Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Queen Charlotte, Punya 15 Anak & Setia Dampingi Raja Inggris yang Sakit Mental

Annisa A   |   HaiBunda

Jumat, 30 Jun 2023 12:15 WIB

Serial Queen Charlotte: A Bridgerton Story yang tayang di Netflix menghadirkan perjalanan hidup Ratu Charlotte. Di kehidupan nyata, ia menyimpan kisah haru.
Kisah Nyata Queen Charlotte, Punya 15 Anak & Setia Dampingi Raja Inggris yang Sakit Mental / Foto: Getty Images/duncan1890

Serial Netflix Queen Charlotte: A Bridgerton Story tengah menjadi perbincangan. Tontonan ini merupakan prequel spin-off dari serial Bridgerton, Bunda.

Queen Charlotte: A Bridgerton Story tayang perdana pada 4 Mei 2023 dan menyoroti kisah masa muda Ratu Charlotte yang berkuasa pada masanya.

Ratu Charlotte muda di serial ini diperankan oleh aktris India Ria Amarteifio, wanita berusia 21 tahun asal Inggris. Sementara itu, Golda Rosheuvel menjadi Ratu Charlotte versi dewasa di Bridgerton dan Queen Charlotte: A Bridgerton Story.

Meski dikategorikan sebagai serial fiksi, Queen Charlotte: A Bridgerton Story menghadirkan tokoh nyata yang benar-benar ada di sejarah Kerajaan Inggris.

Ratu Charlotte di sejarah Kerajaan Inggris menyimpan kisah haru, Bunda. Ia setia mendampingi suaminya yang sakit hingga akhir hayatnya.

Ratu Charlotte adalah putri bungsu Adipati Charles Louis Frederick dari Mecklenburg-Strelitz dan Putri Elizabeth Albertina dari Saxe-Hildburghausen.

Ia lahir dengan nama Sophia Charlotte pada 19 Mei 1744 silam, Bunda. Beranjak remaja, Charlotte mencuri perhatian Raja George III yang kala itu naik takhta di Kerajaan Inggris pada 1760.

Melansir dari Royal UK, Charlotte yang berusia 17 tahun dinilai sebagai kandidat istri yang tepat untuk Raja George III yang berusia 22 tahun dan belum menikah.

Raja mengumumkan kepada dewan istana pada Juli 1761 mengenai niatnya untuk menikahi Charlotte. Setelah itu, sekelompok pengawal yang dipimpin oleh The Earl of Harcourt berangkat ke Jerman untuk membawa Putri Charlotte ke Inggris.

Mereka tiba pada 14 Agustus 1761. Niat mereka juga diterima dengan baik oleh saudara laki-laki Charlotte. Kontrak pernikahan pun ditandatangani.

Pernikahan Putri Charlotte dan Raja George III dilangsungkan di Chapel Royal, disusul dengan upacara penobatan mereka pada 22 September 1761.

Kurang dari setahun, Ratu Charlotte langsung dikaruniai anak pertama berjenis kelamin laki-laki, yaitu Prince of Wales yang kemudian dikenal sebagai Raja George IV.

Rumah tangga Ratu Charlotte dan Raja George III berjalan harmonis. Namun suatu ketika, hidup mereka berubah karena kondisi yang dialami oleh sang Raja. Lanjutkan membaca di halaman berikutnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


BERAKHIR PILU

Ilustrasi mahkota ratu

Ilustrasi mahkota ratu / Foto: Getty Images/iStockphoto/studiocasper

Sepanjang pernikahan mereka, Ratu Charlotte dan Raja George III dikaruniai total 15 anak. Bersama keluarga besar yang mereka ciptakan, pasangan ini menetap di Istana St James.

Namun pada akhirnya, sang Raja memberi properti baru yang kemudian dikenal sebagai Istana Buckingham yang mereka tempati. Namun, kehidupan mereka berubah pilu setelah Raja George III didiagnosa menderita penyakit mental pada 1765.

Sang Raja tak lagi mampu memerintah kerajaan, meski penyakitnya dianggap hanya sementara atau tidak permanen. Ratu Charlotte kemudian ditunjuk menjadi Bupati.

Banner Tips Ibu Bekerja Menyusui

Selama Raja George III sakit di sepanjang tahun 1788, terjadi konflik antara Ratu Charlotte dan Pangeran Wales mengenai sebuah Kabupaten di Inggris.

Dalam Undang-undang Kabupaten 178, Pangeran Wales dinyatakan sebagai Bupati, seandainya Raja menjadi sakit secara permanen.

Undang-undang tersebut juga menyebutkan soal penempatan Raja, istana, dan anak-anak mereka di bawah perwalian Ratu.

Pada akhirnya, penyakit mental Raja George III yang semula disebut hanya sementara berubah menjadi permanen. Pada 1811, Pangeran Wales menjadi Bupati.

Meski begitu, Ratu Charlotte tetap setia di sisi Raja George III. Ia menjadi wali suaminya hingga kematiannya pada 1818.

Ratu Charlotte meninggal dunia di hadapan putra sulungnya di Dutch House yang sekarang dikenal sebagai Istana Kew pada 17 November 1818. Sang Ratu menghembuskan napas di usia 74 tahun. Ia dimakamkan di Kapel St George, Kastil Windsor.

[Gambas:Video Haibunda]




(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda