Indonesia merupakan negara kepulauan dengan pendudukan terbesar keempat di dunia. Hal ini merupakan salah satu yang menjadi latar belakang peluncuran buku Those Not Left Behind yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

PBB diketahui bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan berbagai Lembaga Pembangunan lainnya untuk menghasilkan sebuah buku baru yang menyajikan kisah nyata yang terjadi di setiap sudut Indonesia.

Buku ini menyajikan 22 kisah nyata yang menghidupkan prinsip inti dari 17 tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), dengan membuat komitmen untuk tidak meninggalkan siapa pun.

“Inti dari pembangunan berkelanjutan terletak pada janji kita bersama untuk tidak meninggalkan siapa pun. Buku ini menghidupkan kisah-kisah setiap individu yang hidupnya telah berubah melalui upaya bersama kita,” ungkap Valerie Julliand, Resident Coordinator PBB di Indonesia, dalam acara Launch of the ‘Those Not Left Behind’ book, Kamis (21/3/2024).

Menceritakan 22 kisah pengalaman hidup

Buku tersebut diciptakan melalui kacamata para pahlawan di kehidupan nyata mulai dari petugas pemadam kebakaran di lahan gambut di Riau, pendidik di sekolah-sekolah berkebutuhan khusus di Jawa Barat, para pengungsi yang menawarkan harapan melalui pendidikan, hingga para pemimpin yang memperjuangkan kesetaraan gender.

“Kisah-kisah dalam halaman ini lebih dari sekadar kisah bantuan dan kemajuan. Kisah-kisah ini merupakan bukti ketahanan dan semangat masyarakat Indonesia. Kisah-kisah ini mengingatkan kita akan inti misi kami di sini, untuk menjunjung tinggi martabat dan hak setiap individu,” ujar Valerie.

Indonesia menghadirkan banyak banyak tantangan dan peluang unik dalam pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, PBB memanfaatkan keahlian globalnya, berkoordinasi dengan sarana kebijakan dan proyek-proyek lapangan, yang banyak di antaranya berskala untuk memberikan manfaat bagi masyarakat yang lebih luas.

“Didukung oleh studi LNOB yang inovatif, buku ini melengkapi PBB dan BAPPENAS dengan data yang diperlukan untuk menghilangkan hambatan sistematis dan memastikan tidak ada seorang pun yang tertinggal di masa depan,” ujar Vivi Yulaswati, Wakil Menteri Kementerian Pembangunan Nasional (BAPPENAS).

Kerja sama antara pemerintah dan PBB didasarkan pada kerangka kerja sama Pembangunan Berkelanjutan tingkat negara yang lebih luas, yaitu kemitraan strategis antara PBB dan Pemerintah Indonesia, yang dikembangkan untuk mendukung agenda pembangunan negara itu sendiri.

Menjadi pengingat bahwa pembangunan harus bermanfaat bagi masyarakat

Pada kesempatan itu, Valerie juga mengatakan buku yang diluncurkan ini merupakan sebuah pengingat bahwa pembangunan harus memberikan manfaat bagi semua lapisan masyarakat, terutama mereka yang paling membutuhkan.

Vivi juga memiliki pendapat yang sama. Ia menjelaskan bahwa buku tersebut sebagai pengingat bahwa dengan penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia tidak mudah menerapkan prinsip No One Left Behind.

“Bukan hanya menandai kerja sama yang panjang dengan UN Indonesia, tetapi juga kerja-kerja di balik foto-foto ini luar biasa. Tentunya ini sebagai pengingat buat kita semua, Indonesia sebagai negara kepulauan dan dengan penduduk terbesar keempat di dunia, itu tidak mudah menerapkan prinsip-prinsip No One Left Behind,” ungkapnya.

Ia pun menjelaskan bahwa ada tiga prinsip yang menjadi latar belakang lahirnya buku ini. Berikut beberapa di antaranya:

• Mengurangi kemiskinan
• Setop diskriminasi dari segala aspek
• Menjangkau mereka yang terjauh.

“Kita semua tahu bahwa kita terbatas. Oleh sebab itu, dukungan dari lembaga-lembaga internasional seperti UN, banyak sekali kerja sama selama ini yang menurut kami sangat bermanfaat langsung dirasakan oleh kami sebagai pemerintah dan tentunya juga untuk masyarakat,” sambung Vivi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!