Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Culture Shock Perempuan RI Tinggal di Swiss, Makan Pakai Garpu hingga Jatuh Tempo Tagihan RS

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Sabtu, 23 Dec 2023 19:20 WIB

Culture Shock Wanita Indonesia Tinggal di Swiss
Culture Shock Wanita Indonesia Tinggal di Swiss/Foto: TikTok: @lifewitheveee

Setiap negara pasti memiliki budaya dan kebiasaannya masing-masing, ya. Hal ini juga berlaku pada negara Swiss, Bunda.

Belum lama ini, seorang perempuan asal Indonesia bernama Evelyn Trivena membagikan culture shock yang ia alami selama tinggal di Swiss. Cerita ini diunggah Evelyn di akun TikTok pribadinya, @lifewithevee.

Evelyn menggabungkan berbagai kompilasi video selama dirinya tinggal di Swiss dan menceritakan kebiasaan-kebiasaan masyarakatnya. Ternyata, ada beberapa hal yang biasa dilakukan oleh orang Indonesia namun tidak normal bagi orang Swiss.

Culture shock perempuan Indonesia tinggal di Swiss

Ada beberapa culture shock yang dirasakan Evelyn selama tinggal di Swiss, Bunda. Berikut ini Bubun rangkumkan deretannya:

1. Dilarang berbicara keras di ruang publik

Evelyn mengatakan, orang Swiss memiliki etika tersendiri ketika berbicara di ruang publik. Jika berbicara dengan volume yang keras, Bunda bisa saja dianggap mengganggu dan tidak menghargai privasi orang-orang di sekitar.

"Yang pertama ngomong kencang-kencang di public area. Siapa di sini yang ngobrol saking serunya, volumenya bisa naik sendiri? Kalau di Swiss itu ada etika di mana kita enggak boleh ngomong atau ketawa dengan volume yang terlalu keras atau agak ribut," katanya.

"Karena dianggap mengganggu ketenangan dan enggak menghargai privasi orang lain, khususnya di public transport, ya. Pokoknya orang-orang di sini itu lebih suka kesunyian, privasi, dan suasana yang rileks gitu," lanjut Evelyn.

2. Makan nasi pakai garpu

Culture Shock lain yang dirasakan oleh Evelyn selama tinggal di Swiss adalah makan nasi pakai sendok, Bunda. Bukan tanpa alasan, orang-orang Swiss hanya menggunakan sendok untuk makan sup atau makanan berkuah lainnya.

"Yang kedua, makan nasi pakai garpu. Kalau di Indonesia atau Asia lah, ya, kita kan makan nasi pakai sendok. Bahkan sudah umum banget makan nasi Padang pakai tangan. Tapi kalau di sini, mereka tuh makan nasi pakai garpu, Guys," ungkapnya.

"Karena sendoknya itu dipakai cuma untuk makan sup atau makanan berkuah saja. Bukan buat nasi," tambah Evelyn.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat culture shock lainnya yuk, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


CULTURE SHOCK TINGGAL DI SWISS

Culture Shock Wanita Indonesia Tinggal di Swiss

Culture Shock Wanita Indonesia Tinggal di Swiss/Foto: TikTok: @lifewitheveee

3. Bayar tagihan beberapa bulan setelahnya

Hal yang paling membuat Evelyn terkejut saat tinggal di Swiss adalah jatuh tempo tagihan yang datang pada waktu yang tidak menentu, Bunda. Menurut Evelyn, biasanya tagihan baru akan datang sekitar 3 hingga 6 bulan setelahnya.

"Yang terakhir, ini culture shock banget sih buat aku. Tagihan yang datangnya enggak tahu kapan," tuturnya.

"Beda sama di Indonesia yang habis kita terima pelayanan kayak di RS gitu misalnya, kita langsung dikasih tagihan dan bayar, kan? Kalau di sini tagihannya itu datang dua sampai 3 bulan bahkan 6 bulan setelahnya, Guys," imbuh Evelyn.

Banner Hari Ibu 2023

Sebagai contoh, Evelyn pernah berobat ke dokter pada bulan Juli. Namun, ia baru mendapat tagihan dan membayarkannya pada bulan Oktober.

Menurut pengetahui Evelyn, peraturan ini diterapkan agar si pasien bisa fokus pada kesembuhannya, Bunda.

Contohnya aku ke dokter di bulan Juli. Aku tuh baru dapat dan bayar tagihannya itu di bulan Oktober. Dan kalau aku baca-baca sih katanya supaya si pasiennya bisa fokus sembuh total dulu," ucapnya.

Selain tagihan rumah sakit, hal serupa juga berlaku untuk tagihan lainnya. Misalnya saja tagihan listrik hingga tagihan alat olahraga atau gym.

"Tapi tagihan listrikku juga 3 bulan setelah pemakaian. Dan bayar gym juga setelah kita nikmatin fasilitasnya baru bayar. Aku sampai mikir, kebijakan kayak gini kenapa bisa works ya di sini?," ceritanya.

Bunda pernah mengalami culture shock ketika mengunjungi negara tertentu? Bagikan kisahnya di kolom komentar, yuk.

Jangan lupa intip juga video kebiasaan aneh orang Indonesia dimata bule Belgia berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda