
moms-life
9 Kebiasaan Pemicu Serangan Jantung, Termasuk Mager dan Duduk Seharian
HaiBunda
Senin, 10 Jul 2023 22:25 WIB

Serangan jantung bukan hanya bisa datang pada seseorang dengan aktivitas berat yang memforsir kerja jantung, tapi bisa juga menyerang seseorang yang malas gerak alias mager.
Ya, kebiasaan harian tentu mempengaruhi kesehatan. Ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang bisa memicu serangan jantung, tak peduli berapa usia Bunda.
Mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur memang bagus untuk kesehatan jantung. Namun ada kebiasaan lain yang bisa meningkatkan risiko terkena serangan jantung walaupun sudah melakukan menjaga pola makan sehat serta berolahraga.
“Bahkan perubahan gaya hidup kecil pun dapat membuat perbedaan besar pada kesehatan jantung jika Anda tetap melakukannya,” kata Jayne Morgan, MD, ahli jantung dan direktur klinis COVID Task Force di Piedmont Hospital-Healthcare, Atlanta, dilansir dari Everyday Health.
Serangan jantung juga tidak memandang usia. Bahkan seorang atlet yang hidup sehat saja rentan terkena serangan jantung.
“Penyakit jantung sekarang menjadi sangat umum akhir-akhir ini dan kami mendapat berita bahwa itu terjadi pada usia yang lebih muda. Selain itu, serangan jantung ini tanpa tanda dan gejala sebelumnya," papar Dr Chandrashekhar, Associate Director - Interventional Cardiology, Max Hospital Shalimar Bagh, mengutip Hindustan Times.
Untuk itu, Bunda perlu mengubah kebiasaan sehari-hari pemicu serangan jantung. Ini kebiasaan yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kebiasaan sehari-hari pemicu serangan jantung
1. Mager dan duduk seharian
Malas gerak dan memilih duduk sepanjang hari bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Sebuah studi internasional yang mensurvei lebih dari 100 ribu orang di 21 negara menemukan bahwa orang yang duduk selama 6 hingga 8 jam sehari memiliki peluang 12% hingga 13% lebih tinggi untuk meninggal pada usia lebih muda dan menderita penyakit jantung.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Juni 2022 di jurnal JAMA Cardiology, sementara mereka yang duduk lebih dari 8 jam setiap hari, risiko tersebut melonjak hingga 20%. Ketika pekerjaan Bunda mengharuskan duduk di depan meja sepanjang hari, cobalah untuk sering-sering beristirahat dan berjalan-jalan.
2. Kebiasaan makan yang buruk setelah pandemi
“Banyak orang tampaknya telah mengembangkan kebiasaan makan yang buruk selama pandemi COVID-19. Orang-orang telah bekerja dari rumah sehingga mereka lebih dekat ke dapur, dan sayangnya, bagi sebagian besar orang, pandemi mungkin merusak profil kardiometabolik mereka,” ujar Abha Khandelwal, MD, seorang profesor kedokteran kardiovaskular di Stanford University, California.
Dalam ulasan yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Nutrition pada 2021, para ilmuwan mengamati kebiasaan makan yang buruk selama pandemi di sebagian besar dari 23 studi.
Hasilnya termasuk peningkatan frekuensi ngemil serta penurunan konsumsi produk segar. Kemudian adanya peningkatan mengonsumsi makanan yang menenangkan dan minum alkohol.
3. Sering menyendiri
Tidak mudah bergaul dengan orang lain? Jangan sering sendirian, Bunda, kebiasaan ini bisa memicu serangan jantung.
Menurut ulasan yang diterbitkan pada 2022 melalui Journal of American Heart Association, kesepian dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung, stroke, atau kematian sebesar 30%. “Terhubung dengan orang lain, meskipun secara virtual,” saran Dr. Ruthmann.
4. Mudah stres
Jika Bunda mudah panik dan stres, ini termasuk kebiasaan sehari-hari pemicu serangan jantung. Coba berpikiran lebih tenang saat menghadapi masalah.
Jangan karena membuat satu kesalahan sepele bisa membuat Bunda stres seharian. Bila kebiasaan ini berlangsung terus-menerus maka bisa menurunkan kesejahteraan hidup Bunda.
"Stres adalah alasan lain untuk serangan jantung, stres yang tiba-tiba dapat menyebabkan masalah jantung yang disebut kardiomiopati,” ujar Dr Ankur Phatarpekar, Interventional Cardiologist, Symbiosis Hospital, Dadar.
5. Kurang tidur
Tahukah Bunda kalau kurang tidur bisa memicu serangan jantung? Jantung Bunda bekerja keras sepanjang hari. Jika kurang tidur maka sistem kardiovaskular Bunda tidak akan mendapatkan istirahat yang dibutuhkan.
Penelitian yang diterbitkan pada Oktober 2022 dalam Journal of American Heart Association menyoroti bahwa tidur merupakan bagian integral dari kesehatan jantung dan harus dipertimbangkan saat mengevaluasi status kardiovaskular seseorang.
Penelitian tersebut mengatakan bahwa lebih dari sepertiga orang dewasa tidur kurang dari tujuh jam setiap malam. Kualitas tidur pendek dan buruk serta gangguan tidur dikaitkan dengan risiko obesitas, hipertensi, serta diabetes, yang semuanya mengarah pada serangan jantung.
6. Merokok
Merokok juga salah satu kebiasaan pemicu serangan jantung. Risiko penyakit jantung turun sangat signifikan jika Bunda berhenti merokok selama beberapa hari saja.
Setelah satu tahun berhenti merokok, risiko penyakit jantung turun menjadi sekitar setengah dari perokok. Jadi, Bunda dianjurkan berhenti merokok secepat mungkin untuk menurunkan risiko terkena serangan jantung.
7. Kebiasaan merawat gigi yang buruk
Masalah gigi, seperti gusi dan kerusakan gigi, dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri dalam aliran darah. Menurut Dr. Rigved Tadwalkar, ahli jantung bersertifikat di Providence Saint John’s Health Center, Santa Monica, California, sangat mudah bagi bakteri di mulut untuk berpindah ke darah.
“Kebersihan mulut yang baik itu penting. Kami tidak dapat mengatakan 100% bahwa menyikat gigi dan flossing setiap hari akan mencegah serangan jantung, tapi bisa meningkatkan kerentanan seseorang jika mereka memiliki faktor risiko lainnya,” kata Tadwalkar, dilansir dari Huffington Post.
8. Makan di luar setiap hari
Mengutip dari Eat This, makan di luar sesekali tidak akan menyebabkan serangan jantung. Namun makan di luar setiap hari mungkin berdampak negatif pada jantung Bunda.
Ini karena Bunda cenderung membuat pilihan yang tidak sehat di restoran. Saat makan di luar, Penn Medicine menyarankan untuk memperhatikan detail nutrisi, tidak hanya berfokus pada roti dan cocktail, coba lakukan penggantian yang lebih sehat.
Bunda juga dianjurkan memilih porsi yang lebih kecil dan menolak topping tidak sehat ketika lebih sering makan di luar.
9. Tidak berolahraga
Salah satu hal terbaik yang harus Bunda lakukan untuk menjaga kesehatan jantung adalah berolahraga. "Menjadi tidak aktif berkontribusi terhadap kadar kolesterol darah tinggi dan obesitas. Orang yang berolahraga secara teratur memiliki kesehatan jantung yang lebih baik, termasuk menurunkan tekanan darah," kata Mayo Clinic.
Department of Health and Human Services, Office of Disease Prevention and Health Promotion menyarankan agar berolahraga setidaknya 150 menit atau 2,5 jam setiap minggu untuk membantu mengelola kolesterol dan tekanan darah, dua faktor risiko serangan jantung.
Apa kebiasaan sehari-hari pemicu serangan jantung sering Bunda lakukan? Yuk ubah perlahan mulai sekarang.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fia/fia)ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Sering Terbangun Jam 3 atau 4 Pagi? Waspadai Hal Ini Bun

Mom's Life
12 Tanda Daya Tahan Tubuh Menurun, Waspadai Bisa Terkena Penyakit Berbahaya

Mom's Life
Mengenal SCAD, Serangan Jantung yang Banyak Menyerang Wanita

Mom's Life
Rasa Sakit PMS Setara dengan Serangan Jantung, Benarkah? Ini Faktanya

Mom's Life
8 Penyebab Perut Sakit Setelah Berhubungan Seks dan Cara Mengatasinya


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Becky Tumewu Usai Operasi Mata Akibat Retina Lepas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda