Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cerita Bunda Tinggal di Mekkah, Harga Sayur & Buah Murah Tapi...

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 06 Dec 2023 10:55 WIB

Sayur dan buah-buahan
Ilustrasi/Foto: iStock

Cerita dari para diaspora di luar negeri selalu berhasil menarik perhatian publik. Mulai dari gaya hidup, musim, makanan, pendidikan, dan kali ini ada juga tentang harga sayur-buah di pasar.

Kisah ini diungkap seorang Bunda lewat akun TikTok @khusna1116. HaiBunda sudah diizinkan untuk mengutipnya. Dalam konten tersebut, Bunda yang tinggal di Mekkah ini mengaku sedang menemani sang suami berkuliah di sana.

Melihat video yang dibagikan, ada beberapa kisah yang dibagikan. Salah satu yang paling menarik yakni pengalaman belanja di pasar setempat.

Siapa sangka, ternyata harga buah-buahan dan sayuran di pasar Mekkah sangat murah, Bunda. Terlebih lagi, bahan-bahan yang ditawarkan pun terlihat segar.

Mulai dari buah-buahan seperti delima, melon, hingga beragam sayuran kangkung, bayam, wortel hingga daun bawang, bisa diperoleh dengan harga sangat terjangkau.

Akan tetapi, harga-harga murah ini berlaku untuk pembelian dalam jumlah besar.

"Delima harganya 15 riyal (2 kardus) atau sekitar 60k. Melon murah banget 1 box cuma 10 riyal (40k) tapi harus beli 1 box. Bayam 3 ikat 2 riyal (8 ribuan). Lengkuas 15 riyal hampir setengah kilo. Daun bawang 1 ikat besar 5 riyal. wortel 5 riyal, harus beli 1 plastik," tulisnya.

Melihat konten tersebut, netizen dari Tanah Air lantas meninggalkan banyak reaksi. Terlebih para pencinta sayur dan buah-buahan, mereka mengaku ingin belanja secara langsung ke sana.

Salah seorang netizen lainnya pun ada yang angkat suara soal murahnya harga sayur dan buah di sana. Ia mengaku bahwa harga-harga bahan masakan di pasar Mekkah memang selalu murah.

Hal ini juga berlaku meski kini sudah ada pungutan pajak. Baginya, harga tersebut tetap saja murah dibandingkan di Indonesia.

"Iya, saudi itu murah2 ih.. meskipun sekarang ada tax nya, tetap aja murah.. masyaallah," tutur akun @andre****.

Sebelumnya, seorang diaspora di Selandia Baru juga membagikan kisah menariknya. Kisah tersebut datang dari perempuan bernama Christa. Saat ini ia tinggal di Selandia Baru dan kerap membagikan rutinitasnya di sana.

Penasaran seperti apa kisahnya? Baca di halaman berikut, ya.


Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 


SUKA DUKA MENJADI DIASPORA DI SELANDIA BARU

Ilustrasi Selandia Baru

Ilustrasi Selandia Baru/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Robert CHG

Lewat akun TikTok miliknya, Christa membagikan suka duka tinggal di negara kepulauan yang terletak di tenggara Australia itu.

Salah satu kesenangan yang paling ia rasakan sejak tinggal di Selandia Baru adalah gaji, Bunda. Kondisi finansialnya sangat aman karena mendapatkan gaji yang besar. Bahkan, Christa bisa menabung dengan cepat.

Banner Bank Soal SD

"Kita mulai dari suka duluan ya. Gaji di sini tinggi. Walaupun sudah dipotong pajak, kita tetap bisa nabung banyak. Apalagi nabungnya mau dibawa pulang ke Indonesia," ucapnya dalam video yang diunggah di akun TikTok @christasean.

"Jadi kita enggak mikir, misalnya kita mau beli iPhone, beli laptop, kita enggak mikir walaupun kita digaji dengan gaji terendah di sini," imbuhnya.

Tak cuma soal gaji, kehidupan sosial Christa di Selandia Baru juga terasa sangat tenteram. Ia bercerita, masyarakat Selandia Baru cenderung bersifat individualis dan tidak mengurusi kehidupan orang lain. Oleh karena itu, tak ada komentar nyinyir ataupun gosip yang mengganggu.

"Yang kedua, jadi orang-orang di sini kebanyakan siapa lo siapa gue, mind your business gitu," kata Christa.

"Jadi enggak ada istilah di sini kita digosipin, kita ditanyain kapan nikah, kapan punya anak, kapan kerja, itu enggak ada. Jadi kamu, jiwamu sehat ya. Enggak ada tekanan dari sekitar gitu. Itu paling yang aku suka dari sini," ujarnya.

Selain itu, Christa juga sangat menikmati pemandangan di kota dan pedesaan Selandia Baru. Keindahan negara tersebut membuatnya seperti berlibur setiap hari.

"Yang ketiga, Selandia Baru itu indah banget. Jadi kalau misalkan kamu punya libur weekend, terus kamu mau refreshing itu satu jam dari kota saja sudah lihat pemandangan semua," ia bercerita.

"Bahkan di kotanya saja kamu bisa merasa sudah seperti jalan-jalan karena kotanya bagus, hijau, tertata. Pokoknya bagus banget lah untuk refreshing," sambungnya.

Christa mengatakan, urusan jodoh tak menjadi masalah bagi mereka yang ingin mencarinya di Selandia Baru, Bunda.

"Kalau misalnya kamu pencinta bule, orang luar, kalau kamu di sini cari pasangannya itu gampang banget ya. Karena di sini kan kebanyakan orang-orang introvert kan, ya udah tinggal install aplikasi saja, langsung ketemu deh. Atau enggak, gabung di perkumpulan. Sudah deh ketemu jodoh kamu," tuturnya.

Terlepas dari semua kesenangan itu, Christa juga mengalami duka yang tak bisa dihindari. Salah satunya adalah faktor iklim yang bertolak belakang dari Indonesia.

"Dukanya di sini itu dingin banget apalagi winter. Summer saja dingin," ucap Christa.

Selain itu, Christa juga sangat merindukan masakan Indonesia, "Susah banget dicari di sini makanan Indonesia."

Meski bahagia tinggal di Selandia Baru, Christa tak luput dari rasa kesepian. Apalagi, menurutnya Selandia Baru jauh dari mana-mana, Bunda.

"Yang ketiga, Selandia Baru itu sangat jauh dari mana-mana. Ya intinya mau tinggal dimana pun kita suka duka itu tetap ada ya," tuturnya.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda