Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

7 Sumber Polusi Udara dalam Rumah & Cara Mengatasinya

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Minggu, 03 Sep 2023 11:00 WIB

Ilustrasi polusi udara di rumah
7 Sumber Polusi Udara dalam Rumah & Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/PonyWang
Jakarta -

Polusi udara di dalam ruangan terbukti mempunyai dampak besar terhadap kesehatan jangka panjang dan pendek. Maka dari itu, Bunda perlu memperhatikan sumber polusi udara dalam rumah dan cara mengatasinya.

Dampak kesehatan dari polusi dalam ruangan bergantung pada jenis polutan yang ada di udara, namun dampak tersebut dapat mencakup:

  • Kanker
  • Radang paru-paru
  • Asma
  • Reaksi alergi
  • Penyakit jantung
  • Berat badan lahir rendah

Orang-orang dengan penyakit pernapasan atau jantung, serta anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua, mungkin juga memiliki risiko lebih besar terkena beberapa masalah kesehatan terkait dengan rendahnya kualitas udara dalam ruangan.

Banner ISPA pada Anak

7 Sumber polusi udara di dalam rumah

Ada banyak sumber yang dapat menyebabkan polusi udara di dalam ruangan atau rumah, beberapa di antaranya dapat dikenali karena bau, namun ada banyak sumber yang luput dari perhatian juga. Berikut di antaranya:

1. Kompor

Pembakaran bahan bakar padat di dalam ruangan untuk kebutuhan energi rumah tangga akan melepaskan partikel berbahaya, karbon monoksida, dan polutan beracun lainnya, yang menyebabkan tingkat polusi udara dalam ruangan seringkali 20 kali lebih besar daripada pedoman kualitas udara dari World Health Organization (WHO).

Melansir dari laman United States Environmental Protection Agency, polusi udara ini menyebabkan peningkatan risiko kesehatan lingkungan yang berdampak secara tidak proporsional.

2. Formaldehida

Formaldehida adalah bahan kimia penting yang digunakan secara luas oleh industri untuk memproduksi bahan bangunan dan berbagai produk rumah tangga. Ini juga merupakan produk sampingan dari pembakaran dan proses alami tertentu lainnya.

Oleh karena itu, bahan kimia ini mungkin terdapat dalam konsentrasi besar baik di dalam maupun di luar ruangan. Formaldehida dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, hidung, dan tenggorokan. Paparan yang tinggi dapat juga menyebabkan berbagai jenis kanker.

3. Polutan biologis

Kontaminan biologis antara lain bakteri, virus, bulu binatang dan air liur kucing, debu rumah, tungau, kecoa, dan serbuk sari. Ada banyak sumber polutan ini, dengan mengontrol tingkat kelembapan di dalam rumah, pertumbuhan beberapa sumber hayati dapat diminimalkan.

4. Pestisida

Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh atau mengendalikan hama yang mencakup bakteri, jamur, dan organisme lain, selain serangga dan hewan pengerat. Pestisida pada dasarnya bersifat racun.

5. Radon

Gas yang benar-benar tidak berbau, radon dapat merembes melalui tanah dan berdifusi ke udara di rumah. Saat mengalami peluruhan, radon mengeluarkan radiasi yang dapat menempel pada partikel debu dan masuk ke paru-paru sehingga menyebabkan penyakit.

Meskipun tampak aneh, survei menunjukkan bahwa konsentrasi radon di dalam ruangan jauh lebih tinggi dibandingkan konsentrasi radon di luar ruangan.

6. Asap rokok

Melansir dari laman Cleveland Clinic, para ahli mengatakan bahwa salah satu polutan udara di dalam ruangan yang paling umum adalah asap rokok. Sisa gas dan partikel asap rokok yang mengendap menimbulkan bahaya kesehatan, terutama di ruangan yang banyak kain atau karpetnya.

Risikonya sangat tinggi pada anak-anak, yang lebih sering bermain di lapangan, dan pada orang dengan masalah jantung dan paru-paru kronis.

Rokok elektronik atau yang dikenal vape juga merupakan sumber polusi serupa yang perlu dipertimbangkan. Hal ini karena uap yang dikeluarkan saat seseorang menghisap vape mengandung senyawa organik yang mudah menguap, logam berat, dan bahan kimia lain yang berkaitan dengan penyakit paru-paru.

7. Pembersih rumah tangga

Perlengkapan pembersih rumah tangga adalah penyebab umum lainnya dari polusi di dalam rumah. Bahan kimia keras yang mengeluarkan asap dapat mengiritasi hidung, mulut, dan paru-paru, serta kulit Bunda.

Mereka yang memiliki paru-paru sensitif dan saluran pernapasan bagian atas, seperti penderita asma dan sinusitis kronis, mungkin akan merasakan gejalanya semakin memburuk.

Cara mengatasi polusi udara di rumah

Mengambil langkah untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan dapat membantu Bunda menurunkan risiko terkena kondisi kesehatan dan bahkan dapat meningkatkan kualitas hidup Bunda.

1. Menggunakan alat pembersih udara

Membawa alat pembersih udara ke dalam rumah adalah salah satu cara efektif untuk menjaga udara tetap bersih. Mungkin Bunda bisa memilih alat pembersih udara dengan filter penyerap partikulat efisiensi tinggi karena filter ini cenderung bekerja paling baik dalam menangkal partikel berbahaya di udara.

2. Menjaga ventilasi

Menjaga aliran udara di rumah menawarkan cara sederhana untuk meningkatkan kualitas udara. Membuka jendela dan pintu agar udara luar bisa masuk adalah salah satu cara untuk melakukan hal ini, selama udara di luar bersih atau rendah serbuk sari.

Akan tetapi, udara masuk ke rumah melalui ventilasi serta titik lemah seperti ruang kecil di sekitar pintu. Meski tidak banyak yang bisa dilakukan terhadap udara yang masuk melalui bukaan ini, ada baiknya Bunda memastikan bahwa udara yang masuk ke ruang hidup melalui ventilasi tidak berkontribusi terhadap masalah.

3. Mengurangi kelembapan

Kelembapan di dalam ruangan dapat menyebabkan banyak bahaya kesehatan, termasuk pertumbuhan jamur. Kelembapan yang tinggi juga bisa menyebabkan VOC larut ke udara Bunda. Kondisi lembap bisa menyebabkan banyak gejala pernapasan, seperti batuk, mengi, dan serangan asma.

4. Gunakan tanaman dalam ruangan

Orang-orang biasanya merekomendasikan penggunaan tanaman dalam rumah untuk membantu membersihkan udara.

Sebuah penelitian menemukan bahwa tanaman bisa membantu mengurangi polutan dalam ruangan tertentu. Tanaman yang dipercaya memiliki manfaat ini adalah dracaena, spathiphyllum, dan ivy biasa.

5. Simpan bahan kimia dengan aman

Bunda disarankan untuk menyimpan pelarut, lem, dan pestisida jauh dari tempat tinggal. Apabila memungkinkan, gunakan produk pembersih buatan sendiri seperti campuran cuka putih dan air.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui terkait sumber polusi udara di dalam rumah hingga cara mengatasinya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video tujuh cara pencegahan ISPA pada anak akibat polusi udara yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda