Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Wow! Gaji Lulusan IPDN Rp28 Juta, Begini Cara Bijak Atur Keuangan

Muhayati Faridatun   |   HaiBunda

Senin, 25 Nov 2019 13:10 WIB

Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo mengungkap gaji lulusan IPDN mencapai Rp28 juta. Bagaimana ya cara bijak mengaturnya agar tidak boros?
Ilustrasi cara bijak mengatur keuangan jika gaji tinggi seperti lulusan IPDN, Rp28 Juta/ Foto: iStock
Bunda dan Ayah memiliki penghasilan tinggi? Seperti lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang mendapat gaji mencapai Rp28 juta. Lantas bagaimana cara bijak mengatur keuangan keluarga ya?

Beberapa waktu lalu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Tjahjo Kumolo mengungkap, lulusan IPDN yang bekerja di Pemprov DKI Jakarta mengantongi gaji hingga Rp28 juta.

"Lulusan IPDN juga semua jadi problem. Maunya alumni IPDN itu masuk DKI semua. Karena DKI itu, begitu lulus IPDN dapat gajinya Rp 28 juta," kata Tjahjo, dalam raker di ruang rapat Komisi II Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2019) lalu, dilansir detikcom.

Menurut penjelasan Kepala Badan Kepegawaian DKI Jakarta Chaidir, lulusan IPDN akan menjadi PNS golongan 3A. Mereka akan mendapat gaji pokok sebesar Rp 2.579.000 ditambah tunjangan.

Ia menambahkan, di Pemprov DKI Jakarta, diberlakukan Tunjangan Kinerja Daerah sebasar Rp 17.370.000, dengan standar kinerja sebagai jabatan fungsional umum teknis terampil.

"Sehingga, lulusan IPDN yang baru menjadi PNS 100 persen, jika bertugas di DKI Jakarta akan menerima gaji total sebesar Rp 19.949.000," ungkap Chaidir.


Chaidir memastikan, tunjangan pegawai akan meningkat jika PNS memegang posisi struktural di golongan 3B. Total gaji dan tunjangan yang diterima bisa mencapai Rp28 juta.

"Pendapat Pak Menteri (PAN-RB) ada benarnya, sehingga para purnapraja IPDN berbondong bondong ingin tugas sebagai PNS DKI Jakarta," tegas Chaidir.

Wah, tinggi sekali ya gaji lulusan IPDN. Kalau Bunda dan Ayah memiliki penghasilan yang sama dengan mereka, sudahkah bijak mengatur keuangan keluarga? Di halaman selanjutnya, simak cara bijak mengatur keuangan yang dilansir dari berbagai sumber.

Wow! Gaji Lulusan IPDN Rp28 Juta, Begini Cara Bijak Atur Keuangan

Lihat juga cara mengatur keuangan ala Astrid Tiar, dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

Catat pemasukan dan pengeluaran

Ilustrasi cara mengatur keuangan/ Foto: iStock

Cara bijak mengatur keuangan:

1. Pendapatan bersih per bulan

Sebelum membuat catatan pengeluaran, baiknya Bunda ketahui jumlah pendapatan bersih atau netto setiap bulan. Mengutip CNN Indonesia, pastikan estimasi yang akan Bunda gunakan sudah dipotong bayaran tetap seperti pajak, iuran asuransi, atau keperluan bisnis.

Dengan begitu, Bunda bisa mengurangi kemungkinan perhitungan meleset. Jangan sampai salah estimasi juga karena bisa membuat Bunda gagal menabung.

2. Abaikan dulu gol besar

Bunda disarankan mengabaikan dahulu gol atau keinginan yang menyedot keuangan. Semakin besar gol atau keinginan, biasanya semakin besar pula uang terpakai. Itu pun cenderung untuk bersenang-senang. Jadi, abaikan dahulu gol besar dan terpenting pengelolaan uang seimbang dan realistis.

3. Catatan pemasukan dan pengeluaran

Kesalahan dalam mengelola keuangan yang paling sering terjadi yakni lupa memperhatikan kebiasaan dan pola pengeluaran. Padahal, catatan keuangan akan sangat membantu Bunda mencatatkan semua aktivitas dan rekapitulasi keuangan sehari-hari.

Dengan membuat rekapitulasi, Bunda akan tahu detail pengeluaran dan kebutuhan, serta memilah belanja yang memang urgensi dengan mana yang cuma kebutuhan pelengkap. Ini akan memudahkan sebagai bahan evaluasi untuk bulan selanjutnya, agar Bunda lebih bijak menggunakan uang.

Dilansir Forbes, catatan keuangan per minggu lebih disarankan daripada per bulan. Idealnya, catatan keuangan memang direkap akhir bulan. Tapi, dengan rekap per minggu, pola keuangan keluarga Bunda akan lebih jelas dan rinci.

Metode 50/20/30

Ilustrasi cara mengatur keuangan/ Foto: Facebook Maryland Farms Chiropractic

Cara mengatur keuangan:

4. Metode 50/20/30 untuk mengelola gaji

Metode 50/20/30 ini dipopulerkan Elizabeth Warren dalam buku All Your Worth. Penjelasannya, gaji dialokasikan sebesar 50 persen untuk kebutuhan, 20 persen tabungan jangka panjang, dan 30 persen untuk gaya hidup.

Dengan menerapkan metode tersebut, Bunda bisa membagi secara ideal pengeluaran kebutuhan sehari-hari sekaligus bisa menabung. Selain itu, konsistensi juga sangat dibutuhkan. Pastikan Bunda menjalankan metode tersebut setiap bulan.

5. Gunakan aplikasi pengelola keuangan

Saat ini, sudah banyak aplikasi yang menyediakan menu pencatatan keuangan. Jadi, Bunda enggak perlu ribet menulis di buku, cukup disimpan dalam smartphone.

Berbagai aplikasi pengelola keuangan mulai dengan tampilan sederhana hingga canggih antara lain, Wallet, Finansialku, Monefy, MoneyWiz, Uangku, dan TemanBisnis. Aplikasi ini memudahkan Bunda mencatat pemasukan dan pengeluaran, sekaligus rekapitulasi dan bahan estimasi gaji berikutnya.

Tentu saja, dengan kecanggihan teknologi, Bunda tak kesulitan lagi mengelola gaji dengan bijak. Terlebih jika memiliki gaji tinggi seperti gaji lulusan IPDN yang mencapai Rp28 juta.


(muf/rdn)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda