Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Susul Suami Tinggal di AS, Terry Putri Alami Culture Shock dan Terpaksa Jadi Kurir Makanan

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Minggu, 11 Feb 2024 20:30 WIB

terry putri
Terry Putri/Foto: Instagram: @terryputri
Jakarta -

Bunda masih ingat dengan artis cantik Terry Putri? Setelah menikah dengan Derly Darmawan, dirinya memutuskan untuk meninggalkan dunia hiburan dan hijrah ke Amerika Serikat mengikuti sang suami.

Sebelumnya, Terry Putri dikenal sebagai salah seorang aktris serta presenter ternama. Ia mengawali karier-nya sebagai model, bintang iklan, serta menjadi brand ambasador dari berbagai merek ternama.

Pernikahan Terry Putri dan Deryl berlangsung di Queens, New York. Pernikahan ini digelar secara sederhana namun dipenuhi dengan doa dan harapan.

Culture shock yang dialami Terry Putri

Awal-awal tinggal di Amerika, Terry mengaku mengalami culture shock, Bunda. Baginya, tinggal di negara orang tidak seindah hidup di negara sendiri.

"Kita terbiasa di Indonesia nyaman banget semuanya. Kehidupan kita apalagi di dunia seperti ini gitu. Aku begitu di sana, kayak ngebalik tangan semuanya berubah, tapi konsekuensi kan? Konsekuensi pilihan," ucap Terry Putri di Trans TV pada Minggu (11/2).

Ada banyak perbedaan yang dirasakan oleh Terry sejak tinggal di Negeri Paman Sam. Dari yang berprofesi sebagai artis, kini Terry harus hidup mandiri.

"Tadinya di Indonesia, sibuk syuting setiap hari, di sana enggak ada kerjaan sama sekali. Masa enggak kerja? Terus juga serba mbak. Di sana, semua harus sendiri, harus usaha, harus kerja, enggak bisa hidup di sana enggak kerja," ujarnya.

Selain itu, cara bicara warga lokal turut membuat Terry merasa kaget. Menurutnya, masyarakat Amerika berbicara dengan logat yang keras bak sedang marah-marah.

"Sudah gitu kan suka kaget-kaget, di sini kan manis-manis orang-orang, orang Indonesia kan baik gitu ya kalau ngomong," katanya.

"Pertama ke sana kenapa sih kalau ngomong mesti teriak-teriak, selalu diselipin ada kata f-nya ada s-nya di semua kalimat. Nih orang kenapa sih marah-marah? Ya mungkin itu culture shock ya. Kita nggak biasa, apalagi kita di sini segala macam dilalui," tambah perempuan 44 tahun ini.

Tak hanya itu, Terry turut bercerita bahwa dirinya sering menangis di awal kepindahannya di Amerika Serikat. Seperti apa kisah lengkapnya?

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/mua)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda