Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Sakit Kepala Setelah Makan Daging, Normalkah? Kenali Penyebab & Cara Mengatasinya

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Kamis, 13 Jul 2023 22:25 WIB

neck shoulder injury painful woman suffer from working healthcare and medicine recovery concept
Sakit Kepala Setelah Makan Daging, Normalkah? Kenali Penyebab & Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/PORNCHAI SODA

Sakit kepala normal dialami banyak orang. Ada beberapa faktor penyebab sakit kepala, seperti stres, terlalu banyak bekerja, kurang tidur, hingga berhubungan dengan makanan tertentu. 

Meskipun faktor penyebab yang paling umum, seperti stres, kecemasan, terlalu banyak bekerja, dan kurang tidur, makanan tertentu termasuk daging dapat memicu atau memperburuk sakit kepala pada beberapa orang. 

Jika gejala Bunda parah atau berlangsung lama maka perlu mempertimbangkan pergi ke dokter. Sebenarnya, normalkah sakit kepala setelah makan daging?

Banner Dampak YouTube Shorts pada Anak

Normalkah sakit kepala setelah makan daging?

Sakit kepala setelah makan daging adalah hal yang wajar, ini disebut sakit kepala postprandial (setelah makan). Namun jika hal tersebut kerap terjadi maka Bunda tidak boleh mengabaikannya.

Dilansir dari Healthline, beberapa sakit kepala disebabkan atau dipicu oleh jenis makanan tertentu, termasuk daging dan ini normal. Akan tetapi, beberapa gejala berasal dari kondisi mendasar yang memerlukan perhatian medis.

Sakit kepala setelah makan terjadi dengan berbagai tingkat nyeri dan memiliki beberapa kemungkinan penyebabnya. Beberapa orang merasa bahwa sakit kepala setelah makan menjadi sangat buruk setelah mengonsumsi makanan tertentu atau makanan manis serta karbohidrat.

Tidak hanya itu, ada pula yang merasakan sakit kepala setiap kali setelah makan. Ini yang tidak normal. Kalau merasa ada masalah dengan rasa sakit kepala yang kunjung datang setelah makan daging bahkan makanan lainnya maka perlu segera pergi ke dokter.

Penyebab sakit kepala setelah makan daging

1. Pengaruh zat tyramine

Mengutip Live Strong, salah satu penyebab sakit kepala setelah makan daging karena pengaruh zat tyramine. Menurut University of Maryland Medical Center, tyramine adalah zat yang diproduksi dalam berbagai makanan pemicu migrain dan sakit kepala karena tegang yang memengaruhi hingga 78% populasi umum.

Banyak daging, termasuk daging yang difermentasi dan disimpan dengan buruk, sangat tinggi tyramine. Jika Bunda berada di ambang sakit kepala, makan daging yang kaya tyramine dapat memicunya.

Kalau Bunda sudah sakit kepala, daging dapat memperburuk intensitas atau rasa sakit tersebut. Hindari makan daging saat sudah terasa pusing atau sakit kepala ringan.

Untuk mempertahankan asupan tyramine yang rendah, National Headache Foundation (NHF) merekomendasikan menghindari varietas sosis yang difermentasi, termasuk pepperoni, salami, dan mortadella, serta membatasi daging olahan hingga 4 ons per makanan.

2. Mengandung zat nitrat

Selain tyramine, zat nitrat juga bisa memicu sakit kepala. Bacon dan daging olahan lainnya, seperti ham, mengandung zat yang disebut nitratm dapat menyebabkan sakit kepala jika dikonsumsi berlebihan. Hidangan daging dengan kandungan keju juga menjadi pemicu sakit kepala lainnya sehingga perlu dihindari.

3. Mengandung lemak

Lemak juga dapat memengaruhi kerentanan Bunda terhadap migrain. Ini mungkin karena tingginya kadar lemak tertentu dalam darah menyebabkan produksi prostaglandin.

Cara mengatasi sakit kepala setelah makan daging

1. Tetap terhidrasi

Bunda dianjurkan tetap terhidrasi untuk mengatasi sakit kepala setelah makan daging. Tetap terhidrasi menjadi bagian penting dalam mengelola sakit kepala.

Tidak minum cukup cairan, terutama saat cuaca panas, dapat menyebabkan Bunda mengalami dehidrasi sehingga menambah sakit kepala.

Air biasanya merupakan pilihan yang ideal karena menghindari tambahan gula yang ditemukan dalam jus, kopi manis, teh manis, dan minuman manis lainnya. Hindari makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan karena dapat memperparah sakit kepala pada orang tertentu.

2. Minum obat sakit kepala

Ini biasanya merupakan pengobatan lini pertama untuk migrain atau sakit kepala ringan. Ada beberapa pilihan termasuk obat antiinflamasi nonsteroid (NAID), seperti ibuprofen, naproxen, dan aspirin. Jika pengobatan lini pertama tidak berhasil, hubungi dokter untuk mendapatkan obat yang lebih kuat.

3. Akupunktur

Sebuah tinjauan tahun 2016 menemukan bahwa orang yang mengalami nyeri migrain selama 6 hari per bulan dapat mengurangi setengahnya dengan menambahkan akupunktur ke perawatan sehari-hari. Bunda bisa mencoba metode akupunktur jika sakit kepala terus berlanjut.

4. Kompres dingin

Menurut percobaan tahun 2013, kompres dingin bisa mengurangi rasa sakit kepala. Ambil handuk dingin lalu tempelkan di dahi, pelipis, atau bagian belakang leher. Ini dapat membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh migrain.

Seberapa sering Bunda sakit kepala setelah makan daging?

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda