Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Puasa Sebelum Idul Adha: Dzulhijjah, Tarwiyah, & Arafah Beserta Bacaan Niat & Tata Cara Lengkap

Regitha Mandasari Putri Suryana   |   HaiBunda

Selasa, 20 Jun 2023 16:44 WIB

Hijab women and a man pray together before meals, a fast breaking meal served on a table in backyard
Puasa Sebelum Idul Adha: Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah Beserta Bacaan Niat & Tata Cara Lengkap/Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto

Puasa merupakan salah satu ibadah yang memiliki makna mendalam dalam agama Islam. Selain puasa di bulan Ramadhan, umat muslim juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa sebelum Idul Adha.

Puasa ini dilakukan pada bulan Dzulhijjah, bulan yang penuh berkah dan memiliki keistimewaan tersendiri. Terdapat dua puasa penting yang dilakukan sebelum Idul Adha, yaitu puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.

Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sedangkan puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. 

Bulan Dzulhijjah memiliki makna dan keberkahan yang luar biasa dalam agama Islam. Selain menjadi bulan yang diperuntukkan bagi pelaksanaan ibadah haji, bulan ini juga menjadi waktu yang tepat untuk melaksanakan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.

Puasa Tarwiyah dilakukan sebagai persiapan sebelum pelaksanaan ibadah haji, sedangkan puasa Arafah dilakukan pada hari yang sama dengan pelaksanaan wukuf di Arafah oleh jamaah haji.

Melalui puasa sebelum Idul Adha ini, umat muslim dapat merasakan makna dan pengalaman mendalam dalam mengikuti jejak para jamaah haji di tanah suci Mekah.

Kali ini Bubun telah merangkum penjelasan mengenai bulan Dzulhijjah, Tarwiyah, tata cara puasa, bacaan niat yang tepat, dan semua yang perlu kita ketahui untuk melaksanakan ibadah ini. Yuk simak, Bunda.

Puasa Sebelum Idul Adha: Dzulhijjah

Dzulhijjah merupakan bulan yang penuh berkah dalam agama Islam, di mana umat muslim merayakan Hari Raya Idul Adha. Namun, sebelum merayakan momen bahagia tersebut, terdapat sebuah ibadah yang dianjurkan untuk dilaksanakan, yaitu puasa sebelum Idul Adha. Kali ini Bubun akan memperkenalkan lebih jauh mengenai puasa sebelum Idul Adha dalam bulan Dzulhijjah, mengulas tentang makna dan keutamaannya, serta membahas tata cara pelaksanaan puasa beserta bacaan niat yang tepat. Berikut informasinya!

Mengenal Puasa Sebelum Idul Adha: Dzulhijjah

Dzulhijjah adalah salah satu bulan yang memiliki keistimewaan bagi umat Islam. Selama bulan ini, umat Islam memiliki kesempatan untuk melaksanakan berbagai ibadah sunnah, salah satunya adalah puasa sebelum Hari Raya Idul Adha atau yang sering disebut sebagai puasa Dzulhijjah. Puasa ini dilakukan mulai dari tanggal satu hingga sembilan Dzulhijjah.

Puasa Dzulhijjah memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi umat Islam. Selain sebagai bentuk ketaatan terhadap perintah Allah SWT, puasa Dzulhijjah juga dianggap sebagai amalan yang dapat mendekatkan diri kepada-Nya.

Selama periode puasa ini, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah, bertaqwa, dan memperbanyak amal saleh.

Selama durasi puasa tersebut, umat Islam dilarang melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum, atau berhubungan intim, dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Satu hari puasa dalam periode tersebut dianggap setara dengan satu tahun puasa sunnah, sedangkan shalat malam di setiap malamnya dianggap setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.

Keutamaan Puasa Dzulhijjah

Puasa sunnah Dzulhijjah memiliki berbagai keutamaan yang menjadi alasan utama umat Islam untuk melaksanakannya. Salah satu keutamaannya adalah pahala yang berlipat-lipat dibandingkan ibadah di bulan lainnya.

Rasulullah SAW bersabda bahwa tidak ada hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Berikut ini beberapa keutamaan Dzulhijjah.

1. Keutamaan dalam sepuluh hari

Pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, amalan yang dilakukan oleh umat Islam memiliki keutamaan yang lebih dibandingkan dengan hari-hari lainnya.

Ini berarti setiap ibadah yang dilakukan pada periode ini memiliki nilai yang lebih besar di hadapan Allah SWT.  dalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas Ra, "Apabila kamu masuk ke dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, maka bersungguh-sungguhlah sampai hampir saja ia tidak mampu menguasainya (melaksanakannya)." (HR Darimi)

Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah, seperti puasa, shalat, dzikir, dan amal saleh lainnya.

Dengan melakukan amalan dengan keikhlasan dan ketekunan selama sepuluh hari ini, umat Islam dapat meraih berbagai keutamaan dan pahala yang melimpah.

2. Pengampunan dosa

Melakukan puasa pada hari pertama bulan Dzulhijjah memiliki keistimewaan yang luar biasa, yaitu pengampunan dosa-dosa yang telah dilakukan. Allah SWT akan memaafkan dosa-dosa umat Islam yang berpuasa pada hari tersebut.

Inilah salah satu rahmat Allah yang besar bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa di awal bulan Dzulhijjah. Dengan memanfaatkan kesempatan ini, umat Islam dapat membersihkan hati dan mendapatkan pengampunan dari Allah atas dosa-dosa mereka.

3. Pahala setara dengan satu tahun ibadah

Rasulullah SAW telah menyampaikan bahwa bagi siapa saja yang beribadah pada hari kedua bulan Dzulhijjah, akan mendapatkan pahala yang setara dengan ibadah selama satu tahun.

Ini menunjukkan betapa besar dan berharga pahala yang Allah berikan kepada orang yang dengan sungguh-sungguh melaksanakan ibadah pada hari tersebut.

Dengan menjalankan amalan baik di hari kedua bulan Dzulhijjah, umat Islam memiliki kesempatan untuk meraih keutamaan dan keberkahan yang luar biasa dalam agama mereka.

4. Diberikan kemudahan dan penghindaran dari kesulitan

Rasulullah SAW menyampaikan bahwa siapa pun yang berpuasa pada hari ketujuh bulan Dzulhijjah, Allah akan menutup tiga puluh kesulitan dalam hidupnya dan membuka tiga puluh pintu kemudahan baginya.

Ini adalah anugerah luar biasa dari Allah yang memberikan perlindungan dan kemudahan bagi mereka yang melaksanakan puasa pada hari tersebut.

Dengan berpuasa pada hari ketujuh bulan Dzulhijjah, umat Islam dapat berharap untuk dijauhkan dari kesulitan dan mendapatkan bantuan Allah dalam menghadapi tantangan hidup.

Jadwal dan Waktu Puasa Dzulhijjah

Menurut pengumuman Kementerian Agama (Kemenag), sidang isbat untuk menentukan awal bulan Zulhijah 1444 Hijriah dan Iduladha 2023 Masehi dilaksanakan pada Senin, 18 Juni 2023.

Hasil sidang isbat menetapkan bahwa 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023, dan Iduladha 1444 H (10 Zulhijah) jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.

Bacaan Niat Puasa pada 1-7 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ. 

Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Zulhijah karena Allah ta’alal."

Bacaan Niat Puasa Tanggal 1-7 Dzulhijjah yang Dibaca Setelah Subuh

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Niatku berpuasa pada hari ini untuk melaksanakan puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'âlâ."

Puasa Sebelum Idul Adha: Tarwiyah

Puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 8 Zulhijah, menjelang Hari Arafah dan Idul Adha. Tarwiyah sendiri berasal dari kata "tarwiyah" yang berarti berpikir atau merenung. Pada hari Tarwiyah, umat Muslim diminta untuk mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual menghadapi ibadah haji.

Meskipun puasa Tarwiyah bukanlah wajib, melainkan sunnah, namun melaksanakannya memiliki keutamaan tersendiri. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai puasa sebelum Idul Adha Tarwiyah.

Mengenal Puasa Sebelum Idul Adha: Tarwiyah

Puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 8 Zulhijah.  Hari Tarwiyah, yang merupakan hari terbesar dalam ibadah Haji. Aturan Haji menunjukkan bahwa pada hari itu, jamaah tiba di Mina dan melaksanakan salat Dzuhur, Ashar, Isya, Maghrib, dan Subuh sebelum melanjutkan perjalanan ke Arafah sebelum matahari terbenam.

Hari Tarwiyah erat kaitannya dengan peristiwa yang dialami oleh Nabi Ibrahim AS, di mana beliau bermimpi diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS.

Pada hari ke-8 bulan Dzulhijjah, Nabi Ibrahim merenung dan berpikir tentang makna dari mimpi tersebut. Pada hari ke-9, ia mendapatkan pemahaman yang benar mengenai makna mimpi tersebut, dan hari itu dikenal sebagai Hari Arafah.

Pada hari ke-10, Nabi Ibrahim melaksanakan perintah dalam mimpi tersebut dengan menyembelih putranya, dan hari itu dikenal sebagai Hari Nahr.

Terdapat juga pendapat lain yang menyebutkan bahwa hari Tarwiyah dinamai demikian karena pada hari itu orang-orang mengenyangkan diri dengan minum air sebagai persiapan untuk ibadah selanjutnya.

Keutamaan Puasa Tarwiyah

Berikut keutamaan puasa tarwiyah:

1. Puasa Tarwiyah memperoleh pahala yang setara dengan pahala yang diperoleh oleh Nabi Ayyub AS

Hal ini berdasarkan riwayat yang disampaikan oleh Abu Hurairah dalam kitab Nuzhah Al-Majalis wa Muntakhab Al-Nafa-is. Dalam riwayat tersebut, disebutkan bahwa puasa Tarwiyah memberikan pahala yang istimewa kepada orang yang melaksanakannya, yang setara dengan pahala yang diperoleh oleh Nabi Ayyub AS.

Dengan berpuasa Tarwiyah, umat Muslim berharap dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengikuti jejak kesabaran dan ketekunan Nabi Ayyub AS, serta berharap mendapatkan pahala yang besar.

Puasa ini merupakan salah satu amalan yang dianjurkan pada hari kedelapan bulan Dzulhijah, yang memiliki makna berpikir dan merenungkan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah agama, termasuk perenungan Nabi Ibrahim AS dan peristiwa mimpi menyembelih putra kesayangannya.

2. Puasa Tarwiyah menghapus dosa setahun sebelumnya

Puasa Tarwiyah adalah ibadah yang dilaksanakan pada hari Tarwiyah, yaitu tanggal 8 Zulhijah. Keutamaan puasa ini dijelaskan oleh ulama Malikiyah dalam kitab Al-Mausu'ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, bahwa puasa Tarwiyah memiliki kemampuan untuk menghapus dosa selama satu tahun.

Menurut pandangan ulama Malikiyah, pelaksanaan puasa Tarwiyah dapat memberikan pahala yang setara dengan pahala puasa selama setahun penuh. Hal ini menunjukkan betapa besar nilai keutamaan dari ibadah ini.

Dengan berpuasa Tarwiyah, umat Muslim berharap dapat mendapatkan pengampunan atas dosa-dosa mereka dan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah SWT.

Ibadah ini juga menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk memperbanyak amal shaleh dan mendekatkan diri kepada Allah dalam menjalani sepuluh hari terakhir bulan Dzulhijah, menjelang perayaan Idul Adha.

Jadwal dan Waktu Puasa Sebelum Idul Adha 2023, Tarwiyah

Menurut pengumuman Kementerian Agama (Kemenag), sidang isbat untuk menentukan awal bulan Zulhijah 1444 Hijriah dan Iduladha 2023 Masehi dilaksanakan pada Senin, 18 Juni 2023.

Hasil sidang isbat menetapkan bahwa 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023, dan Iduladha 1444 H (10 Zulhijah) jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.

Berdasarkan pengumuman Kementerian Agama (Kemenag), puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2023.

Bacaan Niat Puasa Tarwiyah yang Dibaca Malam Hari

Niat puasa Tarwiyah dapat dibaca pada malam hari dengan niat sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adaai sunnati yaumit Tarwiyyati lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat puasa sunnah Tarwiyah besok hari karena Allah."

Dengan membaca niat ini, seseorang menegaskan niatnya untuk berpuasa Tarwiyah pada hari berikutnya dengan tujuan semata-mata untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT. Niat ini penting karena niat yang ikhlas merupakan salah satu syarat sahnya sebuah ibadah.

Bacaan Niat Puasa Tarwiyah yang Dibaca Setelah Subuh

Bacaan Niat Puasa Tarwiyah yang Dibaca Setelah Subuh:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta'âlâ."

Dengan membaca niat ini setelah Subuh, seseorang menegaskan niatnya untuk berpuasa Tarwiyah pada hari tersebut dengan maksud semata-mata mencari keridhaan Allah SWT. Penting untuk menyampaikan niat secara jelas dan ikhlas sebelum menjalankan ibadah puasa Tarwiyah.

Puasa Sebelum Idul Adha: Arafah

Salah satu ibadah yang dianjurkan bagi umat Islam sebelum menyambut Hari Raya Idul Adha adalah puasa Arafah. Puasa ini dilaksanakan pada hari kesembilan bulan Zulhijah, ketika jamaah haji yang sedang melaksanakan ibadah haji berada di Arafah, Makkah.

Puasa Arafah memiliki keutamaan yang besar, termasuk pengampunan dosa-dosa yang telah lalu dan yang akan datang dengan seizin Allah SWT.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW, puasa Arafah disebutkan dapat menghapus dosa-dosa selama dua tahun, satu tahun yang telah berlalu dan satu tahun yang akan datang.

Kali ini Bubun akan menjelaskan lebih lanjut tentang keutamaan dan hikmah puasa Arafah serta pentingnya menjalankannya sebagai bagian dari ibadah sebelum Idul Adha.

Mengenal Puasa Sebelum Idul Adha: Arafah

Puasa Arafah adalah sebuah ibadah berpuasa yang dilakukan pada hari kesembilan bulan Zulhijjah, yang merupakan bagian dari rangkaian ibadah haji.

Pada hari ini, umat Islam yang sedang menjalankan ibadah haji berkumpul di Arafah, sebuah tempat di Makkah, dan mereka berpuasa sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.

Keutamaan Puasa Arafah

Puasa Arafah sangat dianjurkan bagi umat Islam karena memiliki keistimewaan yang luar biasa. Dalam buku Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, terdapat penjelasan mengenai sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah tentang keutamaan puasa Arafah.

Puasa Arafah memiliki kemampuan untuk menghapus dosa-dosa seseorang selama dua tahun, yaitu dosa-dosa yang terjadi satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya.

Nabi Muhammad SAW telah menyampaikan bahwa puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa-dosa selama dua tahun yang telah lewat dan yang akan datang. Hal ini merupakan anugerah besar dari Allah SWT kepada umat-Nya yang beribadah dengan penuh keikhlasan dan taqwa.

صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً

Artinya: "Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, tahun yang lalu dan tahun yang akan datang." (HR Muslim, Ahmad, an-Nasa'i, Ibnu Majah & Abu Dawud, dari Abu Qatadah)

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga menyampaikan bahwa puasa pada hari Asyura, yaitu tanggal 10 Muharram, juga memiliki keutamaan yang sama, yaitu menghapus dosa-dosa tahun yang lalu.

Ini menunjukkan pentingnya menjalankan ibadah puasa pada hari-hari yang diberkahi ini untuk memperoleh pengampunan dan keberkahan dari Allah SWT.

Jadwal dan Waktu Puasa Arafah 2023

Menurut pengumuman Kementerian Agama (Kemenag), sidang isbat untuk menentukan awal bulan Zulhijah 1444 Hijriah dan Iduladha 2023 Masehi dilaksanakan pada Senin, 18 Juni 2023. Hasil sidang isbat menetapkan bahwa 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023, dan Iduladha 1444 H (10 Zulhijah) jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.

Berdasarkan pengumuman Kementerian Agama (Kemenag) artinya  puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2023, yang merupakan tanggal 9 Zulhijah.

Bacaan Niat Puasa Arafah yang Dibaca Malam Hari

Niat Puasa Arafah yang Dibaca pada Malam Hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلّٰهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnati yaumi Arafah lillâhi ta'âlâ."

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah besok hari karena Allah ta'âlâ."

Bacaan Niat Puasa Arafah yang Dibaca Setelah Subuh

Niat Puasa Arafah yang Dibaca pada Malam Hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i Arafata sunnatan lillâhi ta'ala."

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta'ala."

Terakhir, penting untuk dicatat bahwa penentuan tanggal dan awal puasa Dzulhijah, Tarwiyah, dan Arafah dapat bervariasi tergantung pada penentuan kalender Islam atau otoritas agama yang diikuti di berbagai wilayah. Disarankan untuk selalu merujuk pada otoritas agama setempat atau kalender resmi yang diikuti untuk memastikan keakuratan tanggal-tanggal tersebut.

Semoga puasa kita diterima oleh Allah SWT dan menjadi sarana mendekatkan diri kepada-Nya dalam ibadah yang ikhlas. Selamat menjalankan ibadah puasa sebelum Idul Adha, semoga mendapatkan berkah dan keberkahan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda