Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

7 Penyebab Jerawat Muncul Terus dan Cara Mengatasinya

Regitha Mandasari Putri Suryana   |   HaiBunda

Minggu, 02 Jul 2023 07:30 WIB

Ilustrasi bekas jerawat atau skincare
7 Penyebab Jerawat Muncul Terus dan Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/metamorworks

Jerawat adalah masalah kulit yang umum dialami oleh banyak orang di berbagai rentang usia. Meskipun jerawat seringkali dianggap sebagai masalah yang biasa dialami remaja, banyak juga orang dewasa mengalami jerawat yang muncul secara terus-menerus dan sulit diatasi.

Untuk menghadapi masalah ini, penting untuk memahami penyebab jerawat dan mengikuti langkah-langkah yang tepat dalam mengatasinya. Untuk mengatasi jerawat yang muncul terus yuk pahami terlebih dahulu penyebab jerawat muncul hingga cara mengatasinya dengan benar. 

Banner Rekomendasi Minyak Telon untuk Anak

Penyebab jerawat muncul dan tumbuh terus menerus

Jerawat yang terus muncul dan tumbuh dapat menjadi masalah yang menjengkelkan dan memengaruhi kepercayaan diri seseorang. Sebenarnya apa sih alasan jerawat muncul dan tumbuh terus menerus?

1. Penyumbatan folikel

Penyumbatan folikel kulit merupakan penyebab utama jerawat yang terus menerus. Ketika folikel kulit tersumbat oleh kombinasi sel kulit mati, sebum (cairan berminyak), dan rambut halus.

Hal ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri seperti Propionibacterium acnes untuk berkembang biak. Sumbatan folikel ini menghambat aliran sebum dan menyebabkan peradangan serta pembengkakan di bawah kulit, yang akhirnya muncul dalam bentuk jerawat.

2. Faktor genetik

Beberapa studi menunjukkan bahwa faktor genetik dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengalami jerawat. Jika ada riwayat keluarga yang mengalami jerawat secara terus menerus, kemungkinan seseorang mengalami jerawat yang persisten bisa lebih tinggi.

3. Penggunaan obat-obatan tertentu

Penggunaan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan jerawat terus menerus, diantaranya beberapa obat mengandung androgen atau lithium. Kandungan androgen dalam obat dapat merangsang produksi sebum berlebihan, yang dapat menyumbat pori-pori kulit dan memicu timbulnya jerawat.

Sementara itu, lithium dalam obat juga dapat berperan dalam munculnya jerawat. Meskipun tidak semua orang yang menggunakan obat-obatan ini akan mengalami jerawat, namun bagi sebagian orang, penggunaan obat dengan kandungan tersebut dapat memperburuk kondisi kulit mereka.

4. Kosmetik berminyak

Penggunaan kosmetik berminyak atau produk perawatan kulit yang tidak cocok dengan jenis kulit,  dapat menyumbat pori-pori dan memicu perkembangan jerawat. 

Kosmetik seperti foundation, pelembap, atau produk riasan lainnya yang mengandung minyak berlebihan juga dapat meningkatkan produksi sebum dan menyebabkan pori-pori tersumbat. Sebaiknya pilihlah produk kosmetik yang non-komedogenik, yang dirancang khusus untuk tidak menyumbat pori-pori.

5. Perubahan hormon

Perubahan hormon, terutama saat masa remaja, kehamilan, atau menstruasi, dapat mempengaruhi aktivitas kelenjar minyak di bawah kulit. Peningkatan kadar hormon androgen dalam tubuh dapat merangsang produksi sebum yang berlebihan dan menyebabkan jerawat.

Selain itu, perubahan hormon juga dapat mempengaruhi siklus peremajaan sel kulit, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan folikel dan menimbulkan jerawat.

6. Stres emosional

Stres emosional yang tinggi dapat memengaruhi kondisi kulit. Saat Bunda mengalami stres, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol, yang dapat merangsang produksi sebum berlebih.

Selain itu, stres juga dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal dalam tubuh, memperburuk peradangan kulit, dan memicu munculnya jerawat.

7. Haid

Siklus menstruasi juga dapat berperan dalam munculnya jerawat pada sebagian wanita. Pada periode sebelum dan selama menstruasi, perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh dapat menyebabkan peningkatan produksi sebum dan peradangan kulit, yang dapat memicu timbulnya jerawat.

Penting untuk diingat bahwa faktor-faktor ini dapat berbeda-beda dalam setiap individu. Jika jerawat muncul terus-menerus atau parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit untuk penanganan yang lebih lanjut.

Cara mengatasi jerawat yang muncul terus menerus

Jerawat yang terus menerus muncul dapat menjadi masalah yang mengganggu dan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghilangkan jerawat dan mencegahnya agar tidak muncul kembali, seperti;

1. Hindari menyentuh wajah 

Menyentuh wajah dapat memindahkan kotoran, bakteri, dan minyak dari tangan ke kulit wajah. Hal ini dapat memperburuk jerawat dengan menyebabkan infeksi dan peradangan.

Penting untuk menghindari kebiasaan menyentuh wajah secara berlebihan agar kulit tetap bersih. Jika perlu menyentuh wajah, pastikan untuk mencuci tangan terlebih dahulu.

2. Gunakan krim perawatan jerawat

Benzoil peroksida dan asam salisilat adalah bahan yang sering digunakan dalam krim perawatan jerawat. Benzoil peroksida memiliki sifat antibakteri yang membantu membersihkan pori-pori, sedangkan asam salisilat memiliki sifat eksfoliasi untuk mengurangi peradangan dan mengeringkan jerawat.

Penggunaan krim perawatan jerawat secara teratur dapat membantu mengatasi jerawat dan mencegah timbulnya jerawat baru. Namun, perlu diingat bahwa dosis dan penggunaan kandungan ini sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter terlebih dahulu.

3. Cuci muka secara teratur

Membersihkan wajah dan area kulit yang terkena jerawat secara teratur adalah langkah penting dalam perawatan jerawat. Namun, hindari mencuci muka terlalu sering karena hal itu dapat mengiritasi kulit dan merangsang produksi minyak berlebih.

Cuci muka maksimal 1-2 kali sehari dengan pembersih yang lembut untuk menjaga kebersihan kulit dan menghilangkan kotoran serta minyak berlebih.

4. Ubah diet 

Beberapa makanan tertentu dikaitkan dengan kemunculan jerawat pada beberapa orang. Jika Bunda melihat bahwa makanan tertentu memperburuk kondisi jerawat, pertimbangkan untuk mengurangi atau menghindari makanan tersebut.

Makanan yang sering dikaitkan dengan jerawat antara lain makanan berlemak, makanan tinggi gula, susu, dan makanan cepat saji. Mengadopsi pola makan sehat dengan mengonsumsi lebih banyak buah, sayuran, dan makanan yang kaya nutrisi dapat membantu mengurangi jerawat.

5. Konsultasikan ke dokter

Jika jerawat tidak kunjung membaik atau bahkan memburuk, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap kondisi kulit Bunda dan memberikan penanganan yang tepat.

Dokter mungkin meresepkan obat-obatan yang tepat atau merujuk Bunda ke spesialis kulit jika diperlukan. Konsultasi dengan dokter akan membantu menentukan langkah terbaik untuk mengatasi jerawat.

Melakukan langkah-langkah ini secara teratur dan konsisten dapat membantu mengobati dan mencegah jerawat. Namun, setiap individu memiliki kondisi kulit yang berbeda, jadi penting untuk mencari saran dari dokter untuk penanganan yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan Bunda.

Jika Bunda merasa tidak pede dengan tampilan wajah berjerawat atau bekas jerawat, solusi sementara adalah dengan menggunakan primer makeup jika ada acara tertentu. Beli di sini. Tapi, ini cuma solusi sementara, ya! Tetap rawat wajah Bunda sesuai kebutuhan agar kembali ke kondisi terbaiknya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda