Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Hampir 90% Bahan Makanan Terkontaminasi Mikropastik, Tahu Ayam hingga Daging Sapi

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Kamis, 29 Feb 2024 17:55 WIB

Variety of Raw Black Angus Prime meat steaks Machete, Blade on bone, Striploin, Rib eye, Tenderloin fillet mignon on wooden board copy space
Riset Temukan Hampir 90% Bahan Makanan Terkontaminasi Mikropastik, Tahu Ayam hingga Daging Sapi/Foto: Istock
Jakarta -

Plastik menjadi limbah yang tak ada habisnya, Bunda. Bahkan, kini bahan tersebut tak hanya mencemari lingkungan melainkan sudah ke dalam tubuh melalui makanan.

Hal ini terjadi bukan tanpa sebab. Sebagaimana yang dilaporkan The New York Post, para peneliti dari Ocean Conservancy dan Universitas Toronto menemukan bahwa hampir 90 persen atau tepatnya 88 persen dari sampel makanan yang diuji mengandung partikel plastik.

Adapun hasil pengujian yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Pollution, ditemukan adalah protein yang dikonsumsi manusia. Ini termasuk dalam daging ayam, daging sapi, makanan laut, babi, tahu, dan tiga alternatif nabati. Sampel tersebut dibeli pada bulan April 2022 dari dua supermarket dan satu toko kelontong di wilayah Portland, Oregon, AS.

Tidak hanya itu, temuan ini sekaligus menyiratkan bahwa manusia kemungkinan besar mengonsumsi mikroplastik, terlepas seperti apa apa pun pola makannya dalam sehari-hari.

Topik ini tentunya menjadi perbincangan serius. Apalagi, mikroplastik sendiri telah lama dikaitkan dengan efek negatif terhadap kesehatan.

"Ini adalah pengingat yang mengejutkan tentang betapa parahnya polusi plastik - manusia hidup di darat, namun sampel makanan laut juga kemungkinan terkontaminasi plastik seperti halnya protein yang berasal dari darat," kata rekan penulis studi dan ahli biologi kelautan Dr. Britta Baechler, direktur asosiasi ilmu plastik di Ocean Conservancy.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa manusia rata-rata mengonsumsi plastik yang besarnya setara kartu kredit setiap minggunya. Tak cuma itu, partikel-partikel plastik yang panjangnya kurang dari 5 milimeter juga telah ditemukan di lautan dan awan.

"Sebagai ahli kelautan, saya dan rekan penulis sangat prihatin dengan meningkatnya krisis plastik di lautan dunia," kata rekan penulis studi, Dr. George Leonard, kepala ilmuwan Ocean Conservancy.

"Tetapi penelitian kami menunjukkan bahwa plastik dalam makanan kita tidak hanya berasal dari ikan dan kerang, tetapi juga berbagai sumber protein lainnya."

Peneliti Ocean Conservancy menyebut bahwa cara makanan diproses mungkin menjadi penyebabnya. Mereka menemukan bahwa protein yang lebih banyak diproses mengandung mikroplastik dalam jumlah lebih tinggi dibandingkan protein yang tidak diproses.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(AFN)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda