MOM'S LIFE
Senandung Hidup Loper Koran Tuna Daksa Tak Menyerah Beri Les Gitar Keliling
tim berbuatbaik.id | HaiBunda
Jumat, 26 Jan 2024 20:00 WIB"Koran...koran..."
Ivan berseru sambil mengendarai motor yang dimodifikasi menjadi roda tiga. Motor ini lah yang menemani Ivan berjualan koran. Terbatasnya anggota gerak tubuhnya, dulu menyulitkan Ivan untuk berkeliling menjajakan koran. Kini motor ini lah yang jadi teman hidup Ivan mencari pundi-pundi nafkah guna melanjutkan hidup.
Usianya sudah memasuki angka 51. Laki-laki sebatang kara ini tinggal di Jalan Cipinang, Kebembem, Jakarta Timur. Ivan lahir dengan kondisi yang sehat. Namun sejak usia 5 tahun, Ivan alami demam tinggi yang menjadi pemicu munculnya penyakit polio pada tubuh Ivan.
".Awalnya mulainya 5 tahun normal, saat itu panas demam, ibu saya sibuk bekerja, sempat dirawat di rumah sakit, RS bilang ini panas demam semacam polio, memang saat itu dokter belum secanggih sekarang. Umur 4 tahun terkena polio, saya masuk SD umur 8 tahun, biasanya SD umur 7 tahun, dan saat itu saya masih digendong-gendong panas demam disebutkan kena polio, yang kena sarafnya dulu sempat nggak bisa ngomong, tapi sampai sekarang kaki kaki belum" cerita Ivan.
Kendati demikian, Ivan bukanlah manusia yang mudah berpasrah pada takdir. Di tengah kondisinya yang tak sempurna, Ivan gigih berusaha mencari penghasilan untuk melanjutkan hidupnya. Sejak tahun 1998, berjualan koran menjadi ladang penghasilan Ivan. Pekerjaan ini dulu cukup menguntungkan. Bahkan motor modifikasi yang kini sering digunakannya bisa terbeli berkat hasil tabungan menjual koran. Namun, perkembangan teknologi memangkas keuntungannya. Tepatnya sejak tahun 2019, Ivan kehilangan pelanggan setia yang kini tersisa hanya 3 orang saja.
"Mulai sulit itu tahun 2019, koran itu mulai agak kolaps karena dihajar dengan media sosial, seperti hape dan segala macam, TV juga kan, saya pernah berlangganan saya nanya, pak saya berhenti berlangganan, lebih baik saya beli beras daripada beli koran. Dari 50 pintu lama lama surut sampai tinggal 3 orang doang" ungkapnya sedih.
Tak mau menyerah, Ivan memutar otak dan putuskan untuk membuka jasa kursus gitar. Ide ini muncul karena rasa cintanya yang besar pada musik. Meski geraknya terbatas, Ivan bisa merasa bebas melepas bebannya lewat bermusik. Ivan pun pernah menjalani sekolah musik sejak tahun 2014 hingga tahun 2019.
Di tahun 2021 lah Ivan akhirnya mulai memberikan jasa kursus gitar kepada orang lain. Ivan mempromosikan usahanya ini dengan memasang banner di daerah pemukiman dekat tempat tinggalnya tetapi tak banyak orang yang benar-benar berminat.
Untuk jasa kursus gitar ini, Ivan bagi menjadi dua kategori yakni kursus gitar akustik dan gitar elektrik. Untuk gitar akustik Ivan kenakan biaya Rp 300 ribu per bulannya dengan jadwal kursus berupa empat kali pertemuan dalam satu bulan. Sementara itu, untuk gitar elektrik Ivan patok harga sebesar Rp 500 ribu per bulannya.
"Awal mula saya sekolah juga sekolah musik, dari 2013 sekolah yang sama punya gas sampai 2019 sampai lulus, tapi saya tidak berpikiran mau jadi guru, saya masih seneng main-main saja. Tapi tiba-tiba 2021 saya memutuskan buka kursus gitar, cuma pake spanduk besar di daerah muara tuh. Pada saat itu orang tidak menyakinkan saya, karena dulu orang tahunya saya dagang koran, segala macam apa saya bisa maen gitar. Masih banyak masyarakat yang meragukan saya," tutur Ivan kepada tim berbuatbaik.id.
Ivan punya harapan agar ke depannya para seniman khususnya seniman disabilitas seperti dirinya bisa mendapatkan pengakuan di masyarakat. Berkat musik lah hidup Ivan bisa terus berjalan.
Kisah Ivan sungguh menginspirasi untuk kamu agar terus bersyukur dan menjalankan hidup sebaik-baiknya. Oleh karena itu, #sahabatbaik mari ambil bagian untuk mengurangi beban Ivan dengan Donasi di berbuatbaik.id. Kabar baiknya donasi kamu akan 100% tersalurkan tanpa potongan biaya apapun. Mari terus berbuat baik dan tebarkan kebaikan kepada sesama.
(mul/ziz)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Tanpa Kedua Mata, Wanita Pengupas Bawang Jadi Pelita bagi Keluarga
Adik Berbakti, Nyoman Tetap Setia Sendiri Temani Kakak yang Alami Disabilitas
Sabar Jalani Hidup Tanpa 2 Tangan Sempurna Namun Tegar Mandiri
Disabilitas Tak Lantas Buat Maryani Berputus Asa, Jalani Hidup dari Menambal Ban
TERPOPULER
Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia
Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis
Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup
Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya
Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Blush On Cream Tahan Lama dan Low Budget
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Merek Pelumas Vagina yang Aman untuk Berhubungan Intim & Cara Memilihya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Professional Air Fryer Oxone vs Glasstop Smart Fryer, Mana Pilihan Bunda?
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lipstik Glossy Tahan Lama, Cocok Dipakai Seharian
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis
Kebiasaan Ngopi & Jajan Kantin Bikin Gaji Pegawai di Jakarta Hanya Numpang Lewat
Cerita Aulia DA Terkejut dan Bingung saat Didiagnosis Hamil Tapi di Luar Rahim
Ternyata Sushi Bukan Asli Jepang, Ini Negara Asalnya
17 Contoh Teks Pidato 17 Agustus Singkat Tingkat SD, Mudah Dipahami Murid Sekolah
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Kronologi Kasus KDRT Lee Ji Hoon ke Istri
-
Beautynesia
Dari Era Modern ke Masa Lalu, Simak Potret Yoona Girls' Generation di Drakor Rom-Com Terbaru
-
Female Daily
Mengenal Chanel La Mousse, Pembersih Wajah yang Bikin Skin Barrier Happy
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Viral! Pria Diblokir Mantan, Nekat Pecahkan Bingkai dan Bakar Foto Prewedding
-
Mommies Daily
Kuis: Daerah Mana di Indonesia yang Cocok Jadi Tempat Tinggal Kamu?