
moms-life
13 dari 193 Negara di Dunia Dipimpin Perempuan, Simak Fakta Uniknya
HaiBunda
Jumat, 08 Mar 2024 15:11 WIB

Meski sebagian besar negara dipimpin oleh laki-laki sepanjang sejarahnya, saat ini semakin banyak negara yang memilih perempuan untuk menduduki jabatan politik tinggi, termasuk menjadi kepala pemerintah.
Hal ini dibuktikan langsung dengan 13 dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memiliki kepala pemerintahan seorang perempuan. Bahkan, menurut analisis Pew Research Center diketahui bahwa kurang dari sepertiga negara PBB yang pernah memiliki pemimpin perempuan.
Beberapa perempuan tersebut banyak mendapat pujian atas kepemimpinan mereka yang inovatif dan efektif, serta atas tawaran mereka yang unik dan efektif. Perspektif baru mengenai tantangan yang dihadapi negara mereka.
13 Negara dengan pemimpin perempuan saat ini
Melansir dari laman detikcom, berikut merupakan daftar negara anggota PBB yang saat ini dipimpin perempuan dari data milik analisis tersebut:
- PM Sheikh Hasina dari Bangladesh
- PM Katrin Jakobsdottir dari Islandia
- PM Ana Brnabic dari Serbia
- PM Mia Mottley dari Barbados
- PM Mette Frederiksen dari Denmark
- PM Sanna Marin dari Finlandia
- PM Kaja Kallas dari Estonia
- Presiden Samia Saluhu Hassan dari Tanzania
- Presiden Xiomara Castro dari Honduras
- PM Fiame Naomi Mata'afa dari Samoa
- Presiden Dina Boluarte dari Peru
- PM Giorgia Meloni dari Italia
- Boriana Kristo dari Bosnia-Herzegovina
Ada pula beberapa fakta unik dari ke-13 negara di atas yang kini dipimpin oleh perempuan, sebagai berikut:
- 9 Pemimpin perempuan menjadi pemimpin perempuan pertama di negaranya.
- 3 Pemimpin perempuan pertama di negaranya baru saja menjabat pada 2022 lalu, yaitu Dina Boluarte dari Peru, Giorgia Meloni dari Italia, dan Borjana Kristo dari Bosnia-Herzegovina.
- 7 Pemimpin perempuan merupakan pemimpin negara yang terletak di Eropa.
Riwayat pemimpin perempuan di negara PBB
Secara keseluruhan diketahui bahwa ada 59 dari 193 negara anggota PBB pernah memiliki pemimpin perempuan. Negara pertama dengan pemimpin perempuan adalah Sri Lanka, dia adalah Sirimavo Bandaranaike yang menjabat sebagai perdana menteri selama lima tahun pada 1960.
Jumlah negara dengan kepala pemerintahan perempuan mulai meningkat sejak 1990. Peningkatan terbesar pemimpin negara perempuan terjadi pada 2010 dengan lima negara yang terdiri dari Australia, Kosta Rika, Kyrgyzstan, Slovakia, serta Trinidad dan Tobago.
Sementara jumlah perempuan yang menjadi pemimpin meningkat, jumlah perempuan yang aktif berkuasa pada tahun tertentu meningkat dengan laju yang jauh lebih lambat.
Faktanya, tidak lebih dari 18 negara memiliki pemimpin perempuan pada tahun kalender yang sama, meskipun pada 2023 sudah hampir menyamai rekor tersebut.
Sepanjang 2023, ada 15 negara yang memiliki pemimpin perempuan, termasuk 13 negara saat ini, ditambah Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, yang mengundurkan diri pada 25 Januari lalu, dan mantan Perdana Menteri Moldova Natalia Gavrilita yang juga mengundurkan diri pada 16 Februari lalu.
Hanya 14 negara yang pernah memiliki lebih dari satu perempuan yang menjadi kepala pemerintah. Swiss menjadi negara dengan paling banyak perempuan berkuasa, terhitung ada lima perempuan, tiga di antaranya menjalani masa jabatan kedua. Sementara itu, hanya ada enam negara yang dipimpin oleh lebih dari dua perempuan.
Meski para perempuan tersebut telah berhasil meraih kekuasaan di negaranya, mereka jarang memerintah dalam jangka waktu yang lama, Bunda. Kebanyakan dari mereka memegang posisi sebagai kepala pemerintahan dalam kurun waktu rata-rata 2,5 tahun.
Akan tetapi, ada beberapa pengecualian penting. Mantan Kanselir Jerman Angela Merkel dan mantan Perdana Menteri Dominika Dame Eugenia Charles, masing-masing memimpin selama 16,1 dan 14,9 tahun. Selain itu, ada juga Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina yang menjabat selama 19,1 tahun dalam dua periode.
Ada pula pemimpin perempuan yang hanya berkuasa tidak lebih dari 3 bulan, dia adalah Liz Truss yang menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris selama 49 hari pada 2022 dan Anneli Jaatteenmaki, Perdana Menteri Finlandia selama 68 hari pada 2003.
Sementara itu, negara dnegan periode paling lama kepemimpinan perempuan adalah Bangladesh, yaitu selama 29 tahun sejak 1945. Kemudian, urutannya diikuti dengan Sri Lanja, Norwegia, Selandia Baru, Jerman, India, dan Filipina, yang masing-masing menjabat selama 15 tahun/
Perlu diketahui bahwa ada dua pemimpin perempuan yang tidak termasuk dalam analisis ini. Mereka adalah pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen yang dikeluarkan karena bukan anggota PBB. Kemudian, di Myanmar atau Burma, Aung San Suu Kyi adalah pemimpin de facto sebagai Penasihat Negara (posisi yang tidak diakui oleh militer, yang saat itu memegang kekuasaan nasional) selama enam tahun hingga terjadi kudeta pada 2021.
Nah, itulah beberapa fakta unik terkait 13 dari 193 negara yang memiliki pemimpin perempuan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!Â
(asa)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
50 Ucapan Selamat Hari Perempuan Internasional 2025 yang Tulus Menyentuh Hati & Menarik

Mom's Life
7 Ide Kegiatan di Hari Perempuan Internasional 2024, Ajak Bunda Hebat Lainnya Bun!

Mom's Life
10 Perempuan Terkaya di Dunia, Hartanya Unlimited Bun!

Mom's Life
Bahaya Masak dengan Wajan Gosong, Awas Risiko Kanker Bun

Mom's Life
Rekomendasi Asuransi Kesehatan Keluarga & Masing-masing Kelebihannya


5 Foto
Mom's Life
5 Artis Korea yang Aktif Mendukung Hak dan Pemberdayaan Perempuan, Ada Bae Suzy hingga Kim Yo Jung
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda