bunda dan umat muslim lain disegerakan untuk berbuka puasa. Hal tersebut sebagaimana sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Manusia akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka mengerakan berbuka puasa.”

Dalil dan hukum Puasa Ayyamul Bidh

Adapun dalil dianjurkannya puasa ayyamul bidh sebagaimana dalam sebuah hadist bahwa Rasulullah SAW pernah memberikan nasihat kepada Abu Dzar Al-Ghifari, “Hai Abu Dzar, kalau kau hendak berpuasa sunah setiap bulan, lakukanlah puasa pada tanggal 13, 14 dan 15.” (HR Tirmidzi).

Nasihat tersebut juga Rasulullah sampaikan kepada sahabatnya yang lain yaitu Abu Hurairah ra agar mengerjakan puasa sunah pada hari-hari putih, sebagaimana yang diceritakannya “Rasulullah SAW berpesan kepadaku 3 hal, yaitu berpuasa setiap hari pada setiap bulan, mengerjakan dua rakaat shalat dhuha, dan shalat witir sebelum tidur.” (HR Bukhari Muslim).

Berdasarkan kedua dalil hadist di atas, puasa ayyamul bidh termasuk sebagai puasa sunnah, yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan jika tidak dikerjakan tidak apa-apa.

Meski termasuk puasa sunnah, Bunda yang mengerjakan puasa ayyamul bidh secara penuh disebut akan mendapat ganjaran pahala berkali-kali lipat lebih banyak.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.