moms-life
Sakit Kepala Bagian Belakang? Kenali 7 Penyebab dan Cara Mengatasinya
Rabu, 24 May 2023 22:30 WIB
Sedang mengalami sakit kepala bagian belakang, Bunda? Yuk kenali penyebab dan cara mengatasinya.
Mungkin belakangan ini Bunda sering merasa cenut-cenut di bagian belakang kepala. Rasa pusingnya hilang-timbul atau bahkan bertahan selama beberapa hari.
Tentu rasa sakit kepala bagian belakang bisa membuat Bunda tidak nyaman saat beraktivitas. Untuk itu, Bunda perlu mencari tahu penyebabnya.
Setelah tahu penyebabnya baru bisa mengatasi rasa sakit kepala tersebut. Mengutip Medical News Today dan Verywell Health, berikut ragam penyebab dan cara mengatasi sakit kepala bagian belakang.
1. Tegang
Salah satu penyebab sakit kepala bagian belakang bisa karena tegang. Ini umumnya juga menyebabkan sakit kepala di dahi dan paling umum mengalami sakit kepala bagian belakang.
Jika memang tegang penyebabnya maka bisa bertahan hingga tujuh hari atau berlangsung singkat hanya sekitar 30 menit. Sakit kepala karena tegang terjadi ketika Bunda sedang stres, kelelahan, kurang tidur, postur tubuh yang buruk, sinus, atau tidak cukup minum air mineral.
Bagaimana gejala sakit kepala belakang karena tegang?
Umumnya, gejala hanya bersifat ringan tapi terkadang sangat sakit. Bunda juga tak mengalami mual atau muntah selain sakit di kepala.
Cara mengatasinya:
Cara mengatasi sakit kepala karena tegang bisa dengan mengonsumsi pereda nyeri, seperti aspirin atau asetaminofen. Ketika lebih sering terjadi, modifikasi gaya hidup atau perawatan alternatif, mulai dari melakukan teknik relaksasi, terapi, pijat, atau akupunktur.
2. Migrain
Penyebab lainnya bisa karena migrain, Bunda. Mungkin bisa terjadi beberapa kali seminggu, terutama pada wanita usia 35 dan 45 tahun.
Gejala sakit kepala bagian belakang karena migrain, meliputi nyeri hebat di salah satu sisi saja, mual, muntah, nyeri otot, dan penglihatan terganggu. Pemicunya bisa karena emosi, kelelahan fisik, makanan, tidur yang tak berkualitas, atau depresi.
Cara mengatasinya:
Untuk mengobati migrain Bunda harus meminum analgesik, seperti aspirin atau acetaminophen kemudian beristirahat di ruangan yang redup.
Jika analgesik biasa tidak bekerja, dokter mungkin akan meresepkan obat antimigrain yang disebut triptan. Obat ini menyebabkan pembuluh darah menyusut dan berkontraksi yang membalikkan beberapa perubahan di otak penyebab migrain.
![]() |
3. Penggunaan obat berlebihan
Medication-overuse headaches (MOH) atau sakit kepala karena obat-obatan bisa saja Bunda alami. Ini terjadi saat Bunda terlalu banyak mengonsumsi obat pereda nyeri.
Penggunaan pereda nyeri sesekali tidak menimbulkan masalah. Namun ketika Bunda minum obat pereda nyeri lebih dari dua hari atau dalam seminggu selama periode yang lama, sakit kepala bagian belakang dapat terjadi.
Gejala utamanya bisa mengalami hampir setiap hari sakit kepala. Kemudian merasa sakit yang lebih buruk saat bangun tidur.
Cara mengatasinya:
Perawatan terbaik untuk sakit kepala ini dengan mengurangi atau berhenti minum obat pereda nyeri sama sekali. Sakit kepala akan menjadi lebih buruk pada awalnya tapi akan segera sembuh.
Bunda kemudian dapat melanjutkan minum obat pereda nyeri normal. Dalam kasus yang lebih parah, Bunda harus ke dokter. Mungkin memerlukan terapi fisik atau perilaku untuk memutus siklus penggunaan pereda nyeri.
4. Occipital neuralgia
Apa itu occipital neuralgia? Ini adalah jenis sakit kepala yang khas dan kurang umum, cenderung dimulai di pangkal leher lalu menyebar ke bagian belakang kepala serta belakang telinga.
Ini mungkin berhubungan dengan kerusakan atau iritasi pada saraf oksipital, yang menjalar dari belakang leher ke pangkal kulit kepala. Rasa sakit pada occipital neuralgia bisa sangat parah bisa menyebabkan berdenyut terus-menerus dan menusuk.
Ciri khasnya mengalami nyeri setelah menekan bagian belakang leher dan kulit kepala.
Cara mengatasinya:
Coba istirahat, pijat, terapi fisik, dan minum obat antiinflamasi, seperti aspirin atau naproxen. Ini dapat membantu mengurangi tingkat nyeri.
5. Olahraga berat
Sakit kepala bagian belakang bisa terjadi karena aktivitas fisik yang berat. Sakit kepala ini bisa terjadi secara tiba-tiba, selama atau segera setelah berolahraga dengan cepat menjadi parah.
Berbagai macam latihan dapat memicu rasa sakit ini, mulai dari angkat beban atau lari. Gejalanya meliputi nyeri berdenyut di kedua sisi kepala belakang yang dapat berlangsung dari lima menit hingga dua hari.
Cara mengatasinya:
Bunda perlu mengurangi aktivitas fisik yang berat untuk sementara. Minum obat pereda nyeri sebelum olahraga.
Minum air putih yang banyak dan mengonsumsi makanan bergizi. Penggunaan obat pereda nyeri sakit kepala biasa, seperti aspirin atau asetaminofen, juga bisa dikonsumsi jika sudah tidak tahan dengan rasa sakitnya.
6. Sakit kepala cervicogenic
Salah satu penyebab sakit kepala bagian belakang bisa terjadi karena cervicogenic. Umumnya, Bunda akan mengalami sakit kepala yang parah atau terus-menerus.
Cervicogenic disebabkan oleh masalah tulang, sendi, saraf, atau jaringan lunak di tulang belakang bagian atas. Jika Bunda mengalami artritis, saraf terjepit, atau cedera otot leher bisa mengalami sakit kepala bagian belakang.
Cara mengatasinya:
Terapi fisik cenderung menjadi bagian dari rencana pengobatan awal untuk sakit kepala cervicogenic. Seorang terapis fisik dapat menggabungkan manipulasi dan mobilisasi leher serviks bersama dengan latihan penguatan otot leher.
Mempertahankan postur tubuh yang baik, pijatan, dan terapi es atau panas juga biasanya dianjurkan untuk pengobatan sakit kepala cervicogenic.
7. Sakit kepala tekanan rendah
Sakit kepala tekanan rendah atau dikenal sebagai hipotensi intrakranial spontan, berkembang akibat dari tekanan cairan serebrospinal yang rendah di otak. Cairan serebrospinal (CSF) adalah cairan bening yang mengalir melalui bantalan otak dan sumsum tulang belakang.
Jika cairan tulang belakang bocor karena robekan di dura (salah satu selaput yang menutupi sumsum tulang belakang), tekanan di sekitar otak berkurang. Ini menyebabkan sakit kepala parah, biasanya terasa di bagian belakang.
Cara mengatasinya:
Sakit kepala cenderung sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga dua minggu. Jika sakit kepala parah atau terus berlanjut, prosedur pemasangan tambalan darah epidural dapat dilakukan.
Selama prosedur ini, darah Bunda dikeluarkan dari lengan dan disuntikkan ke ruang epidural (terletak tepat di luar dura) tulang belakang bagian bawah.
Bagaimana rasa sakit kepala bagian belakang yang Bunda alami belakangan ini?
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)