
moms-life
Mengenal Benzina, Pesepakbola Wanita Berhijab Pertama di FIFA
HaiBunda
Rabu, 02 Aug 2023 19:15 WIB

Dari dunia olahraga khususnya sepakbola, ada seorang pemain wanita yang dibicarakan dengan hijabnya, Bunda. Ia adalah Nouhaila Benzina, hijaber pertama yang merumput di ajang olah raga internasional.
Wanita berusia 25 tahun merupakan pemain tim Maroko. Mengisi posisi sebagai bek dalam tim, ia ikut bertanding di Piala Dunia Wanita FIFA dan menjadi wanita berhijab pertama yang bermain di ajang tersebut.
Dikutip dari Independent, Benzina dan timnya Atlas Lionesses, menghadapi juara Piala Dunia dua kali, yaitu Jerman di Melbourne, Australia. Dalam pertandingan ini, Maroko kalah melawan Jerman dengan skor 6-0.
"Kami merasa terhormat menjadi negara Arab pertama yang ambil bagian dalam Piala Dunia Wanita. Dan kami merasa bahwa kami harus memikul tanggung jawab besar untuk memberikan citra yang baik, untuk menunjukkan prestasi yang telah dibuat tim Maroko," kata kapten Maroko Ghizlane Chebbak.
Walau begitu, kekalahan ini tak membuat nama Benzina meredup. Ini karena ia sukses menorehkan sejarah dalam pertandingan Piala Dunia Wanita FIFA 2023, Bunda.
Larangan berhijab bagi pemain bola
Sebelum Benzina menjadi pusat perhatian karena merumput dengan hijabnya, seorang bocah pernah melayangkan protes pada FIFA terkait penggunaan kerudung, Bunda. Ini terjadi pada taun 2007 oleh gadis usia belasan tahun bernama Asmahan Mansour.
Mengutip laman DW, Asmahan Mansour ingin ikut serta dalam turnamen sepak bola lokal di Kota Laval bersama timnya dari Ottawa. Namun wasit yang bertugas melarangnya bermain karena mengenakan hijab.
Penggunaan hijab sendiri awalnya memang dilarang dalam aturan asosiasi sepak bola FIFA saat itu. Mansour menolak dan timnya pun meninggalkan turnamen sebagai bentuk protes atas dikeluarkannya sang pemain.
Tindakan yang selanjutnya dilakukan oleh Mansour dan Asosiasi Sepak Bola Kanada yakni dengan mengajukan protes banding ke FIFA. Kemudian, badan sepak bola dunia itu mengonfirmasi larangannya terhadap hijab dengan mengutip dua argumen.
Pertama, hijab disebut dapat menyebabkan cedera dan membahayakan saat bermain bola. Lalu yang kedua, pemakaian jilbab disebut melanggar aturan karena peralatan dan pakaian harus tetap bebas dari 'opini politik atau agama apa pun.
Tapi para pengkritik berargumen bahwa tidak ada bukti adanya risiko cedera jika mengenakan hijab. Bahkan, mereka turut menuding FIFA menerapkan standar ganda dalam hal agama.
Ini karena FIFA tidak menentang gerakan religius yang dilakukan oleh para pemain. Misalnya saat pemain membuat tanda salib sebelum memulai pertandingan, sebelum tendangan penalti, atau merayakan gol. Tapi, FIFA tetap bersikukuh dengan aturan yang sudah ada.
Simak kelanjutaannya di halaman berikut ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!Â
PENAMPILAN PERDANA HIJAB DI PILADA DUNIA U-17
Mengenal Benzina, Pesepakbola Wanita Berhijab Pertama di FIFA/Foto: Dok. Instagram @benzinanouhaila
Penampilan perdana pemain mengenakan hijab terjadi di Piala Dunia U-17 di Yordania. Namun, pada saat itu, sudah ada tanda-tanda perubahan aturan.
Saat itu Pangeran Yordania, Ali bin al-Hussein, yang ditunjuk sebagai Wakil Presiden FIFA pada awal tahun 2011 untuk mewakili Asia, bertanggung jawab atas perubahan ini. Bersama sang Pangeran, para pendukung hijab mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan para pengambil keputusan di FIFA.
Lalu pada tahun 2012, Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) yakni badan internasional yang memutuskan peraturan sepak bola, memutuskan untuk melakukan masa uji coba selama dua tahun untuk pertandingan dengan hijab atletik.
Berita ini disambut baik, sehingga para desainer dari industri perlengkapan olahraga telah mengembangkan jilbab dengan ukuran pas di tubuh. Pada akhirnya pula, hal ini meredakan kekhawatiran FIFA tentang keamanan dalam berolahraga jika memakai hijab.
"Tidak ada literatur medis tentang cedera yang diakibatkan oleh jilbab," demikian keputusan IFAB. Oleh karena itu, jilbab tidak lagi diklasifikasikan sebagai perlengkapan berbahaya untuk berolahraga.
Setelah masa uji coba, IFAB pun mengizinkan jilbab untuk dikenakan dalam pertandingan internasional sejak tahun 2014. Kemudian saat Piala Dunia U17 di Yordania pada Oktober 2016, Tasneem Abu-Rob dan Rand Albustanji dari tim tuan rumah menjadi pemain sepak bola perempuan pertama yang mengenakan jilbab di turnamen FIFA.
Simak juga 5 olahraga untuk mengencangkan payudara dalam video berikut:
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda