Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

7 Tanda Kolesterol Tinggi di Mata, Kenali Sebelum Terlambat

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Sabtu, 25 May 2024 21:50 WIB

Ilustrasi mata merah atau konjungtivitis atau iritasi mata sensitif
Tanda kolesterol tinggi di mata/Foto: Getty Images/iStockphoto/Werawad Ruangjaroon
Daftar Isi

Tahukah Bunda bahwa kolesterol tinggi juga dapat dilihat dari tanda-tanda yang muncul di mata? Gejala kolesterol tinggi bisa berupa masalah pada mata, seperti penglihatan kabur, melihat flek hitam, sakit mata dan masih banyak lagi.

Mata juga dapat terpengaruh dengan cara yang tidak mengubah pandangan. Sebagai contoh, masalah mata terkait kolesterol yang paling umum, yaitu xanthelasma, kulit di sekitar mata menguning.

Ada pula tanda kolesterol tinggi pada mata lainnya. Berikut beberapa tanda kolesterol tinggi di mata yang perlu Bunda kenali.

Tanda Kolesterol Tinggi di Mata

1. Bintik kuning (Xanthelasma)

Munculnya bintik kuning di sekitar kelopak mata, baik di bagian atas maupun bawah, bisa menjadi tanda kolesterol tinggi. Bintik ini disebut xanthelasma dan terbentuk karena penumpukan kolesterol di bawah kulit.

Mengutip dari Verywell Health, Xanthelasma tidak mempengaruhi penglihatan Bunda. Sekitar setengah dari penderita xanthelasma memiliki kolesterol tinggi. 

Penyakit ini umum terjadi pada wanita keturunan Asia atau Mediterania. Xanthelasma lebih sering terjadi jika Bunda mengalami kelebihan berat badan, merokok, menderita diabetes, dan memiliki tekanan darah tinggi.

2. Lingkaran di sekitar iris mata (Arcus Senilis)

Lingkaran putih atau keabuan yang muncul di sekitar iris mata (bagian berwarna) disebut arcus senilis. Pada kondisi ini, cincin berwarna biru, putih, atau abu-abu muda terbentuk di sekitar bagian luar depan mata Bunda karena semakin banyak kolesterol yang mencapai kornea.

Cincin tersebut akan muncul di sekitar bagian mata yang berwarna (iris). Bunda mungkin mengira iris mata Bunda memiliki dua warna, padahal itu hanya perubahan warna.

Cincin tidak memengaruhi kemampuan Bunda untuk melihat. Pada awalnya, arcus senilis mungkin hanya muncul di bagian atas dan bawah kornea yang pada akhirnya dapat membentuk cincin penuh di sekeliling kornea.

Tidak semua penderita arcus senilis memiliki kolesterol tinggi. Namun jika keluarga Bunda memiliki riwayat kolesterol tinggi, kemungkinan besar terkena arcus senilis.

Munculnya lingkaran ini umumnya terjadi pada orang berusia di atas 40 tahun. Meski demikian, pada orang yang lebih muda kemunculannya bisa menjadi tanda kolesterol tinggi. 

3. Retinal Vein Occlusion

Retina merupakan jaringan peka cahaya di bagian belakang mata Bunda. Retina menerima suplai darah melalui arteri retina dan vena retina.

Ketika vena tersumbat, ini disebut retinal vein occlusion atau stroke mata. Saat vena tersumbat, darah dan cairan tumpah ke retina. Jika ini terjadi, area retina yang disebut makula bisa membengkak. Pembengkakan mempengaruhi penglihatan sentral Bunda.

Stroke mata dapat menyebabkan kematian sel-sel saraf di mata yang selanjutnya dapat menyebabkan atau memperburuk kehilangan penglihatan. Bunda mungkin mendapatkan kembali penglihatan dalam waktu satu tahun setelah retinal vein occlusion, namun pandangan mungkin tidak sama.

Untuk mencegah penyumbatan lagi, Bunda harus menjaga kadar kolesterol, gula darah, dan tekanan darah tetap terkendali.

4. Retinopati diabetik

Diabetes dan kolesterol tinggi seringkali berjalan beriringan. Kombinasi keduanya dapat meningkatkan risiko retinopati diabetik, yaitu kerusakan pada retina mata akibat komplikasi diabetes. Komplikasi ini menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah di bagian retina mata.

5. Katarak

Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang dapat menyebabkan penglihatan kabur. Katarak dapat terjadi pada siapa saja tapi lebih berisiko terjadi pada orang dengan kolesterol tinggi.

Meskipun tidak secara langsung terkait dengan kolesterol, Bunda yang memiliki kolesterol tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit yang mempengaruhi mata, seperti katarak.

6. Plakat Hollenhorst

Plak Hollenhorst muncul ketika sepotong kolesterol atau fibrin ditemukan di arteri di retina Bunda. Potongan kolesterol ini biasanya berasal dari arteri yang lebih besar di tubuh, seperti arteri karotis dan bisa menjadi tanda adanya penyakit yang lebih serius.

Plak ini lebih sering terjadi pada orang dewasa lebih tua. Plak itu sendiri tidak menimbulkan gejala, Bunda mungkin tak menyadarinya sampai hal itu menyebabkan penyumbatan.

Plak hollenhorst mengindikasikan adanya bekuan darah yang lebih besar atau penyumbatan pada arteri karotis. Jika bekuan atau sumbatan tersebut copot dan berpindah ke otak, hal ini dapat menyebabkan stroke yang bisa memengaruhi penglihatan, kendali motorik, bahkan sensorik Bunda. Stroke juga bisa berakibat fatal.

7. Glaukoma

Glaukoma adalah penyakit mata yang dapat menyebabkan kerusakan saraf optik dan kehilangan penglihatan. Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya glaukoma.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Ophthalmology menemukan hubungan antara kolesterol tinggi dan peningkatan risiko glaukoma, penyakit mata yang dapat menyebabkan kerusakan saraf optik dan kehilangan penglihatan.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 136.000 peserta yang diikuti selama lebih dari 15 tahun. Para peneliti mengamati lebih dari 800 kasus glaukoma sudut terbuka primer, jenis glaukoma yang paling umum.

Peserta diminta untuk melaporkan penggunaan statin (obat penurun kolesterol) dan kadar kolesterol mereka secara berkala. Hasilnya menunjukkan bahwa setiap peningkatan 20 poin kolesterol total dikaitkan dengan peningkatan risiko glaukoma sebesar 7%.

Penggunaan statin selama lebih dari 5 tahun dikaitkan dengan penurunan risiko glaukoma sebesar 21%. Temuan ini menunjukkan bahwa kolesterol tinggi merupakan faktor risiko glaukoma dan penggunaan statin dapat membantu menurunkan risiko tersebut.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan kolesterol tinggi akan mengalami tanda-tanda di mata ini. Sebaliknya, beberapa orang mungkin mengalami tanda-tanda tersebut tanpa memiliki kolesterol tinggi.

Untuk itu, jika Bunda mengalami salah satu tanda di atas, penting segera memeriksakan diri ke dokter demi mengetahui penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang tepat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda