MOM'S LIFE
7 Cara Mengatasi Kamar Lembap dan Berjamur agar Bebas Penyakit
Regitha Mandasari Putri Suryana | HaiBunda
Minggu, 02 Jul 2023 12:05 WIBKamar yang lembap dan berjamur dapat menjadi sumber masalah kesehatan yang serius. Kelembapan yang tinggi dalam ruangan dapat menyebabkan pertumbuhan jamur yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Karenanya, penting bagi Bunda untuk tahu cara mengatasi kamar lembap da berjamur.
Jamur dapat melepaskan spora yang mengandung alergen dan zat-zat beracun yang dapat memicu masalah pernapasan, alergi, dan bahkan infeksi paru-paru.
Untuk menjaga kesehatan Bunda dan keluarga, penting untuk mengatasi kamar lembap dan berjamur dengan tepat. Berikut adalah 7 cara efektif untuk menghilangkan kelembapan berlebih dan menjaga kamar Bunda tetap bebas dari jamur yang berbahaya.
Ciri-ciri Kamar atau Ruangan yang Lembap dan Berjamur
Kamar atau ruangan yang lembap dan berjamur dapat menjadi sumber ketidaknyamanan dan bahaya kesehatan. Penting bagi kita untuk mengenali ciri-ciri yang mengindikasikan kelembapan berlebih dan pertumbuhan jamur agar dapat mengambil tindakan yang tepat.
Berikut ini beberapa ciri-ciri umum dari kamar atau ruangan yang lembap dan berjamur.
1. Dinding yang dingin dan basah
Ruangan yang lembap seringkali terasa basah, terutama pada permukaan dinding, langit-langit, atau jendela. Bunda mungkin melihat noda air atau kelembapan yang meninggalkan bekas pada permukaan ini.
Kelembapan berlebih juga dapat menyebabkan kondensasi pada kaca jendela, yang dapat mengakibatkan timbulnya embun atau kerak air di sekitarnya.
2. Tumbuhnya jamur atau lumut
Tumbuhnya jamur atau lumut pada dinding, langit-langit, atau di sudut-sudut ruangan adalah tanda jelas bahwa kelembapan di kamar tersebut tinggi. Jamur umumnya memiliki penampilan yang berbeda-beda, bisa berwarna hitam, hijau, atau putih, tergantung jenisnya.
Jika Bunda melihat adanya pertumbuhan jamur atau lumut, segeralah mengatasinya, karena jamur tersebut dapat menghasilkan spora yang berbahaya bagi kesehatan.
3. Munculnya bintik-bintik atau noda pada dinding
Permukaan dinding atau plafon yang lembap dan berjamur seringkali memiliki bintik-bintik atau noda bercak yang tidak biasa. Bintik-bintik tersebut mungkin berwarna gelap, seperti hitam atau coklat, dan tidak mudah dihilangkan.
Noda tersebut merupakan tanda bahwa jamur telah menginfeksi dan merusak permukaan tersebut.
7 Cara Mengatasi Kamar Lembap dan Berjamur
Kamar yang lembap dan berjamur dapat menjadi sumber masalah kesehatan dan ketidaknyamanan di rumah. Bubun akan membagikan beberapa tips dan langkah-langkah praktis untuk mengurangi kelembapan di kamar.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Bunda dapat mengatasi kamar lembap dan berjamur, serta menjaga kesehatan dan kenyamanan bagi penghuni rumah. Yuk simak tipsnya!
1. Perbaiki dan bersihkan saluran pembuangan AC
Jika Bunda menggunakan AC di ruangan tersebut, pastikan AC tetap bersih dan saluran pembuangan bebas dari penghalang. Jika saluran pembuangan terhalang, dapat mengganggu aliran air dan menyebabkan kelembapan berlebih.
Pastikan untuk membersihkan AC secara teratur dan memastikan saluran pembuangan bebas dari hambatan.
2. Menjaga suhu dalam ruangan
Saat cuaca dingin, penting untuk menjaga rumah tetap hangat agar udara tetap bersih dan pada permukaan dinding tidak menjadi lembap. Hal ini dapat mencegah kondensasi yang memicu pertumbuhan jamur.
Bunda bisa menambahkan insulasi pada dinding luar, lantai, dan jendela untuk membantu menjaga suhu dalam rumah tetap stabil. Insulasi membantu mempertahankan suhu yang lebih konsisten di dalam ruangan, mengurangi risiko lembap dan dinding berjamur.
3. Cepat mengeringkan area basah
Ketika menemukan area basah seperti penting untuk segera mengeringkannya dalam waktu 24 hingga 48 jam. Kamar yang terlalu lama terkena lembap dan basah adalah tempat yang ideal bagi jamur untuk tumbuh.
Pastikan untuk mengeringkan permukaan, seperti lantai, dinding, dan peralatan yang basah setelah digunakan. Menggunakan handuk, pengering udara, atau kipas angin dapat membantu mempercepat proses pengeringan.
4. Perbaiki kebocoran dan rembesan
Kebocoran pipa air atau rembesan harus segera diperbaiki. Air yang bocor atau merembes ke dalam rumah dapat menyebabkan kelembapan berlebih dan menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan jamur.
Pastikan untuk memeriksa pipa air, genting rumah, dan tembok secara berkala dan segera perbaiki kebocoran atau rembesan.
5. Menggunakan dehumidifier
Jika langkah-langkah di atas tidak cukup efektif dalam mengurangi kelembapan di kamar, Bunda dapat mempertimbangkan penggunaan dehumidifier.
Dehumidifier adalah perangkat elektronik yang berfungsi untuk menurunkan dan mengatur tingkat kelembapan di dalam ruangan guna mengurangi dan mengendalikan kelembapan udara di sebuah ruangan.
Peralatan ini umumnya digunakan untuk tujuan kesehatan atau kenyamanan, serta untuk menghilangkan bau yang tidak sedap dan mencegah pertumbuhan jamur dengan menghilangkan kelembapan dari udara.
6. Tingkatkan sirkulasi udara
Meningkatkan sirkulasi udara di dalam ruangan adalah cara lain untuk mengurangi kelembapan dan mencegah pertumbuhan jamur. Buka pintu untuk memungkinkan udara masuk lebih baik.
Gunakan kipas angin untuk membantu menggerakkan udara dan memastikan udara segar masuk ke dalam ruangan. Selain itu buka jendela secara teratur untuk memberikan ventilasi tambahan dan memastikan sirkulasi yang baik.
7. Menggunakan cat tembok anti air
Salah satu cara umum yang dilakukan oleh banyak orang untuk mengatasi dinding tembok yang lembap adalah dengan menggunakan cat tembok anti air.
Bunda dapat menggunakan cat dinding water proof yang berkualitas tinggi yang mampu memberikan perlindungan ganda pada dinding tembok kamar. Cat anti air memberikan lapisan perlindungan yang efektif terhadap kelembapan dan mengurangi risiko pertumbuhan jamur pada dinding tembok.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Bunda dapat memastikan bahwa kamar atau ruangan kita bebas dari penyakit yang disebabkan oleh kelembapan berlebih dan pertumbuhan jamur.
Penyebab Kamar Lembap dan Berjamur
Kamar yang lembap dan berjamur dapat menjadi masalah yang umum di banyak rumah. Mari pahami penyebab di balik kelembapan berlebih dan pertumbuhan jamur sehingga Bunda dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya, simak di informasinya di bawah!
1. Kekurangan ventilasi
Ventilasi yang buruk atau tidak memadai adalah salah satu penyebab utama kelembapan berlebih di dalam kamar. Tanpa sirkulasi udara yang cukup, kelembapan yang dihasilkan oleh aktivitas sehari-hari, seperti mandi, memasak, atau mencuci pakaian, tidak dapat keluar dari ruangan.
Akibatnya, kelembapan terjebak di dalam kamar dan menciptakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan jamur.
2. Kebocoran atap atau jendela
Jika atap atau jendela tidak tahan air atau mengalami kerusakan, air hujan dapat masuk ke dalam ruangan. Hal ini menyebabkan kelembapan berlebih di dalam kamar dan menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan jamur.
Kondisi ini sering kali terjadi pada musim hujan atau jika bangunan tidak memiliki perawatan yang memadai. Selain itu kebocoran pada sistem pipa air atau kerusakan pada saluran air dapat menyebabkan kelembapan berlebih di dalam kamar. Air yang bocor atau tersembunyi di dalam dinding, langit-langit, atau lantai dapat memicu pertumbuhan jamur.
3. Kondisi struktural
Masalah struktural, seperti dinding yang retak atau bahan bangunan yang menyerap kelembapan, juga dapat menyebabkan kamar menjadi lembap. Jika dinding tidak dirancang tahan air atau terlihat ada keretakan, kelembapan dari luar atau dalam ruangan dapat masuk ke dalam struktur bangunan dan membuat kondisi lembap yang mendukung pertumbuhan jamur.
Bahaya Kamar yang Lembap dan Berjamur, Bisa Sebabkan Penyakit
Bahaya Kamar yang Lembap dan Berjamur dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan, terutama bagi orang yang sensitif atau rentan terhadap jamur. Berikut adalah lima bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan!
1. Alergi dan iritasi
Pertumbuhan jamur dalam kamar yang lembap dapat menghasilkan spora jamur yang tersebar di udara. Orang yang sensitif terhadap jamur dapat mengalami reaksi alergi seperti bersin, pilek, mata merah, gatal-gatal, dan ruam kulit.
Penderita asma yang alergi terhadap jamur juga dapat mengalami serangan asma yang disebabkan oleh paparan spora jamur.
2. Infeksi saluran pernapasan
Udara di kamar yang lembap dan terkontaminasi jamur dapat mempengaruhi kualitas udara dan mengiritasi saluran pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti batuk persisten, sesak napas, dan peningkatan risiko infeksi pernapasan.
Beberapa jenis jamur dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, terutama pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penderita penyakit paru-paru kronis, orang tua, atau orang dengan kondisi medis serius seperti kanker, atau penyakit hati, rentan terhadap infeksi jamur yang dapat berkembang dalam lingkungan lembap.
3. Iritasi kulit
Kelembapan berlebih dan pertumbuhan jamur pada dinding kamar juga dapat mempengaruhi masalah kesehatan kulit. Misalnya, jamur dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit kering, dan memperburuk kondisi kulit yang sudah ada seperti dermatitis atau eksim.
Selain itu, apabila dibiarkan dalam jangka panjang terpapar terhadap jamur juga dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.
Jaga kebersihan dan lakukan tindakan pencegahan secara teratur untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan sehat bagi keluarga ya, Bunda. Semoga informasinya bermanfaat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fia/fia)Simak video di bawah ini, Bun:
3 Cara Membersihkan Sepatu Putih dari Bahan Kanvas Hingga Kulit
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Tips Miliki Rumah Asri dan Nyaman Meski Lahan Kecil
4 Hal Penting Saat Mendesain Taman agar Tampilannya Indah & Asri
Jangan Terlambat, Kenali 4 Tanda Kayu di Rumah Dimakan Rayap
Mudah! 10 Tips Membuat Rumah Sejuk Tanpa AC
TERPOPULER
Viral Pacu Jalur hingga Istilah Aura Farming ala Gen-Z-Alpha
5 Artis Jadi Ibu Bhayangkari Dampingi Suami Polisi, Uut Permatasari Tampil Manglingi
5 Fakta Kasus Sengketa Tanah Warisan Ashanty dan Dugaan Diserobot Mafia Tanah
Mengenal Frank Breech, Posisi Sungsang Bokong Janin Berada di Bagian Bawah
Film Animasi The Cat in the Hat Bakal Tayang Awal Tahun Depan, Sajikan Petualangan Penuh Keajaiban
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Fakta Kasus Sengketa Tanah Warisan Ashanty dan Dugaan Diserobot Mafia Tanah
Mengenal Frank Breech, Posisi Sungsang Bokong Janin Berada di Bagian Bawah
Viral Pacu Jalur hingga Istilah Aura Farming ala Gen-Z-Alpha
Charlotte Ramadhan Lulus Kedokteran Hewan, Shahnaz Haque Ungkap Rasa Haru
Kasus Kanker Anak Muda Meningkat, Waspadai Ini Penyebabnya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Heechul Suju Ogah Nikah, Kaget soal Pembagian Harta jika Cerai
-
Beautynesia
Sudah Tayang, Simak Keseruan Drakor Thriller Terbaru Hunter with a Scalpel
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Daftar Brand Makeup dan Skincare Diskon Hingga 80% di Jakarta X Beauty 2025
-
Mommies Daily
7 Warna Lipstik Terbaik untuk Kulit Sawo Matang: Auto Cerah dan Segar!