Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Viral Kisah Galih Lulusan S2 Inggris Pilih Jadi Guru SD Negeri, Alasannya Bikin Haru

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 06 Mar 2024 13:05 WIB

Galih Sulistyaningra
Viral Kisah Galih Lulusan S2 Inggris Pilih Jadi Guru SD Negeri, Pertimbangannya Keren Bun/Foto: Instagram @galihtyanr

Selalu ada sosok menarik dari media sosial yang menarik untuk dibahas. Baru-baru ini, kisah seorang guru perempuan bernama Galih Sulistyaningra yang viral di dunia maya karena pilihannya yang 'tak biasa'.

Galih, merupakan seorang guru sekolah dasar (SD). Yang membuat kisahnya berbeda dari yang lain, ini karena ia memiliki latar belakang pendidikan cukup mentereng.

Ia merupakan seorang guru lulusan kampus ternama di Inggris. Kembali ke Tanah Air, ia memilih untuk mengabdikan diri sebagai guru SD negeri dibandingkan bekerja di bidang lain dengan gaji yang lebih banyak.

"Aku lulus S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Jakarta tahun 2016 awal. Lalu aku melanjutkan S2 di University College London (UCL), Institute of Education tepatnya," dikutip dari kanal YouTube InsertLive.

"Saat ini aku bekerja sebagai guru sekolah dasar negeri Jakarta," sambungnya.

Lulusan beasiswa LPDP tahun 2018 ini menarik perhatian publik karena konten-konten mengajar yang ia bagikan di akun media sosial pribadi. Dalam unggahan tersebut, ia menunjukkan pola pembelajaran di kelas yang tidak kaku, kreatif, serta mengajak siswa untuk komunikatif dan kritis.

Sosok Galih pun mendapat julukan sebagai guru moderen era kini. Ia dinilai tahu dan memiliki banyak metode pengajaran tanpa jarak antara guru dan murid untuk mengajari anak-anak yang lahir di era gen Z.

Alasan jadi guru SD

Galih nyatanya memiliki alasan memilih SD sebagai sekolah tempat ia mengajar, Bunda. Baginya, jenjang pendidikan ini merupakan fondasi utama bagi anak-anak.

"SD itu kan paling lama kita mendapatkan pendidikan di jenjang sekolah, itu artinya Sekolah Dasar adalah fondasi. Jadi yang kita butuh sebenarnya memang bukan hanya sebagai orang-orang yang berpengetahuan luas, tapi juga mengerti bagaimana sebenarnya pendidikan berkualitas itu harus dimulai," katanya.

Ia ingin membangun karakter positif untuk anak didiknya. Upaya tersebut ia mulai dengan menstimulasi para siswa menggunakan metode pengajaran yang ia pelajari di Inggris.

"Dari diskusi-diskusi, dari metode-metode pembelajaran, praktik-praktik pembelajaran, yang benar-benar menghidupkan kelas supaya anak-anak bisa berpikir secara
kritis," tuturnya.

Tak sampai di sana, Galih juga mengaku bahwa karier ini ia pilih karena harapan orang tuanya. Diakuinya, keduanya orang tua Galih merupakan guru PNS, Bunda.

"Ini menarik, sih. Karena memang aku dibesarkan dari keluarga guru, orang tuaku memang guru PNS. Seperti kebanyakan orang tua guru, mereka menginginkan ada yang menjadi penerus, gitu."

"Ya awalnya memang salah satu alasan aku untuk S2 kan sebenarnya untuk enggak cepat-cepat langsung balik. Tapi lucunya hidup membawaku untuk kemudian kembali dan menjadi guru sekolah dasar negeri. Akhirnya paham kenapa orang tua berkeinginan seperti itu, ya karena mungkin untuk mencapai tujuan-tujuan tadi itu, ya," sambungnya.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.


Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 


TAK MUDAH MEMBANGUN BONDING DENGAN SISWA DIDIK

Galih Sulistyaningra

Viral Kisah Galih Lulusan S2 Inggris Pilih Jadi Guru SD Negeri, Pertimbangannya Keren Bun/Foto: Instagram @galihtyanr

Melihat konten-konten yang Galih bagikan, ia memang terlihat sangat dekat dengan para siswanya, Bunda. Namun di balik cerita manis tersebut, nyatanya Galih juga harus melewati masa yang menjadi tantangan

Diakuinya, membangun bonding atau kedekatan dengan para siswa bukan hal yang mudah dan bisa langsung terjadi. Dari pengalaman sendiri, ia membutuhkan waktu sekitar satu semester.

Banner Tips Diet Sehari Turun 1 Kg

"Yang orang enggak tahu, itu kan video cuma beberapa detik. Tapi proses di balik untuk bisa mengubah perilaku anak-anak seperti yang tadi aku sampaikan, menjadi apresiatif terhadap teman-temannya itu butuh lebih dari satu semester," katanya.

"Itu video aku ambil di semester dua sebenarnya, satu semester pertama fokus kita adalah benar-benar mencari kesepakatan kelas, kita buat di awal yang memang
berasal dari mereka untuk saling menghargai, saling menyayangi. Itu diterapkan setiap hari," sambungnya.

Lalu, Galih juga berbagi tentang motivasinya terkait pendidikan di Tanah Air, nih. Bunda seorang anak ini menyebut bahwa ia mempercayai ucapan tokoh pendidikan Brazil Paulo Freire, bahwa pendidikan memang memiliki pengaruh terhadap perubahan dunia.

"Untuk pendidikan di Indonesia ini, aku selalu percaya sih ini kata-kata dari dari Paulo Freire. Bahwa pendidikan itu sebenarnya tidak mengubah dunia tapi itu mengubah manusia, dan manusia itu yang mengubah dunia.""

"Itu artinya kita punya hati, pikiran, perbuatan, juga perkataan untuk bisa membimbing anak-anak bukan hanya secara akademis tapi kita juga perlu fokus mengutamakan karakter dan nilai bagaimana anak menghargai keberagaman," tuturnya.


(AFN)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda