moms-life

BPOM Tarik 3 Produk Jamu 'Oplosan', Catat Daftarnya Bun

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Selasa, 14 Mar 2023 17:10 WIB

Jakarta -

Bunda termasuk orang yang akan mencari jamu ketika tidak enak badan? Kalau begitu, Bunda harus berhati-hati karena belum lama ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan adanya bahan kimia pada produk jamu.

Jamu sendiri merupakan obat tradisional yang dibuat dari berbagai bahan dan rempah alami seperti akar-akaran, daun, kulit, hingga buah. Karena itu, jamu tradisional tidak boleh dicampur atau dioplos dengan bahan kimia apapun.

Pada Senin (13/3/2023), BPOM mengumumkan hasil penindakan pabrik obat tradisional ilegal di Banyuwangi yang diduga tidak memenuhi ketentuan keamanan, khasiat, dan mutu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Setidaknya terdapat 3 jenis produk jamu tradisional yang tidak memenuhi syarat edar, Bunda. Berikut ini deretannya:

  1. Tawon Klanceng, sebanyak 16.000 botol.
  2. Raja Sirandi, sebanyak 5.000 botol.
  3. Cap Akar Daun, sebanyak 4.000 botol.

Ditemukan adanya bahan kimia obat

Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito, mengungkap bahwa telah ditemukan bahan kimia obat (BKO) dalam ketiga jamu kemasan tersebut, Bunda. Di antaranya adalah paracetamol dan fenibutazon yang merupakan obat pereda nyeri, serta dexamethasone yang merupakan obat pereda meriang dan pegal-pegal.

Selain itu, ada pula jamu yang mengandung kortikosteroid. Ini merupakan BKO yang memiliki dampak tertentu pada hormon.

Lebih lanjut, Penny mengatakan, orang yang mengonsumsi jamu ini akan merasa 'pleng' karena di dalamnya mengandung obat yang seharusnya tidak digunakan. Jamu tradisional harus terbuat dari bahan alami tanpa campuran kimia.

"Ini seperti obat, siapapun yang minumnya pasti akan terasa pleng karena di dalamnya memang ada obat yang seharusnya tidak boleh untuk obat jamu, untuk jamu obat berbahan alam itu tidak boleh ada bahan kimia," tutur Penny dalam konferensi pers, Senin (13/3/2023).

Tak hanya itu, Penny juga mengatakan bahwa pembuatan jamu tersebut tidak higienis, Bunda. Karena itu, tidak ada yang tahu kontaminasi apa yang ada di dalam produk tersebut.

"Juga ditambah dengan pembuatannya yang sangat tidak hygenic dan kita tidak tahu lagi kontaminasi apa yang ada di dalam. Jadi cemaran-cemaran lainnya, logam berat dan lain-lain, substansi kimia yang bisa masuk ke badan kita," jelasnya lebih lanjut.

Dampak berbahaya bagi kesehatan

Masih menurut Penny, bahan yang terkandung dalam jamu tradisional tersebut memiliki dampak yang berbahaya bagi kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Mengonsumsi jamu dengan kandungan di atas dapat menyebabkan masalah pencernaan, berpotensi menyebabkan ketidaksuburan, gangguan hati, hingga gagal ginjal.

"Obat itu tentunya ada efek sampingnya. Jadi kalau digunakan, harus ada resep dokter, harus ada dosis, dan cuma sebentar dipakai. Kalau ini 'kan tiap hari diminum, bayangkan. Beratnya ke ginjal," ujar Penny.

Pihak Penny juga mengatakan proses produksi dalam pabrik jauh dari standar persyaratan yang berlaku. Seperti apa penjelasan lengkapnya?

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga video kondisi jika anak terkena gagal ginjal akun berikut ini:

(mua/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT