
moms-life
COVID Varian Baru Serang Singapura, Lebih Cepat Menular & Tembus Lebih 25 Ribu Kasus
HaiBunda
Senin, 20 May 2024 12:35 WIB

Saat ini negara tetangga, Singapura tengah kembali menghadapi masa genting, Bunda. Ini karena mereka melaporkan terjadinya lonjakan kasus COVID-19 hampir dua kali lipat dari minggu ke minggu.
Lonjakan kasus yang terjadi pun tak main-main. Perkiraan, jumlah infeksi COVID-19 pada minggu tanggal 5 hingga 11 Mei naik menjadi 25.900.
Peningkatan ini terhitung sebesar 90 persen dibandingkan dengan 13.700 kasus pada minggu sebelumnya. Dan melihat keadaan tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura mengambil langkah-langkah untuk memastikan kapasitas di rumah sakit umum memadai.
Diketahui, Kemenkes Singapura melaporkan rata-rata rawat inap harian meningkat dari 181 menjadi 250 pada Sabtu (18/5/2024). Sementara rata-rata kasus harian di perawatan intensif tetap rendah, yaitu tiga kasus dibandingkan dua kasus pada minggu sebelumnya.
"Departemen Kesehatan terus memantau dengan cermat lintasan gelombang ini," kata kementerian tersebut, dikutip dari CNA.
"Untuk melindungi kapasitas tempat tidur rumah sakit dan sebagai tindakan pencegahan, rumah sakit umum telah diminta untuk mengurangi kasus operasi elektif yang tidak mendesak, dan memindahkan pasien yang sesuai ke fasilitas perawatan seperti Fasilitas Perawatan Transisi atau di rumah melalui Mobile Inpatient Care@Home," lanjut pernyataan tersebut.
Pihaknya juga mendesak masyarakat untuk tidak mencari pengobatan di Unit Gawat Darurat rumah sakit, terlebih jika mengalami gejala ringan atau tidak memiliki kerentanan medis.
Imbauan Menkes Singapura
Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung menyarankan masyarakat untuk kembali menggunakan masker. Ia memperkirakan puncak dari gelombang kasus COVID-19 ini akan terjadi antara pertengahan atau akhir Juni.
"Kita berada di awal gelombang di mana gelombang ini terus meningkat," kata Ong yang dikutip dari Economic Times.
"Jadi, menurut saya gelombang ini akan mencapai puncaknya dalam dua hingga empat minggu ke depan, yang berarti antara pertengahan dan akhir Juni," lanjut Ong dalam pernyataannya.
Ancaman varian baru
Lonjakan kasus yang terjadi di Singapura dipicu varian baru COVID-19, yakni KP.1 dan KP.2. Sampai saat ini, kedua varian tersebut mencakup lebih dari dua pertiga kasus di Singapura.
Kedua strain ini termasuk dalam kelompok varian COVID-19 yang dijuluki para ilmuwan sebagai "FLiRT", sesuai dengan nama teknis mutasinya. Keduanya juga merupakan keturunan varian JN.1, yang menyebar dengan cepat ke seluruh dunia beberapa bulan lalu.
Awal bulan ini, Organisasi Kesehatan Dunia juga mengklasifikasikan KP.2 sebagai Variant Under Monitoring (VuM). Virus ini juga merupakan strain yang dominan di Amerika Serikat dan telah terdeteksi di negara-negara seperti China, Thailand, India, Australia, dan Inggris.
TERUSKAN MEMBACA KLIKÂ DI SINI.Â
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!Â
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Isi Lengkap Surat Edaran Kemenkes RI soal Waspadai COVID-19

Mom's Life
COVID-19 Varian Baru Menyerang Singapura, Indonesia Diminta Waspada

Mom's Life
Kenang Masa Hamil saat Pandemi COVID-19, Dea Ananda Akui Sempat Lama Kehilangan Suara

Mom's Life
Kasus COVID-19 di RI Juga Ikut Melonjak seperti Singapura, Ini Penyebabnya Bun

Mom's Life
Waduh! COVID-19 Subvarian EG.5 Melonjak di Singapura, Apa saja Gejalanya?


7 Foto
Mom's Life
7 Foto BCL Isoman Usai Positif COVID-19, Hibur Diri Berjemur Bareng Teman
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda