Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Ortu Mesti Waspada, Tren 'Body Count' Viral di TikTok Ternyata Bukan soal Korban Jiwa

Annisa A   |   HaiBunda

Rabu, 01 Feb 2023 19:16 WIB

JAPAN - 2022/12/14: In this photo illustration, a TikTok App Logo is displayed on a mobile phone. (Photo Illustration by Stanislav Kogiku/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)
Tren 'Body Count' Viral di TikTok, Ternyata Bukan Soal Korban Jiwa / Foto: Stanislav Kogiku/SOPA Images/LightRocket/Getty Images
Jakarta -

Belakangan ini, muncul istilah baru yang viral di media sosial TikTok. Banyak netizen melakukan tren 'body count'.

Istilah 'body count' secara harfiah berarti jumlah tubuh. Namun di TikTok, istilah ini bukan terkait dengan penemuan korban jiwa, Bunda.

Mengutip dari Pop Buzz, body count dalam pengertian TikTok adalah jumlah orang yang pernah berhubungan seksual dengan Anda.

Istilah body count biasanya digunakan untuk menanyakan berapa jumlah orang yang pernah berhubungan seksual dengan Anda. Padahal, arti body count sesungguhnya bukan merujuk pada hal seksual.

Dilansir HITC, istilah body count sebenarnya berkaitan dengan jumlah korban meninggal dunia akibat situasi tertentu, seperti kecelakaan, perang, atau bencana alam.

Penggunaan istilah body count di TikTok lantas menuai kritik, Bunda. Sebab, hubungan seksual dinilai sebagai hal privasi yang tidak seharusnya ditanyakan oleh orang asing hingga disebarkan di media sosial.

Kendati demikian, masih banyak pengguna TikTok yang lebih memilih bersikap santai. Bukannya tersinggung, mereka malah menganggapnya sebagai suatu tren dan candaan belaka.

Hingga saat ini, jumlah video yang menggunakan tagar #bodycount sudah mencapai lebih dari 735,2 juta views. Rata-rata, video yang menggunakan tagar tersebut adalah video wawancara mengenai body count orang lain.

Menanggapi berbagai tren di TikTok termasuk body count ini, Dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) UM Surabaya meminta para orang tua dan guru untuk mendampingi anak dalam memilah tren di media sosial.

Selain tren body count, belum lama ini sedang marak fenomena ngemis online yang dilakukan dengan cara siaran langsung di TikTok.

"Peran pendidik, orang tua, masyarakat dalam hal ini sangat dibutuhkan untuk mendampingi anak dalam memilih dan memilah informasi agar setiap tontonan yang dipilih memiliki nilai dan manfaat sesuai usianya, apalagi TikTok ini kan digandrungi oleh semua usia," kata dia, dikutip dari situs UM Surabaya.

"Tentunya apabila hal ini dibiarkan, platform media sosial akan dipenuhi konten-konten yang tidak bermutu dan berdampak pada kualitas generasi ke depannya," imbuhnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tentang cara mengajarkan anak tanggung jawab dengan gadget:

[Gambas:Video Haibunda]



(anm/anm)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda