Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Beda Garam Dapur Biasa vs Garam Himayala, Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 20 May 2024 16:00 WIB

Ilustrasi garam
Bedanya Garam Dapur Biasa vs Garam Himayala, Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?/Foto: Getty Images/iStockphoto/Detry26
Jakarta -

Bunda pastinya sudah tidak asing lagi dengan bumbu dapur yang satu ini. Garam adalah bumbu penyedap rasa yang sering dipakai di setiap jenis masakan. Penggunaannya sudah ada sejak zaman prasejarah dengan bukti produksi garam yang ditemukan pada peradaban kuno di beberapa negara seperti Tiongkok, Mesir, dan Roma.

Pada masa itu, garam bukan saja digunakan untuk pelengkap rasa, namun juga sebagai alat pembayaran, upacara keagamaan, pengobatan, hingga mengusir roh jahat.

Garam sendiri terbentuk dari 40 persen unsur natrium (Na) dan 60 persen klorin (Cl), yang terkristalisasi. Garam dapur adalah salah satu jenis garam yang paling sering dijumpai sehari-hari untuk menambah cita rasa makanan, namun selain garam dapur ada jenis garam lain yang dapat dijadikan bumbu pelengkap makanan, yaitu garam himalaya.

Garam himalaya seringkali disebut sebagai pilihan yang jauh lebih sehat dibanding garam dapur biasa. Apakah hal itu benar? Simak penjelasannya berikut ini.

Garam dapur

Melansir dari laman Beautynesia, garam dapur dihasilkan dari air laut melalui proses penguapan yang di jemur menggunakan sinar matahari, kemudian diproses lagi di pabrik pengolahan hingga menjadi butiran halus dan layak untuk dikonsumsi.

Jenis garam ini umumnya diperkaya dengan yodium, garam yang kaya akan kandungan yodium memberikan beragam manfaat untuk tubuh. Berikut beberapa manfaat yang bisa Bunda dapatkan:

  • Menjaga fungsi tiroid tetap stabil
  • Mengurangi risiko kanker tiroid
  • Mendukung kehamilan yang sehat untuk janin
  • Menghilangkan racun dan mencegah bakteri berbahaya

Garam himalaya

Berbeda dengan garam dapur yang diekstraksi dari air laut, jenis garam himalaya justru diekstraksi dari pertambangan garam tertua di dunia, yakni tambang Khewera. Pada 500 juta tahun lalu di era awal Prakambrium, laut pedalaman kuno perlahan-lahan menguap dan meninggalkan endapan garam dengan jumlahnya sangat besar.

Aktivitas tektonik terus menggeser bumi, menyebabkan dasar laut tertutup rapat, terkubur di bawah tekanan yang kuat. Ketika terus bergeser, batuan yang mengelilingi dasar laut terdorong ke atas yang kemudian membentuk kristal pegunungan tempat tambang garam sekarang berada.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda