Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah IRT Bunda Ory Sukses Jadi Content Creator, Dibantu Suami Bikin Studio di Rumah

Ousama El Fatha Kusnandar   |   HaiBunda

Sabtu, 23 Dec 2023 14:30 WIB

Content Creator Maulady Agsanory
Content Creator Maulady Agsanory/ Foto: HaiBunda
Daftar Isi

Sebuah ruangan kecil dengan pencahayaan hangat dan dinding bercat cerah langsung menarik perhatian kami. Di sisi ruangan, tampak set-up PC lengkap dengan beberapa alat rekam seperti mic dan headphone. Di atasnya, sebuah foto pernikahan sang pemilik rumah dan suaminya menggantung cantik.

Sorry ya kalau kamarnya kesempitan, memang enggak besar-besar banget,” ungkap Bunda Ory, sang pemilik rumah kepada tim HaiBunda di kediamannya di Jagarkarsa, Senin (11/12/2023).

Di studio inilah Bunda Ory menghabiskan waktunya membuat konten di sela-sela mengurus anak dan rumah tangga. Pemilik bernama lengkap Maulady Agsanory adalah seorang Bunda yang berkomitmen menjadi ibu rumah tangga, sekaligus mengejar aspirasinya sebagai content creator.

Sempat jadi pengajar

Sebelum meraih kesuksesan sebagai content creator, Bunda Ory awalnya seorang pengajar di sebuah bimbingan belajar. Setelah menikah, ia memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya. 

Mengikuti perkembangan teknologi dan munculnya platform digital, Bunda Ory memutuskan untuk memanfaatkan keterampilannya dengan membuat konten di platform yang dimilikinya. Keputusan Bunda Ory untuk melepaskan kariernya sebagai pengajar dan beralih menjadi ibu rumah tangga serta content creator tentunya tidak tanpa pertimbangan. 

Setelah tinggal di Batam, sang suami mengajaknya pindah ke luar kota, di mana mencari pekerjaan di luar rumah menjadi lebih sulit. Meski memilih untuk tinggal di rumah, Bunda Ory tidak ingin berdiam diri saja.

“Jadi, aku mutusin untuk apa yang bisa aku lakuin tapi bikin aku tetap produktif gitu. Akhirnya, aku mutusin untuk jadi content creator,” tukas wanita yang belum lama memiliki anak pertamanya itu.

Dari berbagai pilihan karier yang dapat dikerjakan dari rumah, Bunda Ory memilih menjadi content creator dengan alasan bahwa ia memiliki kemampuan dan potensi di bidang tersebut. Berbeda dengan teman-temannya yang memilih pekerjaan atau pekerjaan lepas lainnya yang tidak berhubungan dengan konten kreatif, Bunda Ory yakin bahwa menjadi content creator adalah pilihan yang cocok untuknya.

Ingin jadi momfluencer

Sejak awal, Bunda Ory menemukan inspirasi dalam dunia film. Menyukai konten-konten seputar film, ia memutuskan untuk mencoba peruntungannya sebagai content creator di platform TikTok. Dengan menggunakan tagar #TikTokTainment, Bunda Ory mulai membuat konten-konten menarik yang memberikan pandangannya tentang film-film terbaru.

Namun, perjalanannya sebagai content creator tidak berhenti di situ. Dengan kehadiran sang buah hati, Osha, Bunda Ory merasa terdorong untuk berbagi pengalaman parenting. Meski masih baru dalam menjalani perannya sebagai bunda, ia berhasil menggabungkan konten-konten tentang anaknya dengan sentuhan keibuan yang autentik.

Meski demikian, Bunda Ory paham betul bahwa sang anak juga membutuh privasi karena usianya yang masih dini. “Aku salah satu orang yang enggak nunjukkin anak aku sampai dia umur sebulan atau dua bulan. Tapi setelah sebulan, akhirnya aku baru tuh bikin semacam highlight gitu di IG,” ungkap Bunda Ory.

Ketika ikut serta dalam sebuah kompetisi, Bunda Ory membuat pengecualian dengan menciptakan konten yang melibatkan sang anak. Meski begitu, langkah ini diambil dengan hati-hati dan tetap mempertimbangkan dampaknya terhadap privasi sang anak.

Dengan portofolio konten yang beragam, Bunda Ory berbicara tentang rencananya ke depan. Menyadari bahwa peran sebagai ibu rumah tangga dapat sejalan dengan keberadaannya sebagai momfluencer, ia berencana untuk lebih fokus pada konten-konten yang memperkuat hubungan antara dirinya dan anaknya.

“Selain bisa tetap berdampingan sama anak aku, aku juga enggak harus mikirin hal yang lain gitu. Jadi aku mengikuti perkembangan anak aku saja,” akunya dengan semringah.

Dengan demikian, ia tidak hanya menciptakan konten yang menghibur tetapi juga memberikan inspirasi dan dukungan kepada sesama orangtua di dunia maya. Selama membiarkan dirinya terbuka dan terus berhati-hati dalam menjalani perannya sebagai bunda dan content creator, Bunda Ory sukses menciptakan ruang khusus di dunia digital yang memancarkan kehangatan dan keautentikan.

Pernah berjam-jam di studio

Waktu menjadi hal kritis dalam kehidupannya yang terbatas. Sebelumnya, Bunda Ory bisa fokus berjam-jam di studio, menciptakan konten tanpa harus memikirkan tanggung jawab lain. Namun, setelah melahirkan Osha, ia harus bisa mengatur waktu dengan cermat, menjadikan manajemen waktu sebagai keterampilan yang tak terhindarkan.

“Kalo sekarang aku udah harus tau nih, kayak misalnya kapan aku harus nyusuin anak aku dulu, kapan aku harus bikin kontennya,” tuturnya sembari mengulang kembali masa-masa sulitnya.

Meski awalnya tidak mudah, Bunda Ory berhasil mengatasinya dengan mengasah keterampilan manajemen waktu yang luar biasa. Kemampuannya untuk menentukan prioritas dan mengatur jadwal adalah kunci kesuksesannya, memungkinkan ia untuk bersinar dalam dua peran yang begitu berbeda, namun krusial dalam kehidupannya.

Namun, Bunda Ory mengakui bahwa sebenarnya ia tidak memiliki jadwal tertentu untuk membuat konten. Meski begitu, ketika ia bekerja lepas sebagai content creator kepada kliennya, ia harus membuat target yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan klien-kliennya.

Berkat kemampuannya yang terasah dalam mengelola waktu antara peran sebagai ibu rumah tangga dan aspirasi, Bunda Ory mampu memenuhi tanggung jawabnya sebagai content creator untuk klien-kliennya. Alhasil, kreativitas dan produktivitasnya pun terjaga, menunjukkan komitmen dan ketekunan yang luar biasa.

Dukungan dari suami dan keluarga

Sebagai seorang wanita yang memutuskan beralih dari karier konvensional menjadi ibu rumah tangga dan content creator, Bunda Ory mengakui adanya pertanyaan dan komentar skeptis dari lingkungan sekitarnya. Namun, keputusannya untuk memulai karier sebagai content creator sebelum memiliki anak terbukti sebagai langkah yang tepat.

Walau mungkin ada pandangan negatif dari luar, Bunda Ory lebih memilih untuk fokus pada dukungan positif dari orang-orang terdekatnya. "Jadi kayak orang lain nganggepnya apa, ya sudah, itu orang lain, bukan orang-orang terdekatku," ujarnya.

Dalam perjalanannya menuju kesuksesan sebagai content creator, peran suami Bunda Ory menjadi faktor krusial. Suaminya tidak hanya memberikan dukungan verbal, namun juga turun tangan langsung untuk mendukung karier istri tercintanya.

Suami Bunda Ory tak hanya mengizinkannya bekerja dari rumah, namun juga membantunya membangun studio pribadinya. Bunda Ory merasa sangat bersyukur memiliki suami yang tidak hanya memahami, tapi juga mendukungnya sepenuh hati, menciptakan lingkungan di mana kreativitasnya dapat berkembang, meskipun masih sepenuhnya berperan sebagai ibu rumah tangga.

Tidak hanya suami, keluarga dan orang-orang di sekitar Bunda Ory turut memberikan kepercayaan kepada keputusannya. Mereka tidak hanya membiarkannya mengejar passion-nya, tetapi juga memberikan dukungan penuh terhadap setiap karya yang dihasilkannya.

“Kalau misal itu masih bisa bermanfaat buat orang banyak, dan selagi itu produktif buat kamu juga, ya enggak masalah,” cerita Bunda Ory dengan penuh rasa syukur.

Content creator pekerjaan menjanjikan asalkan…

Menurut Bunda Ory, menjadi content creator bukanlah jalan yang mudah, namun peluang karier ini sangat menjanjikan bagi mereka yang konsisten dan yakin dengan apa yang mereka lakukan. Ia menekankan pentingnya konsistensi dalam menciptakan konten setiap hari untuk membangun dampak positif dan keberhasilan sebagai seorang content creator.

“Karena kalau misalnya kita enggak konsisten dan enggak yakin terus enggak sabar, kayaknya bakal jadi enggak menjanjikan tuh,” tutur Bunda Ory.

Sebagai mantan pekerja yang beralih menjadi IRT dan content creator, keputusan ini membawa kesejahteraan yang lebih baik bagi Bunda Ory, terutama karena ia tidak lagi merasakan tekanan dari pekerjaan kantoran. Kini, ia memiliki lebih banyak waktu untuk mengeksplorasi hobi dan kesenangan pribadinya. Transisi ini memungkinkannya untuk lebih mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.

Meski tidak menutup kemungkinan untuk kembali bekerja di luar rumah di masa depan, Bunda Ory yakin memilih untuk tetap menjadi stay-at-home mom dan content creator jika rezeki dan kesuksesannya di jalur ini terus menjanjikan. Selain itu, ia sendiri memang sedari awal menikah dengan sang suami sudah bertekad untuk mendampingi anaknya ketika ia dilahirkan.

“Aku ingin mendampingi anak aku sampai 1000 hari pertama kehidupannya,” ucapnya sambil tersenyum.

Makna Hari Ibu bagi Bunda Ory

Bagi Bunda Ory, Hari Ibu adalah waktu untuk merenungkan segala kebaikan yang ibundanya telah lakukan. Menjadi bunda membuatnya sadar akan kekhawatiran besar yang selalu ada pada seorang bunda, meskipun mereka berusaha menunjukkan ketenangan di setiap situasi, padahal khawatir adalah perasaan utama mereka.

“Aku (pernah) sempet sakit separah itu, terus untungnya ada mamah aku, jadi akhirnya aku bisa balik (beraktivitas) lagi,” ucapnya.

Ketika ditanyakan mengenai makna dari tagline Hari Ibu di tahun 2023 ini, yang mana bertajuk Perempuan Berdaya, Indonesia Maju, Bunda Ory merasa bahwa tagline tersebut mencerminkan dirinya sebagai seorang IRT sekaligus wanita yang mengejar mimpinya sebagai content creator.

Bagi Bunda Ory, tagline tersebut adalah mereka yang bisa memaksimalkan potensi untuk kebaikan bersama. Di era digital ini, setiap perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk menjelajahi jati diri dan mengembangkan potensi mereka. 

Bunda Ory merasa saat ini banyak perempuan hebat yang layak dijadikan contoh, seperti Dirut Pertamina Nicke Widyawati atau Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menurutnya, keduanya adalah dua perempuan yang telah memajukan Indonesia dengan kontribusi mereka.

Sebagai ibu rumah tangga, Bunda Ory sedikit kecewa bahwa terkadang IRT masih dipandang sebelah mata oleh sebagian orang, terlepas dari kenyataan bahwa zaman sudah berkembang. Meski begitu, Bunda Ory menganggap pandangan tersebut wajar karena tidak semua orang dapat memahami posisi dan pilihan hidup orang lain. Menurutnya, tidak ada yang salah dengan memilih menjadi IRT.

“Kita bisa dampingin anak kita sampai dia besar, sampai lihat tumbuh kembangnya, lihat dia duduk pertama kali, lihat dia tengkurep pertama kali… Itu tuh menurutku suatu hal yang besar banget gitu saat jadi ibu rumah tangga,” lanjutnya, merasa bangga dengan keputusannya.

Sebelum menutup wawancara, Bunda Ory berpesan kepada seluruh ibu rumah tangga yang ada di luar sana: jangan terlalu memikirkan pandangan orang lain yang tidak pernah berada dalam posisi yang sama, karena setiap pilihan hidup memiliki nilai dan keunikan tersendiri.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda