Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

11 Kalimat yang Pantang Diucapkan saat Interview Kerja Menurut Pakar

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 19 Feb 2024 03:00 WIB

Ilustrasi interview
11 Kalimat yang Pantang Diucapkan saat Interview Kerja Menurut Pakar/Foto: Getty Images/iStockphoto/Tzido
Daftar Isi
Jakarta -

Selama melakukan interview kerja, isi dan penyampaian Bunda sangat membantu interviewer menentukan apakah Bunda kandidat yang kuat dan cocok untuk posisi tersebut. Untuk itu, ada beberapa kalimat yang pantang diucapkan saat melakukan sesi ini menurut para pakar.

Segala sesuatu yang dikatakan selama interview berlangsung, berpotensi membantu pewawancara memahami motivasi Bunda melamar posisi tersebut dan bagaimana keahlian serta pengalaman akan menjadikan Bunda kandidat yang paling memenuhi syarat.

Mempertahankan sikap positif dan profesional selama interview dapat memberikan kepercayaan kepada manager perekrutan terhadap kemampuan Bunda untuk menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan dan memberi nilai tambah bagi perusahaan.

Hari Valentine 2024

11 Kalimat yang Pantang Diucapkan saat Interview Kerja

Pelatih wawancara ahli yang telah melakukan lebih dari 10.000 interview, Barry Drexler, dengan lebih dari 30 tahun pengalaman HR di perusahaan terkenal, mengatakan ada sebelas kata dan frasa yang perlu dihilangkan dari kosakata wawancara. Melansir dari laman CNBC Make It, berikut beberapa di antaranya:

1. “Kalian”

Drexler mendengar ungkapan ini paling sering digunakan oleh lulusan perguruan tinggi baru-baru ini. Biasanya, mereka belum pernah melakukan interview atau bekerja di lingkungan perusahaan. Mereka terlihat seperti berbicara dengan salah satu temannya.

Mengatakan ‘kalian’ terlalu informal dan terdengar seperti bahasa gaul. Sebaliknya, dia menyarankan untuk menyebut perusahaan tersebut dengan nama sebenarnya atau mengatakan ‘perusahaan Anda’.

2. “Pekerja keras” atau “Orang yang menyenangkan”

Kata-kata ini tidak hanya tidak terlalu berpengaruh, namun juga tidak akan membantu para kandidat menonjol karena orang lain menggunakan kata-kata ini untuk menggambarkan diri mereka sendiri.

3. “Nyaman”

Hindari menggunakan kata ini ketika menjawab pertanyaan tentang mengapa menginginkan peran, jenis pekerjaan, atau posisi tertentu. Kata ‘nyaman’ adalah pertanda kematian dalam dunia karier.

Calon atasan tidak menginginkan karyawan yang nyaman, katanya, karena hal tersebut menyiratkan bahwa mereka bukan pekerja keras dan kandidat akan menerima apa pun yang mudah saja.

Untuk itu, Drexler menyarankan untuk mengatakan Bunda menginginkan peran yang menantang atau peran yang merangsang. Menginginkan sesuatu yang bermanfaat, bukan nyaman.

4. “Keseimbangan Kehidupan Kerja”

Perusahaan benar-benar tidak peduli dengan keseimbangan kehidupan kerja. Pada akhirnya mereka hanya ingin bekerja, itu hanya pembicaraan.

Meskipun mungkin terdengar sinis, yang benar-benar ingin didengar oleh atasan adalah bahwa Bunda siap bekerja dan akan bekerja sepanjang waktu jika diperlukan. Jika mengatakan ingin mencari keseimbangan kehidupan kerja, itu berarti ingin bersosialisasi dan hanya akan tinggal dari jam sembilan sampai jam lima sore, dan pada jam lima akan pulang ke rumah.

Tidak ada manager yang ingin mempekerjakan pekerja yang sudah memikirkan kehidupan pribadinya sebelum bergabung dengan perusahaan.

5. “Suka”

Suka adalah kata lemah yang tidak banyak bicara. Bunda disarankan untuk tidak mengatakan ‘saya suka melakukan pekerjaan ini’. Itu tidak berarti apa-apa.

6. “Menikmati”

Menikmati adalah kata lain yang harus dihindari bagaimanapun caranya karena itu hanya akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menggunakan kata yang lebih bermakna. Sebaliknya, gunakan kata-kata seperti ‘saya melakukan ini dengan baik’ untuk menyampaikan kekuatan Bunda.

7. “Tidak bisa”

Tidak bisa dan tidak boleh merupakan kata-kata negatif dan hal negatif tidak mendapat tempat dalam sebuah interview kerja. Hindari menggunakan kata-kata tersebut.

8. “Jangan”

Sekalipun tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan pekerjaan itu, ia menyarankan untuk memberi tahu pewawancara bahwa Bunda bersedia untuk mempelajarinya. Ini memberikan jawaban wawancara yang lebih positif.

9. “Dipecat”

Drexler menjelaskan bahwa orang yang diwawancarai sering kali merasa perlu untuk mengemukakan fakta bahwa mereka dipecat hanya untuk mengungkapkannya secara terbuka. Akan tetapi, hal ini mengurangi keseluruhan wawancara dan tidak diperlukan.

Selain itu, pewawancara tidak mungkin mengetahui bahwa Bunda telah dipecat. Sebaliknya, beri tahu mereka bahwa Bunda merasa ini saat yang tepat untuk mengejar peluang lain atau ini saat yang tepat untuk menemukan sesuatu yang baru.

Selain itu, bicaralah positif tentang tempat kerja sebelumnya, meskipun dipecat. Ia menyarankan untuk mengatakan Bunda memiliki karier yang hebat di perusahaan sebelumnya dan telah belajar banyak, bukan karena membenci perusahaan tersebut.

10. “Kamu seharusnya”

Hindari memberikan nasihat yang tidak diminta. Sebaliknya, hindari berbagai pemikiran tentang apa yang boleh mereka lakukan.

11. “Kamu tidak seharusnya”

Hindari memberi tahu pemberi kerja bahwa mereka harus berhenti melakukan sesuatu atau bahwa perusahaan melakukan sesuatu dengan cara yang salah kecuali diminta secara eksplisit.

Nah, itulah beberapa kalimat yang pantang diucapkan saat melakukan interview kerja. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda