Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kerja Petik Tomat di Selandia Baru, Perempuan Ini Raih Gaji Rp37 Juta per Bulan

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Minggu, 29 Oct 2023 14:05 WIB

Group of young gardeners picking tomatoes in greenhouse. Crate full of juicy tomatoes in focus
Kerja Petik Tomat di Selandia Baru, Perempuan Ini Raih Gaji Rp37 Juta per Bulan/Foto: Getty Images/hobo_018
Jakarta -

Seorang perempuan asal Malaysia menemukan cara untuk berlibur tapi tetap mendapat cuan nih Bunda. Bagaimana caranya? 

Perempuan bernama Kay itu mendapatkan untung besar dengan memetik tomat di Selandia Baru. Dalam cerita yang viral di media sosial TikTok, Kay berbagi pengalamannya.

Kay berangkat ke Selandia Baru dengan menggunakan visa bekerja dan berlibur. Ia bekerja sebagai seorang pemetik tomat di sebuah perkebunan Selandia Baru.

"Saya bekerja di perkebunan tomat di bawah rumah kaca. Cuaca tidak terlalu menjadi masalah karena kami terlindungi," ujar Kay.

Berdasarkan keterangan dalam videonya, Kay mendapatkan upah sebesar NZ$22,07 atau sekitar Rp205 ribu per jam. Ia bekerja total selama 9 jam per hari dan 5 hari dalam seminggu.

Jika ditotal, dalam sebulan ia mendapatkan upah sebesar NZ$4.086 atau sekitar Rp37,9 juta. Namun, total pendapatannya itu masih harus dikurangi pajak sebesar 18-19 persen dari upah yang didapat.

Kepada media lokal Malaysia, Wau Post, Kay mengaku mengunggah cerita tersebut karena ingin memberi tahu bahwa visa untuk bekerja dan berlibur bisa dimanfaatkan dengan baik.

"Banyak orang tidak tahu bahwa hal ini [visa bekerja dan berlibur] ada, dan saya ingin mereka tahu bahwa ini adalah peluang besar," ujar Kay.

Bekerja selama lima hari dalam sepekan membuat Kay dapat menjelajahi New Zealand dengan bebas selama waktu tulang.

Pekerjaannya sendiri sehari-hari mencakup memetik tomat, memangkas daun, membersihkan, dan tugas-tugas kasar lainnya.

Kay sendiri mengaku senang dengan pekerjaan sementaranya itu. Pasalnya, bekerja di perkebunan membuatnya bisa tetap bergerak.

"Dibandingkan pekerja pabrik yang hanya duduk atau berdiri selama 9 jam penuh, hal ini lebih baik jika Anda banyak bergerak," ujar Kay.

Namun, tak ada akomodasi yang disediakan untuk Kay dari pihak pemberi kerja. Hanya saja, lanjut Kay, ada beberapa pemberi kerja yang bisa menyediakan akomodasi jika lokasi kerjanya berada di daerah pedesaan.

Kay juga mengatakan, ia diperbolehkan memilih industri yang ingin digelutinya saat mengajukan visa.

Bagi Kay, uang yang didapatnya dari bekerja di Malaysia cukup membantunya untuk menabung.

Sebelum mengajukan visa bekerja dan berlibur, Kay merasa stagnan dalam pekerjaannya. Menurutnya, bekerja di negeri orang sambil berlibur jadi kesempatan bagus baginya untuk bersenang-senang dan memiliki penghasilan tetap pada saat yang sama.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda