
moms-life
Lirik Takbiran Idul Adha & Bedanya dengan Idul Fitri, Lengkap Versi Panjang & Pendeknya
HaiBunda
Kamis, 13 Jun 2024 19:10 WIB

Daftar Isi
Takbiran adalah salah satu tradisi yang dilakukan umat Muslim dalam menyambut Hari Raya. Malam jelang Idul Fitri dan Idul Adha, biasanya warga menggemakan takbir selepas Isya hingga menjelang subuh. Tapi, apa bedanya takbiran jelang Idul Adha dengan takbiran Idul Fitri?
Takbiran merupakan seruan pengagungan kepada Allah SWT yang dilantunkan dengan lantang dan penuh kekhidmatan. Namun ternyata bacaan takbiran Idul Adha berbeda dengan takbiran Idul Fitri, meskipun memiliki kesamaan untuk mengagungkan kebesaran Allah.
Dalam takbiran Idul Adha, umat Muslim mengucapkan takbir, tahmid, dan tasbih yang khusus dirangkai dengan ungkapan syukur atas nikmat Allah SWT berupa pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS.
Lirik takbiran Idul Adha memiliki kekuatan spiritual yang mengingatkan umat Muslim akan keagungan Allah dan pengorbanan yang menjadi esensi perayaan ini.
Terdapat variasi lirik takbiran Idul Adha yang dapat digunakan dalam rangkaian perayaan ini. Versi panjang takbiran Idul Adha umumnya melibatkan rangkaian kalimat yang mengagungkan Allah, menyebut nama-Nya dengan kekhusyukan, dan menyampaikan syukur atas nikmat-Nya.
Sementara itu, versi pendek takbiran Idul Adha lebih singkat namun tetap memuat esensi pengagungan dan syukur kepada Allah. Berikut ini beberapa bacaanya serta penjelasan mengenai pembedanya.
Makna bacaan takbir di Hari Raya Idul Adha 2024
Bacaan takbiran Idul Adha memiliki makna yang penting bagi umat Muslim. Takbiran Idul Adha mulai dikumandangkan pada hari Arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah.
Mengumandangkan takbir merupakan salah satu sunah yang dianjurkan bagi umat Muslim dalam menyambut Idul Adha. Perbedaan utama antara takbiran Idul Adha dan takbiran Idul Fitri adalah waktu pelaksanaannya.
Takbiran Idul Adha dilakukan pada waktu yang khusus. Menurut pendapat yang dianggap sahih di antara para ulama, takbiran Idul Adha dapat dilakukan sejak waktu fajar pada hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) hingga akhir hari tasyrik (tanggal 13 Dzulhijjah), meskipun ada beberapa pendapat yang menyebutkan setelah waktu Ashar.
Takbir memiliki makna yang penting sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT. Al-Qur'an dalam surat Al Hajj ayat 28 mengajarkan umat Islam untuk berdzikir dan menyebut nama Allah, termasuk dalam takbir.
Melalui takbir, umat Muslim mengekspresikan rasa syukur atas nikmat dan kebesaran Allah dalam perayaan Idul Adha. Dalam takbir, umat Muslim mengucapkan kalimat "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah."
Kalimat tersebut diulang-ulang sebagai bentuk pengakuan terhadap keagungan Allah dan untuk menguatkan keyakinan akan kesucian-Nya. Dalam mengucapkan takbir, umat Muslim merasakan kedekatan spiritual dengan Allah dan memperkuat ikatan keimanan mereka.
Keutamaan membaca takbiran Idul Adha
Membaca takbir pada hari Idul Adha memiliki keutamaan yang besar, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadis.
Beliau menyatakan bahwa “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh yang lebih dicintai oleh-Nya daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Oleh karena itu, Rasulullah SAW menganjurkan umat Muslim untuk memperbanyak tahlil, takbir, dan tahmid” (HR Ahmad).
Dengan membaca takbir, umat Muslim mengungkapkan rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dalam menjalankan ibadah haji dan perayaan Idul Adha.
Melalui takbir, umat Muslim diingatkan untuk senantiasa mengagungkan Allah dalam segala aspek kehidupan mereka sebagai bentuk penghormatan, rasa syukur, dan pengakuan atas kebesaran-Nya.
Dengan demikian, membaca takbiran pada hari Idul Adha merupakan amalan yang dianjurkan oleh Allah SWT untuk memperkuat ikatan spiritual dan meningkatkan kesadaran akan nikmat-Nya.
Kapan membaca takbiran Idul Adha?
Membaca takbiran Idul Adha dilakukan pada waktu khusus yang dimulai sejak hari Arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah dan berlangsung hingga akhir hari tasyrik, yaitu tanggal 13 Dzulhijjah.
Menurut pendapat yang sahih di antara para ulama, takbiran Idul Adha dapat dilakukan sejak waktu fajar pada hari Arafah. Beberapa pendapat juga menyebutkan bahwa takbiran dapat dilakukan setelah waktu Ashar pada hari tersebut.
Selama periode tersebut, umat Muslim dianjurkan untuk melafalkan takbir dengan mengucapkan kalimat "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar) secara berulang-ulang.
Takbiran Idul Adha adalah salah satu tradisi ibadah yang disyariatkan sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada Allah SWT dalam perayaan Idul Adha.
Namun, penting untuk diingat bahwa penentuan waktu dan pelaksanaan takbiran dapat bervariasi tergantung pada otoritas agama atau mazhab yang diikuti.
Oleh karena itu, disarankan untuk merujuk pada otoritas agama setempat, ulama, atau kalender resmi yang diikuti untuk mengetahui waktu yang tepat untuk membaca takbiran Idul Adha.
Bacaan teks takbiran Idul Adha versi panjang
Bacaan takbiran Idul Adha dalam versi panjang, dengan lafaz yang rapih:
للهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد
اللهُ اكبَرْ كبيْرًا والحَمدُ للهِ كثِيرًا وَسُبحَانَ اللهِ بُكرَةً واَصِيلا، لااله اِلااللهُ ولانعْبدُ الاإيّاه، مُخلِصِينَ لَه الدّ يْن، وَلَو كَرِهَ الكَا فِرُون، وَلَو كرِهَ المُنَافِقوْن، وَلَوكرِهَ المُشْرِكوْن، لاالهَ اِلا اللهَ وَحدَه، صَدَق ُوَعْدَه، وَنَصَرَ عبْدَه، وَأعَزّجُندَهُ وَهَزَمَ الاحْزَابَ وَاحْدَه، لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر، اللهُ اكبَرُ وَِللهِ الحَمْ
“Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd
Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wasubhaanallaahi bukrataw wa ashillaa. Laailaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu. Mukhlishiina lahuddiin walau karihal kaafiruun. Walau karihal munafiqun. Walau karihal musyrikuun.
Laailaahaillallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah wa a'azza jundah, wahazamal ahzaaba wahdah.
Laailaahaillallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahilhamd.”
Artinya:
"Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah. Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan yang disembah kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafik, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan yang disembah kecuali Allah dengan ke Esa-anNya, Dia zat yang menepati janji, zat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentara-Nya dan menyiksa musuh dengan ke-Esa-anNya. Tiada Tuhan yang disembah kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji hanya untuk Allah”
Bacaan lirik takbiran Hari Raya Idul Adha versi pendek
للهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد
“Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd”
Artinya: "Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah."
Perbedaan takbir Idul Adha dan Idul Fitri
Perbedaan antara takbir Idul Fitri dan takbir Idul Adha dapat dijelaskan sebagai berikut:
Takbir Idul Fitri (takbir mursal)
Merujuk pada takbir yang dilakukan tanpa terikat dengan waktu salat dan dapat dilakukan kapan pun. Takbir ini dilakukan setelah matahari terbenam pada malam Idul Fitri. Takbir mursal dapat dilakukan oleh siapa pun, kapan pun, dan di mana pun tanpa terikat dengan waktu salat.
Takbir Idul Adha (takbir muqayyad)
Merujuk pada takbir yang terkait dengan salat dan memiliki waktu pelaksanaan khusus, takbir ini memiliki waktu pelaksanaan yang khusus terkait dengan salat Idul Adha. Takbir muqayyad dilakukan setelah salat fardhu atau sunnah, dimulai dari salat Subuh pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah).
Dalam konteks Idul Adha, terdapat perbedaan penamaan takbir tersebut. Takbir pada malam Idul Adha dapat disebut takbir mursal karena dilakukan setelah matahari terbenam pada malam Id. Sedangkan takbir yang dilakukan setelah salat dalam rentang waktu lima hari tersebut dapat disebut takbir muqayyad.
Meskipun terdapat perbedaan tersebut, penting bagi umat Muslim untuk memahami dan melaksanakan takbiran pada kedua perayaan ini dengan penuh keikhlasan dan keberkahan. Melalui takbir, umat Muslim mengekspresikan rasa syukur dan pengagungan kepada Allah SWT atas nikmat dan kebesaran-Nya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fia/fia)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Tanggal Berapa Idul Adha 2025 Lebaran Haji? Ini Prediksi Jadwal Pemerintah & Muhammadiyah

Mom's Life
Doa Menyembelih Hewan Kurban untuk Diri Sendiri dan Orang Lain

Mom's Life
5 Cara Memilih Hewan Kurban Idul Adha Sesuai Sunnah

Mom's Life
Libur Idul Adha Jadi 2 Hari Atau Tidak, Ternyata Masih Menunggu Ini

Mom's Life
Cara Beli Hewan Kurban untuk Idul Adha 2023, Pakai Uang yang Mana?


7 Foto
Mom's Life
7 Potret Momen Artis Rayakan Idul Adha 2023, Ada yang di Washington DC
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda