Tuntunan Mengerjakan Puasa Rajab, Bolehkan Dikerjakan Setiap Hari Seperti Ramadan?

Puasa Rajab dikenal dengan kemuliaan dan keutamaan pahalanya. Beberapa sumber menyebut puasa Rajab menjauhkan orang-orang yang menjalankannya dari siksa neraka. Orang yang Rajab mengerjakan puasa Rajab dijanjikan surga Allah SWT.

Tak hanya itu saja, puasa Rajab juga disebut memiliki keistimewaan dibanding bulan lainnya. Oleh karena itu, banyak orang ingin menjalankan puasa Rajab secara maksimal.

Namun, bolehkah puasa Rajab dikerjakan sebulan penuh seperti saat Ramadan? Simak yuk tuntunan puasa Rajab sesuai ajaran Islam.

Tuntunan puasa Rajab

Mengutip dari buku Rajab, Keutamaan & Hukumnya yang ditulis Ahmad Zarkasih, dijelaskan bahwa bulan Rajab memiliki arti mulia. Bahkan, disebutkan akan haram hukumnya jika ada pertumpahan darah pada bulan tersebut.

Anjuran puasa Rajab tertuang dalam hadis riwayat Abu Daud yang berbunyi, "Saya bertanya apda Sa'id bin Jubair tentang puasa selama Rajab. Dia mengatakan: 'Ibnu 'Abbas berkata Rasulullah SAW biasa berpuasa selama beberapa hari hingga kami berpikir dia tidak akan berhenti, dan dia tidak berpuasa selama beberapa hari hingga kami berpikir dia tidak akan berpuasa." (HR Abu Daud).

Bolehkan dikerjakan selang-seling?

Merujuk pada buku yang sama, tidak ada dalil yang melarang atau menganjurkan puasa Rajab dikerjakan sebulan penuh seperti Ramadan. Namun, ada sabda Rasulullah yang mengatakan bahwa puasa Rajab bisa dijalankan secara selang-seling atau tidak setiap hari.

Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW memerintahkan pada sahabatnya, Al-Bahili, agar tidak mengerjakan puasa Rajab secara terus menerus. Rasulullah menganjurkan untuk memberi jeda waktu, bisa tiga harus berpuasa dan tiga hari berbuka.

Misalnya, Bunda bisa mengerjakan pada Senin, Selasa, dan Rabu lalu mengambil jeda selama 3-4 hari untuk mengerjakannya lagi. 

Lalu, bagaimana hukum puasa Rajab selama sebulan penuh karena ingin mengejar berkah pahalanya?

LANJUTKAN MEMBACA KLIK DI SINI!