ZAHARA ARRAHMA | HaiBunda
Rabu, 13 Mar 2024 16:35 WIBMemasuki puasa kedua Ramadhan, Bunda mungkin masih belum memiliki daftar lengkap jadwal buka puasa hari ini. Tenang, Bunda bisa lihat jadwal buka puasa hari ini khususnya untuk Bunda yang di Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Surabaya, dan lainnya di Wilayah Indonesia Barat.
Ketika puasa Ramadhan, penting untuk mempersiapkan segalanya. Nah, karena itu, penting sekali untuk para Bunda mengetahui jadwal imsak hingga waktu buka puasa setiap harinya agar Bunda dapat dengan mudah memperkirakan waktu memasak yang tepat dan tidak tertinggal ataupun terburu-buru dalam menyiapkannya.
Dalam bulan Ramadhan, umat Islam yang beriman tentunya menjalani ibadah puasa dengan begitu khidmat. Segala amalan wajib dan sunnah dilakukan dengan begitu semangat demi mendapatkan limpahan pahala dari Allah SWT.
Nah, ibadah amalan tersebut bukan hanya terjadi di waktu selama berpuasa, melainkan juga saat berbuka puasa.
Ada beberapa sunnah serta adab berbuka puasa yang perlu diperhatikan dan lakukan oleh para muslim, sebagaimana hal-hal tersebut dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Berikut dapat Bunda simak penjelasan lebih lanjut.
Menjelang waktu buka puasa adalah waktu di mana orang-orang ngabuburit atau berkeliling di sekitar rumah untuk membeli menu pembuka puasa. Aktivitas ini sudah menjadi sebuah kebiasaan yang menempel pada masyarakat Indonesia, ya, Bunda.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa bulan Ramadhan adalah bulan limpahan amalan bagi umat muslim yang taat beribadah. Oleh sebab itu, selain melakukan ngabuburit, tak ada salahnya untuk kita perbanyak ibadah sunnah, seperti berdoa di sekitar waktu menjelang buka puasa.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
"Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai dia berbuka, dan doa orang yang dizalimi, Allah angkat di atas awan pada hari kiamat." (HR. At-Tirmidzi no. 2526)
Dengan memperbanyak doa di waktu berpuasa, maka amalan pahala yang kita panjatkan dalam doa, harapnya dapat dikabulkan oleh Allah SWT.
Jika saat sahur, Bunda dan keluarga dianjurkan makan di waktu menjelang imsak, lain halnya dengan berbuka puasa.
Rasulullah SAW mengucapkan bahwasanya dalam berpuasa, penting untuk menyegerakan berbuka jika sudah terdengar azan Magrib berkumandang. Sabda Nabi ini dijelaskan dalam hadis riwayat Ibnu Majah:
"Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Ibnu Majah, sahih menurut Al-Albani).
Mengucap basmalah sebelum minum dan makan adalah sunnah dan adab yang selalu Rasulullah SAW lakukan. Dengan menyebut nama Allah SWT dalam ucapan lafaz basmalah, merupakan bentuk syukur umat Islam kepada nikmat dan berkah yang diberikan Allah SWT.
Sebagaimana dijelaskan dalam beberapa riwayat hadis di bawah ini yang menceritakan sabda Rasulullah SAW:
"Wahai anak! Bacalah basmalah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dengan mengambil yang terdekat darimu." (HR Bukhari & Muslim)
"Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta'ala (dengan membaca basmalah). Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta'ala di awal, hendaklah ia mengucapkan, 'Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya).'" (HR. Abu Daud no. 3767, sahih)
Setelah mengucapkan basmalah, berbuka puasa dinilai baik dengan mengawali minum air putih serta makan buah kurma kering maupun basah. Ini adalah sunnah yang senantiasa dilakukan Rasulullah SAW setiap beliau menunaikan ibadah puasa.
"Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa kurma basah sebelum mendirikan salat. Apabila tidak ada maka dengan kurma kering. Apabila tidak ada maka beliau meminum air." (HR Dawud)
Mengonsumsi buah kurma setelah berpuasa selama 12 jam lebih dianjurkan untuk dilakukan bukan hanya sekadar atas sunnah Rasulullah, ya, Bunda. Hal ini dikarenakan kurma sendiri mengandung serat dan nutrisi yang tinggi. Pencernaan kita akan terbantu dalam melakukan kinerjanya di waktu makan selanjutnya.
Sehabis menyantap hidangan berbuka yang membatalkan puasa, Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk membaca doa lain.
Dalam satu hadis riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW membaca doa ini ketika berbuka puasa:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّت الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى
Dzahaba azh-zhama`u wa ibtallatil-'urûqu wa tsabatal-ajru in syâ`allâhu ta'âlâ
Artinya: "Dahaga telah pergi, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan, insya Allah." (HR Abu Dawud & Baihaqi)
Selain itu, ada juga bacaan doa berbuka puasa lain yang Rasulullah SAW anjurkan, dengan lafaz berikut ini:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu birrohmatika yaa arhamar roohimin.
Artinya: "Ya Allah, aku berpuasa hanya untuk-Mu, dan kepada-Mu aku beriman, dan aku berbuka dengan rezeki-Mu. Dengan rahmat-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang." (HR Abu Dawud & Baihaqi)
Berpuasa bukan sekadar menahan dahaga lapar dan haus, tetapi juga menahan diri atas segala hawa nafsu. Oleh sebab itu, Bunda dan keluarga perlu mengingatkan diri untuk tidak terbawa nafsu dalam jumlah konsumsi makanan dan minuman saat berbuka puasa.
Konsumsilah keduanya dengan jumlah yang secukupnya, seperti yang dikatakan oleh Nabi besar Muhammad SAW:
"Sesungguhnya termasuk berlebih-lebihan jika kamu memakan segala yang kamu inginkan." (HR Ibnu Majah).
Dengan menjaga porsi makan yang yang dikonsumsi saat berbuka, ini membantu kita terhindar dari rasa sakit perut, akibat pencernaan yang tidak siap bekerja secara tiba-tiba. Sehingga, kita dapat beraktivitas dengan lancar selanjutnya.
Sunnah dan adab selanjutnya yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW dalam berbuka puasa adalah dengan mengucapkan lafaz hamdalah.
Allah SWT senang akan hamba-Nya yang selalu bersyukur atas nikmat yang diterimanya setiap hari. Oleh karena itu, sebagai muslim yang beriman, baiknya kita tak lupa mengucapkan Alhamdulillah, sebagai rasa terima kasih atas kesempatan puasa dan berbuka yang diberikan-Nya.
Tak hanya itu, Bunda juga bisa mengamalkan rasa syukur dan terima kasih dalam salah satu doa setelah makan berikut ini:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنِى هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ
Alhamdulillaahilladzii ath'amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini dan merezekikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku."
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ، غَيْرَ مَكْفِيٍّ، وَلَا مُوَدَّعٍ، وَلَا مُسْتَغْنًى عَنْهُ رَبَّنَا
Alhamdulillahi hamdan katsiran thayyiban mubarakan fiihi, ghaira makfiyyin, wa la muwadda'i, wa la mustaghnan, 'anhu rabbana
Artinya: "Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik dan berkah, yang pujian itu tidak bisa mencukupi, tidak ditolak, pun tidak pula dicukupkan sepadan pada pemberian-Mu, duhai Tuhan kami."
Menunaikah salat magrib bukanlah suatu sunnah melainkan kewajiban serta adab yang perlu dijaga oleh umat Islam yang berpuasa. Perlu diketahui, setelah Rasulullah SAW membatalkan puasa, beliau akan lanjut ibadah salat Magrib terlebih dahulu agar tidak tertunda.
Namun, jika makanan sudah tersedia, ada baiknya untuk menyantapnya sebelum menunaikan salat Magrib. Tetapi, janganlah terburu-buru dan terlalu banyak. Rasulullah SAW bersabda:
"Jika makanan malam telah disediakan, makanlah makanan itu sebelum kamu melaksanakan salat Maghrib dan janganlah tergesa-gesa dalam menyantapnya." (HR Bukhari, Muslim & Ahmad)
Seringkali, karena terlalu banyak mengonsumsi makanan, perut akan terasa begah dan sulit bergerak, sehingga pelaksanaan salat magrib menjadi tidak disegerakan.
Terkadang saat Bunda dan keluarga menunggu berbuka puasa, pernah ada keliru di saat mendengar azan Magrib yang berkumandang. Satu hal yang paling sering terjadi adalah tertipu dengan suara iklan yang muncul televisi maupun radio. Hal ini lumrah terjadi di kalangan umat muslim yang berpuasa.
Saat kita sudah meneguk air untuk membatalkan puasa, barulah mulai terdengar azan Magrib yang sebenarnya. Tentunya kejadian seperti ini adalah satu hal yang tak sengaja dilakukan, dikarenakan kesalahan menduga jadwal berbuka puasa.
Lalu, bagaimana hukumnya jika kita tak sengaja sudah berbuka atau membatalkan puasa di saat belum memasuki waktunya?
Ada sebagian besar masyarakat yang menganggap kesalahan ini bukanlah hal yang besar, selagi kita benar-benar tidak tahu, ya, Bun. Puasa yang dijalani di hari tersebut tetap dinilai sah. Akan tetapi, muslimin lainnya beranggapan puasa yang dilakukan tidak sah, karena batal sebelum waktu berbuka. Oleh sebabnya, ia wajib mengganti ibadah puasanya di lain hari.
Nah, untuk mengetahui pastinya, mengutip pada kitab Al-Fiqh al-Manhaji karya Dr Musthafa Said al-Khin dan Dr Musthafa al-Bugha, tertuliskan jawaban dari para ulama atas pertanyaan di atas.
Para ulama dari mazhab Syafi’i berkata, “Ketika seseorang berbuka di akhir sore, karena menyangka bahwa matahari telah terbenam (tiba waktu Maghrib). Lalu, tampak padanya setelah itu bahwa matahari belum terbenam, maka puasanya batal dan wajib baginya untuk mengqadha puasa tersebut.” (Dr Musthafa Said al-Khin dan Dr Musthafa al-Bugha, al-Fiqh al-Manhaji ala Madzhab al-Imam as-Syafi’i, juz 2, hlm 54).
Maka dari itu, sebagai muslim yang beriman, ada baiknya untuk kita selalu bersabar dalam menunggu azan Magrib berkumandang. Penting juga untuk memastikan jadwal buka puasa yang tepat di tiap harinya. Hal ini untuk menghindari batalnya puasa yang tak diinginkan, ya, Bunda.
Nah, untuk terhindar dari kesalahan waktu dalam berbuka puasa hari ini, Bunda dapat melihat detail jadwal buka puasa terlebih dahulu, ya.
Mengutip laman resmi Bimas Islam (Bimbingan Masyarakat Islam) Kementerian Agama, berikut adalah daftar jadwal buka puasa hari ini, 13 Maret 2024 atau 2 Ramadan 1445 H, di beberapa kota besar Indonesia.
Semoga informasi mengenai jadwal buka puasa hari ini, 13 Maret 2024, bisa bermanfaat untuk Bunda dan keluarga, ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fia/fia)