
moms-life
Kisah Bunda Vieriel, Ilustrator Buku Anak yang Sudah Hasilkan Puluhan Karya
HaiBunda
Minggu, 24 Dec 2023 16:55 WIB

Daftar Isi
Usai menyusuri gang sedikit lebih dalam, seorang wanita tersenyum melihat kami tatkala kami sedang kebingungan mencari rumah. Dengan ramah, ia menuntun kami memasuki sebuah bangunan sederhana bercat putih.
Di ruang kerja yang menjadi saksi bisu perjalanan kariernya, sebuah TV sedang menyala menayangkan film anak-anak. Mainan-mainan anak dan puluhan buku bergambar juga tersusun rapi di sebuah rak.
Di samping rak tersebut, sebuah laptop yang menampilkan pekerjaannya harus terhenti sejenak karena kehadiran kami. Kemudian pada dinding belakang laptop tersebut, puluhan karya ilustrasi penuh warna terpampang bak lukisan.
“Yang ini itu buku-buku aku semua, anak aku kadang juga suka baca-bacain,” ujar Bunda Vieriel, pemilik beberapa karya ilustrasi yang ia pinjamkan kepada kami sambil tersenyum semringah kepada tim HaiBunda di kediamannya di Jagakarsa, Selasa (12/12/2023).
Pemilik nama lengkap Evieriel N. Primadani ini adalah seorang ibu rumah tangga sekaligus ilustrator buku anak.
Mimpi sejak kuliah
Pertanyaan pertama kami meluncur ke masa lalu, meminta Bunda Vieriel untuk mengulas kembali awal perjalanannya sebagai ilustrator buku anak. Awal karier ia menjadi seorang ilustrator buku anak dimulai pada akhir tahun 2017, di mana ia pertama kali terjun ke dunia ini tepat setelah ia lulus kuliah, menekuni jurusan DKV.
“Pertama ada yang ngajakin aku jadi seorang ilustrator untuk bukunya dia. Buku pertama aku itu Hijaiyah Animal Series,” ucap perempuan lulusan S1 Universitas Indraprasta.
Dari sana, perjalanannya melibatkan berbagai kerja sama dengan penerbit, membentuk portofolio yang kini dikenal oleh banyak pihak.
Ketertarikan Bunda Vieriel pada buku anak tak sekadar hobi, melainkan panggilan hati yang telah ia ilhami sejak kuliah. Ia mengakui sangat mencintai dunia anak-anak, dari tingkah laku mereka sampai cara berpikir mereka.
Namun, menjadi bunda menguatkan panggilan hatinya. Motivasinya tidak hanya untuk menciptakan karya menarik, tapi juga untuk mempersiapkan jawaban atas pertanyaan tak terduga dari anak-anak di kemudian hari, terutama anaknya.
Sumber inspirasi untuk membuat ilustrasi buku anak
Bunda Vieriel mengungkapkan bahwa inspirasinya datang dari kehidupan sehari-hari dan bukan dari satu panutan ilustrator. Meski ia mengaku bahwa dirinya tak memiliki role model khusus, ia sangat terkesan oleh gaya ilustrasi @wazza_pink dan Ahn Ha, dua ilustrator dari Vietnam. Anaknya pun tak luput menjadi sumber utama inspirasinya, memengaruhi karakter-karakter dalam karyanya.
Kehidupan sehari-hari dan cinta pada keluarganya juga menjadi pendorong utama dalam setiap karyanya. Gaya ilustrasinya yang ceria dan warna-warnanya yang memikat tidak hanya mencerminkan dirinya, namun juga mengajak orang-orang yang membaca karyanya untuk merasakan keceriaan dan kehangatan dalam tiap lembar-lembar bukunya.
Melalui gaya ilustrasinya juga, Bunda Vieriel menciptakan identitas diri. Menurutnya, setiap ilustrator wajib memiliki identitas visual mereka. Warna-warna cerah seperti pink, biru, dan kuning ia pilih untuk mengekspresikan kegembiraannya.
"Jadi aku ingin mendeskripsikan kalau aku itu ceria melalui gambar-gambar yang aku gambar dan warna-warna yang aku pakai," tuturnya tersenyum.
Ketika Bunda Vieriel dilanda burnout, ia memiliki strategi yang membuatnya mampu mengatasi hal tersebut, seperti tidur, melakukan kegiatan yang menyenangkan dirinya, atau sekadar bermain dengan anaknya. Terkadang ia juga senang membeli makanan enak untuk meningkatkan mood-nya. Baginya, waktu istirahat membantu menyegarkan pikirannya dan memastikan kreativitasnya agar tetap terasah.
Puluhan judul buku sudah dirilis
Dengan ratusan gambar yang hidup, Bunda Vieriel telah mengekspresikan imajinasinya melalui lebih dari 30 judul buku yang dapat ditemukan di toko buku.
"Dari hasil buku yang aku bikin itu, alhamdulillah-nya omzetnya sangat cukup untuk ditabung dan (memenuhi) kebutuhan hidupku."
Dalam setiap jerih payahnya, Bunda Vieriel tak hanya menciptakan karya seni bermakna, tapi juga meraih kesuksesan finansial yang memadai.
Bunda Vieriel juga pernah menerima tawaran menarik dari berbagai brand. Selain menjadi kontributor dalam buku anak, ia juga terlibat dalam proyek-proyek branding, di mana satu ilustrasinya dapat bernilai dua kali lipat dari bayaran yang biasa ia terima untuk satu buku. Terlibat dalam open call dan lomba-lomba, Bunda Vieriel terus menggali potensinya di berbagai aspek seni dan bisnis.
Dengan keunikan gaya ilustrasinya, Bunda Vieriel berhasil menarik perhatian tidak hanya dari para penulis buku anak-anak, namun juga dari berbagai brand yang mengakui potensinya. Keterampilan dan bakatnya tidak hanya serta merta terlihat dalam cerita-cerita yang diilustrasikannya, namun juga dalam setiap proyek yang melibatkannya di dunia bisnis.
Karya Bunda Evieriel yang paling berkesan
Di antara semua karyanya, satu proyek ilustrasi muncul sebagai karya paling berkesan baginya: sebuah buku berjudul Ada Owa di Pinggang Wiwit. Buku ini tidak hanya menjadi karya paling berkesan bagi Bunda Vieriel, tapi juga menjadi tantangan tersendiri dalam perjalanan seninya. Proses pengerjaannya pun memakan waktu yang cukup lama, yakni sekitar tujuh bulan atau lebih.
Ada Owa di Pinggang Wiwit sendiri mengisahkan seorang anak yang mengidap tumor. Sebagai seorang ilustrator, tugas Bunda Vieriel tidak hanya sebatas menggambarkan kisah sedih tersebut ke dalam bentuk visual, namun juga menyajikannya secara tidak menyeramkan, terutama untuk audiens anak-anak.
Bunda Vieriel mengungkapkan bahwa menggambarkan tumor dengan cara yang tidak menakutkan adalah tantangan terbesarnya dalam proyek ini.
Dalam buku Ada Owa di Pinggang Wiwit sendiri, pergantian kata "tumor" menjadi "owa" muncul dari kolaborasi penulis, editor, ilustrator, dan mentor. Meskipun awalnya ditentang karena khawatir anak-anak menganggap owa sebagai hal negatif, perubahan ini bertujuan agar owa terlihat sebagai gangguan yang bisa diatasi, bukan sebagai benalu.
"Ini buku pertamaku yang gambarnya menjadi hitam putih juga, lama-lama (jadi) berwarna sampai dia (karakter Wiwit) dioperasi. Pokoknya dia nih ceritanya sebenernya sedih, tapi aku harus kemas tidak semenyedihkan dan semenyeramkan itu," ungkapnya dengan serius.
Ia merasa bahwa proyek Ada Owa di Pinggat Wiwit bukan hanya sekadar menggambar, namun juga sebuah tanggung jawab untuk menghadirkan tema sulit dengan cara yang dapat dipahami dan diterima oleh anak-anak.
"Jadi ini karya paling berkesan menurut aku sejauh ini," kata Bunda Vieriel, mengungkapkan betapa pentingnya pengalaman ini terhadap perkembangan kreativitasnya.
Tantangan sebagai ilustrator perempuan
Sebagai seorang ilustrator perempuan, Bunda Vieriel tak terelakkan menghadapi beberapa tantangan yang berkaitan dengan gender. Meskipun dunia seni penuh dengan talenta-talenta hebat, Bunda Vieriel menyadari bahwa dalam industri buku anak, masih ada persepsi stereotip terhadap perempuan.
Saat bekerja di dunia buku anak, di mana banyak ilustrator perempuan berbakat juga ikut terlibat, Bunda Vieriel menyadari bahwa beberapa orang menganggap kalau perempuan cenderung lebih rentan dan kurang kuat dalam menghadapi tekanan pekerjaan. Pekerjaan ilustrasi, yang dianggap menyenangkan, ternyata memerlukan ketahanan fisik yang luar biasa.
"Cara sistem kerjanya sangat berat, kayak, kita harus begadang, deadline yang pendek... itu membutuhkan fisik yang luar biasa banget. Dan biasanya kalau cewek suka dianggap lemah lah, menye-menye lah, atau enggak gampang sakit-sakitan lah," tutur Bunda satu anak ini.
Terlepas dari stigma yang ada, Bunda Vieriel membuktikan bahwa perempuan juga mampu mengatasi beban pekerjaan dengan bahagia dan tanpa mengorbankan kesehatan.
Bunda Vieriel memandang bahwa peran ilustrator perempuan sangat besar dan penting dalam dunia buku anak. Menurutnya, ilustrator perempuan memiliki kontribusi besar dalam menciptakan narasi-narasi yang lebih dekat dengan realitas perempuan, terutama dalam mengangkat isu-isu sensitif seperti menstruasi.
Dukungan dari suami dan anak
Tak dapat dimungkiri, dukungan suami dalam menjalankan peran ganda sebagai ilustrator dan ibu rumah tangga sangatlah penting bagi Bunda Vieriel. Bunda Vieriel mengungkapkan bahwa awalnya, setelah menikah, ia sempat merasa sulit untuk menjalankan profesinya sebagai ilustrator. Namun, suaminya adalah pilar utama dalam memberikan keyakinan bahwa impian Bunda Vieriel tidak harus terhenti.
"Support itu datang paling besar dari suami aku. Dia yang meyakinkan aku bahwa mimpi-mimpi aku harus tetap hidup," katanya.
Suaminya meyakinkan bahwa impian yang telah dibangun selama enam tahun tidak harus ditinggalkan. Suami Bunda Vieriel sendiri turut serta dalam mengurus rumah tangga dan anak-anak mereka, memastikan bahwa Bunda Vieriel tetap bisa mengejar impiannya.
Sebagai seorang ilustrator lepas, Bunda Vieriel memiliki jadwal yang cukup padat. Namun, ia berhasil menemukan keseimbangan yang baik antara pekerjaan dan keluarga. Dengan menjalankan rutinitas nine-to-five, ia mengalokasikan waktu pagi untuk fokus pada anaknya. Setelah itu, ia memanfaatkan waktu antara jam sembilan pagi hingga jam dua belas siang untuk bekerja.
Pekerjaan sebagai ilustrator buku anak bukan hanya pekerjaan bagi Bunda Vieriel; ia adalah mimpi yang telah dibangun dan diperjuangkan selama bertahun-tahun. Dengan tekad kuat, Bunda Vieriel ingin membuktikan kepada dirinya sendiri dan orang di sekitarnya bahwa menjadi ibu dan istri bukanlah hambatan untuk meraih mimpi.
"Aku tetap bekerja agar mimpi-mimpi aku tetap terus hidup," katanya dengan tegas.
Sahl, anak Bunda Vieriel yang masih berusia satu setengah tahun, telah menunjukkan ketertarikan pada karya sang ibunda. Bunda Vieriel tidak tahu apa anaknya mengerti pekerjaan ibundanya, tapi yang pasti adalah ia selalu antusias terhadap buku-buku yang Bunda Vieriel buat, sehingga sang ibunda yakin bahwa ia tahu kalau ibundanya adalah orang yang senang menggambar.
Sahl juga memiliki buku favorit, dan bukan tanpa alasan. Buku pertama yang dibuat oleh Bunda Vieriel, Hijaiyah Animal Series, menjadi favorit anaknya karena menggambarkan binatang, sesuatu yang sangat disukai oleh buah hatinya. Meskipun belum bisa membaca, anaknya senang melihat gambar-gambar menarik dalam buku tersebut.
Makna Hari Ibu untuk Bunda Vieriel
Bagi Bunda Vieriel, momen ini menjadi sangat mendalam setelah ia menjadi seorang bunda. Menurutnya, menjadi ibu membuka mata terhadap susah payah dan pengorbanan yang dialami oleh bunda-bunda sebelumnya.
"Selain aku sudah merasakan susah payahnya menjadi ibu, aku jadi lebih menghargai pengorbanan ibu, kasih sayang ibu kepada aku, dan kasih sayang aku kepada anak aku," ujarnya dengan penuh perenungan.
Namun, Bunda Vieriel melihat makna Hari Ibu lebih dari sekadar momen pribadi. Baginya, Hari Ibu juga merupakan momen untuk menghargai peran perempuan dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Ia percaya bahwa momen ini dapat menjadi dorongan untuk perempuan menyuarakan hak-hak mereka, mencapai kesetaraan, dan berkontribusi dalam berbagai sektor, dari politik hingga literasi, demi kemajuan bangsa.
Setelah menjadi bunda, Bunda Vieriel menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana. Ia menyadari bahwa melihat tawa anaknya dan ikut serta dalam tumbuh kembang anak merupakan momen-momen yang membawa kebahagiaan tak tergantikan baginya. Kesederhanaan dalam kehidupan sehari-hari menjadi poin penting yang membuat perjalanan keibuan Bunda Vieriel penuh makna.
Ia menyampaikan pesan penuh cinta untuk anaknya, Sahl, melalui wawancara ini. Ia berterima kasih atas kehadiran Sahl dalam hidupnya dan mengapresiasi perjuangan bersama-sama dengan suaminya. Bunda Vieriel berharap agar mereka selalu dapat mendampingi tumbuh kembang Sahl dengan penuh kasih sayang.
"I love you, Sahl!" ucap Bunda Vieriel sembari menahan air mata.
Sebelum mengakhiri wawancara, Bunda Vieriel tak lupa menyampaikan pesan istimewa untuk ibundanya sendiri, pahlawan yang selalu mendukung dan memahami impian serta perjuangannya; yang selalu menjadi pilar dukungan dalam perjalanan hidupnya sebagai seorang ilustrator dan bunda. Dengan tulus, ia mengatakan, "Makasih mamah, I love you!"
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Hukum Merayakan Hari Ibu dalam Islam, Bolehkah?

Mom's Life
Kisah IRT Bunda Ory Sukses Jadi Content Creator, Dibantu Suami Bikin Studio di Rumah

Mom's Life
Hubungan Belum Membaik, Indah Permatasari Unggah Foto & Puji Sang Bunda Hebat di Hari Ibu

Mom's Life
Begini Cara Rayakan Hari Ibu yang Berkesan, Gunakan 25 Twibbon Spesial Ini!

Mom's Life
35 Ide Kado Sederhana untuk Hari Ibu, Bermakna Bun


5 Foto
Mom's Life
Potret Inara Rusli dan Sang Ibunda Mercy Lubis, Sama-sama Memesona
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda