3 Kota dengan Waktu Siang Paling Lama Hingga yang Sedikit Terkena Sinar Matahari

An overlooking view of nature in Yuma, Arizona in Yuma, Arizona, United States

Kota dengan Waktu Terbit Matahari Paling Lama Hingga yang Paling Tidak Terlihat Sinarnya/Foto: Getty Images/iStockphoto/Cavan Images

Tahukah Bunda, setiap kota di belahan dunia memiliki waktu terbit matahari yang berbeda. Ada kota dengan waktu terbit matahari paling lama, dan bahkan ada juga kota yang hampir tidak melihat adanya sinar matahari.

Melansir dari laman detik.com, fenomena ini disebabkan oleh rotasi bumi. Rotasi bumi adalah peredaran bumi pada poros atau sumbunya. Bumi akan bergerak dari arah bata ke timur atau terlihat bertentangan dengan arah jarum jam.

Salah satu akibat dari rotasi bumi ini adalah terjadinya perbedaan waktu di berbagai daerah, Bunda. Daerah yang menghadap matahari akan selalu bergantian. Pergantian wilayah ini yang menyebabkan adanya perbedaan waktu antara satu dengan daerah lainnya.

3 Kota dengan waktu terbit matahari paling lama

Melansir dari laman endesa.com, berikut adalah beberapa kota yang menghadap matahari paling lama dari kota lainnya di seluruh dunia.

1. Yuma, Arizona

Menurut the World Meteorlogical Organization, Yuma adalah tempat yang paling cerah di bumi. Kota ini memiliki total 11 jam terbitnya sinar matahari di musim dingin dan 13 jam di musim panas. Artinya, Yuma mendapatkan rata-rata 4.015 jam sinar matahari setiap tahunnya.

Awalnya, hal ini mungkin terdengar luar biasa. Akan tetapi, ternyata 90.000 lebih penduduknya perlu berjuang melawan iklim yang gersang ini, Bunda. Hal ini karena curah hujan yang rendah dan suhu melebihi 40 derajat Celsius.

2. Phoenix, Arizona

Phoenix adalah ibu kota Arizona, kota ini menempati posisi kedua sebagai kota dengan waktu terbitnya sinar matahari paling lama. Phoenix mendapatkan sinar matahari dengan rata-rata sebanyak 3.872 jam per tahun, Bunda.

Hal ini umumnya dikenal sebagai Lembah Matahari dan memiliki populasi sekitar satu setengah juta penduduk. Langit cerah biasa terjadi di wilayah tersebut, dengan rata-rata 300 hari sinar matahari per tahun.

Suhu di Phoenix biasanya mencapai 38 derajat Celsius, 89 hari per tahun, khususnya pada bulan Juni dan September. Seringkali melebihi suhu 40 derajat Celsius dan pada tahun 1990 mencapai rekornya sendiri pada suhu 50 derajat Celsius.

3. Aswan, Mesir

Tepatnya di lembah Sungai Nil yang terletak di selatan Mesir. Aswan adalah kota paling cerah ketiga karena mendapat sinar matahari sebanyak 10,6 jam sinar matahari per hari dan sekitar 3.863 jam per tahun.

Lanjut baca halaman berikutnya untuk mengetahui kota mana saja yang paling sedikit mendapatkan sinar matahari, yuk, Bunda.

Pilihan Redaksi

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video manfaat sinar matahari pagi untuk anak yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

KOTA PALING SEBENTAR MENERIMA SINAR MATAHARI

Foto: Getty Images/iStockphoto/GeorgeBurba

3 Kota yang paling sedikit mendapatkan sinar matahari

Selain kota paling cerah, adapun beberapa kota yang dinobatkan sebagai kota dengan kegelapan karena hampir tidak mendapatkan sinar matahari. Yuk, simak daftarnya berikut ini.

1. Rjukan, Norwegia

Sekitar 170 kilometer dari Oslo, Rjukan adalah salah satu kota yang paling unik di dunia. Rjukan dikenal sebagai kota yang tidak menerima setetes pun sinar matahari selama 6 bulan dalam setahun, yakni mulai dari September hingga Maret.

Akan tetapi, kondisi ini berubah beberapa tahun lalu. Setelah satu abad menghabiskan 6 bulan dalam setahun dengan kegelapan, pada 2013, 3 cermin heliostat dipasang, yang bergerak dan berputar pada sumbu tertentu, untuk menangkap sinar matahari.

Sistem pelacakannya memungkinkan mereka untuk melacak matahari tergantung pada ketinggiannya dan memantulkan sinar matahari ke kota tersebut.

2. Barrow, Amerika Utara

Barrow terletak di titik paling utara Alaska, ini adalah titik paling utara Amerika Serikat dan tenggara geografis yang signifikan, menandai batas antara dua laut marjinal Samudra Arktik, Chuckhi dan Beaufort.

Para penduduk Barrow diketahui bisa tidak melihat sinar matahari selama dua bulan karena letaknya hanya beberapa ratus kilometer dari Lingkaran Kutub Arktik. Akan tetapi, ketika matahari muncul di bulan Mei, itu tidak akan terbenam lagi selama 3 bulan.