Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

7 Alasan Mengapa Gula Tidak Baik Bagi Tubuh Bunda, Salah Satunya Memicu Depresi

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Minggu, 10 Oct 2021 18:00 WIB

Caucasian female is holding sugar cubes in hand.
Ilustrasi Mengonsumsi Gula/Foto: Getty Images/iStockphoto/simarik

Camilan adalah salah satu makanan yang bisa membuat rasa lapar Bunda jadi tertahan meski hanya dalam waktu yang singkat. Camilan juga bisa disajikan dalam dua jenis rasa nih, Bunda. Manis dan asin.

Dalam camilan yang manis, biasanya mengandung lebih banyak kadar gula, Bunda. Mulai dari saus kacang, selai stroberi, hingga cokelat. Kenyataannya, gula juga bisa terdapat pada produk makanan yang tak terduga, lho.

Selain mengganggu kelancaran diet, para ahli juga beranggapan jika gula bisa menjadi penyebab utama dari obesitas, Bunda. Tak hanya itu, Bunda juga bisa terkena penyakit jenis lainnya seperti diabetes.

Penelitian di Amerika Serikat mendapati jika 17 persen total asupan kalori orang dewasa dan 14 persen kalori anak-anak berasal dari gula. Namun, jika Bunda sedang melakukan diet, lebih baik membatasi gula hingga kurang dari 10 persen per harinya.

Jika dikonsumsi secara berlebihan, gula bisa berdampak buruk bagi kesehatan, Bunda. Dilansir laman Healthline, berikut ini adalah 7 alasan mengapa gula tidak baik bagi tubuh Bunda.

Banner Wanita RI jadi Buruh di Swedia

1. Meningkatkan berat badan

Tingkat penderita obesitas di dunia semakin meningkat karena asupan yang dikonsumsi mengandung kadar gula yang berlebih. Penyebab utamanya adalah minuman yang dimaniskan.

Ada banyak jenis minuman yang dimaniskan dengan gula, Bunda. Minuman ini berupa soda, jus, dan teh manis, yang banyak mengandung fruktosa. Mengonsumsi fruktosa akan meningkatkan rasa lapar keinginan untuk makan lebih banyak. Namun jenis gula yang utama ditemukan dalam makanan yang bertepung.

2. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Diet tinggi gula bisa dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena penyakit, Bunda. Penyakit ini termasuk dalam risiko penyakit jantung, yang menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia.

Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak gula, terutama minuman yang dimaniskan, telat dikaitkan dengan aterosklerosis, yakni penyakit yang ditandai dengan lemak dan endapan penyumbatan arteri.

3. Jerawat

Diet tinggi karbohidrat, termasuk makanan dan minuman manis, telah dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi untuk memunculkan jerawat, Bunda. Makanan seperti permen bisa meningkatkan gula darah lebih cepat, lho.

Makanan manis akan meningkatkan gula darah dan kadar insulin dengan cepat. Ini akan menyebabkan peningkatan sekresi androgen, produksi minyak, dan peradangan, yang semuanya berperan dalam perkembangan jerawat.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat alasan mengapa gula tidak baik bagi tubuh yang lainnya yuk, Bunda.

Simak Bunda, tips diet dari Jill Clarissa yang bikin kulit glowing:

[Gambas:Video Haibunda]




MENINGKATKAN RISIKO KANKER HINGGA MENGURAS ENERGI

human hand with white sugar packet and pouring in hot black coffee , in soft focus

Ilustrasi Mengonsumsi Gula/Foto: Getty Images/iStockphoto/Ratana21

4. Meningkatkan risiko kanker

Mengonsumsi gula dalam jumlah berlebih dapat meningkatkan risiko terkena kanker tertentu, Bunda. Diet kaya makanan dan minuman manis bisa menyebabkan obesitas yang secara signifikan meningkatkan risiko kanker.

Selain itu, diet tinggi gula akan meningkatkan peradangan di tubuh Bunda yang bisa menyebabkan resistensi insulin. Hal ini tentu saja juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker.

5. Meningkatkan risiko depresi

Meskipun diet yang sehat bisa membuat Bunda mendapatkan mood yang baik, nyatanya diet tinggi gula bisa meningkatkan kemungkinan Bunda mengalami depresi, lho. Para peneliti percaya bahwa perubahan gula darah, disregulasi neurotransmitter, dan peradangan, bisa berdampak negatif pada kesehatan mental Bunda.

Sebuah studi menunjukkan lebih dari 69.000 wanita dengan asupan gula tambangan tertinggi memiliki risiko depresi yang jauh lebih besar daripada mereka yang asupan gulanya rendah.

6. Mempercepat proses penuaan

Salah satu tanda Bunda mengalami proses penuaan adalah dengan munculnya kerutan-kerutan atau keriput. Jika Bunda merasa seharusnya keriput itu belum saatnya muncul, itu tandanya ada masalah dengan kesehatan Bunda.

Mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat dan gula akan menyebabkan kulit Bunda menua sebelum waktunya, nih. Dalam sebuah penelitian, wanita yang mengonsumsi lebih banyak karbohidrat, termasuk gula tambahan, memiliki penampilan yang lebih keriput daripada wanita yang menjalani diet tinggi protein dan rendah karbohidrat.

7. Menguras energi

Makanan tinggi gula tambahan dengan cepat bisa meningkatkan kadar gula darah dan insulin, Bunda. Ini akan menyebabkan energi Bunda jadi meningkat. Namun, kenaikan energi ini akan berlangsung cepat.

Produk yang banyak mengandung gula namun kekurangan protein, serat, dan lemak, bisa menyebabkan peningkatan energi singkat dan cepat. Jika ini terjadi, gula darah Bunda akan turun secara drastis. Kejadian ini biasa disebut sebagai crash.


(mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda