
moms-life
Tingkatkan Risiko Jantung, WHO Desak Pemerintah RI Mulai Larang Lemak Trans di Makanan
HaiBunda
Kamis, 22 Feb 2024 17:09 WIB

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menemukan banyak kandungan lemak trans pada biskuit, krimer, sampai margarin, pada produk pangan olahan Indonesia. Hal ini membuat World Health Organization (WHO) mengimbau pemerintah untuk segera melarang kandungan tersebut di makanan.
Lemak trans merupakan salah satu jenis lemak makanan yang jika berlebihan bisa berbahaya bagi kesehatan. Mengonsumsi makanan tinggi lemak ini bisa meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti jantung dan diabetes tipe 2.
Dania Kania, National Professional Officer for Policy and Legislation WHO Indonesia, mengingatkan target eliminasi lemak trans pada makanan sebetulnya sudah didesak sejak 2023 lalu.
Ada dua opsi yang diusulkan negara untuk membatasi kandungan lemak trans pada pangan, yakni dengan melarang dan mengatur batasan trans lemak di 2 gram per 100 gram.
Ada lebih dari 50 negara yang sudah mengikuti pedoman WHO. Bahkan, Thailand hingga Singapura sudah menyatakan bebas lemak trans dengan melarang produk pangan yang memiliki kandungan tersebut. Sementara Indonesia diketahui belum mengikuti regulasi tersebut.
“Sebetulnya saya ingin mengingatkan kembali bahwa target global pada 2023 eliminasi asam lemak trans, jadi artinya memang WHO mengimbau seluruh negara di Indonesia pada 2023, sudah bebas asam lemak trans, nah bebas lemak trans ini ada dua policy options, yang pertama kebijakan membakar kadar lemak trans dua gram per seratus gram,” ujar Dania, dikutip dari laman detikcom, Kamis (22/2/2024).
“Atau ada juga opsi kebijakan yang kedua, yaitu dengan melarang penggunaan partially hydrogenatd oil, ketika tadi kita menetapkan kadar maksimum dua gram per seratus gram, itu kan konsekuensinya ketika registrasi BPOM RI harus menguji semua produk apakah ini di ambang batas atau di bawah, tentunya ini akan memberatkan tugas BPOM,” sambungnya.
Oleh karena itu, ia mengusulkan pemerintah untuk langsung melarang lemak trans, termasuk pada produk impor yang masuk ke Indonesia saat memiliki kandungan tersebut. Hal ini dinilai akan mempermudah pengawasan.
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
WHO Kembali Umumkan Wabah 'Cacar Monyet' MPox Darurat Kesehatan Global

Mom's Life
WHO Rilis 30 Daftar Penyakit Berpotensi Jadi Pandemi, Ini Deretannya

Mom's Life
Daftar Jajanan di Indonesia yang Mengandung Lemak Trans Tinggi Menurut WHO

Mom's Life
WHO Sebut Angka Kematian Virus Marburg Capai 90 Persen, Waspada Menyebar ke RI

Mom's Life
Cara Menghilangkan Lemak Trans saat Diet yang Bisa Picu Penyakit Jantung

Mom's Life
Positivity Rate Corona RI Capai 18,1%, Lebih Tinggi dari Standar WHO
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda