MOM'S LIFE
Jelang Ramadan Sembako Naik, Ini Tips Atur Keuangan yang Tepat di Bulan Puasa
Amira Salsabila | HaiBunda
Selasa, 27 Feb 2024 11:05 WIBKenaikan sembako menjelang bulan puasa Ramadan sudah seperti tradisi di Indonesia. Untuk membantu Bunda mengatasi masalah ini, ada beberapa strategi mengatur keuangan yang tepat jelang Ramadan.
Pengeluaran di bulan puasa dianggap lebih besar dibandingkan hari-hari lainnya. Selain karena adanya pengeluaran tambahan seperti buka bersama (bukber) di luar bersama teman-teman atau keluarga, kenaikan harga kebutuhan pokok juga menjadi salah satu faktornya.
Selama puasa Ramadan, tentunya Bunda ingin menyiapkan menu tambahan seperti takjil untuk buka puasa. Oleh karena itu, Bunda perlu mengetahui bagaimana cara mengelola keuangan yang tepat.
5 Tips Mengatur Keuangan Jelang Sembako Naik di Bulan Puasa
Tak perlu khawatir dompet menipis karena sembako naik di bulan puasa, berikut adalah beberapa langkah penting yang perlu Bunda ikuti untuk mengelola keuangan menjelang puasa Ramadan.
1. Membuat Anggaran Pengeluaran
Anggaran merupakan satu hal penting yang perlu Bunda bikin untuk memastikan pengeluaran tidak melewati batas yang telah ditentukan.
“Bagaimana cara menentukannya? Simpelnya, berkaca saja pada Ramadan sebelumnya,” ujar Sayoga Risdya Prasetyo, perencana keuangan dari Finante.id kepada HaiBunda.
2. Buat Pos Keuangan Ramadan
Langkah berikutnya yang perlu Bunda lakukan adalah memisahkan pos keuangan Ramadan dari pos lainnya. Pos ini mencakup seluruh kebutuhan selama Ramadan seperti menu sahur dan buka puasa, THR asisten rumah tangga, biaya mudik, hingga amplop lebaran.
“Yang penting harap diingat, pos keuangan ini nantinya jangan sampai mengganggu pos-pos keuangan yang lain, seperti pos bayar tagihan rutin, bayar cicilan utang, bayar premi asuransi, dan lain-lain,” saran Sayoga.
3. Belanja Kebutuhan Pokok Lebih Awal
Kenaikan kebutuhan pokok menjelang Ramadan sudah biasa terjadi setiap tahunnya. Oleh karena itu, Bunda perlu belajar dari Ramadan sebelumnya, seperti lebih awal membeli kebutuhan pokok.
Bunda bisa memprediksi kebutuhan pokok apa saja yang bisa bertahan lama, agar bisa menghemat pengeluaran belanja di bulan Ramadan.
“Tentu, ini bisa menjadi salah satu strategi untuk menghindari kenaikan harga-harga berbagai kebutuhan saat Ramadan nanti,” tutur Sayoga.
4. Hindari Perilaku Boros
Langkah yang satu ini juga tak kalah penting, Bunda perlu menjaga diri untuk tidak boros. Hal ini karena terkadang belanja lebih awal, justru membuat sebagian orang belanja berlebihan dan membuat pengeluaran membengkak.
“Asalkan budget-nya memang ada, jangan sampai kita jadi penimbun, membeli barang terlalu banyak di luar kebutuhan kita, akhirnya jadi over budget. Lebih baik, belanja sewajarnya saja,” tuturnya.
5. Pastikan Memiliki Dana Darurat
Dana darurat merupakan pos keuangan yang sangat penting untuk mengatasi biaya atau pengeluaran tak terduga. Di bulan Ramadan, pos keuangan rumah tangga boleh memperbesar dana darurat dari 10 persen menjadi 20 persen.
Pos keuangan yang satu ini sebaiknya dialokasikan pada tabungan atau rekening terpisah dari uang untuk kebutuhan sehari-hari. Dana ini tentu akan mengurangi jatah investasi secara temporer.
6. Mengelola Dompet Elektronik
Bunda disarankan untuk membatasi saldo dompet elektronik hanya 10 persen dari gaji. Isi saldo tersebut satu kali saja di awal bulan dan mengelola pembelian berikutnya. Disarankan untuk tidak terlalu sering jajan online selama bulan puasa.
7. Bijak Menggunakan THR
Bunda perlu merinci pendapatan tambahan yang akan diterima saat Idul Fitri nanti. Jika pendapatan THR ini tidak dilakukan budgeting dengan tepat, hati-hati malah kalap digunakan untuk hal yang bersifat konsumtif.
Nah, itulah beberapa langkah atau tips mengatur keuangan di bulan puasa Ramadan menjelang kenaikan harga sembako. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa)