
moms-life
2 Produk Kacang Singapura Ditarik dari Pasaran, Mengandung Bahan Pemanis Berbahaya
HaiBunda
Minggu, 26 May 2024 20:35 WIB

Singapura menarik dua produk kacangnya dari peredaran. Hal ini menarik perhatian banyak pelanggan, karena dikhawatirkan berdampak pada kesehatan orang-orang yang selama ini mengonsumsinya.
Badan Pangan Singapura atau Singapore Food Agency (SFA) menemukan dua bahan dengan kandungan di luar ambang batas, yang ditolerir pada produk tersebut. Mengutip detikcom, produk yang ditarik yaitu Paper Roasted Walnut Xiyuguoyuan Xinjiang dengan kemasan 500 gram dan 1 kg.
Di dalamnya ditemukan siklamat, yang juga dikenal sebagai asam siklamat, bahan yang disetujui sebagai pemanis buatan pada produk makanan seperti minuman ringan dan buah-buahan kalengan Singapura. Namun, bahan ini sebenarnya tidak diizinkan pada produk kacang-kacangan dan biji-bijian lainnya.
Produk kacang yang ditarik, pada kemasannya tertulis diproduksi 24 Maret dan 25 Maret. Sebagai tindakan pencegahan, SFA mengarahkan importir Hong Xin Da, untuk menarik produk yang terkena dampaK. Sampai saat ini, penarikan kembali dari pasaran masih terus berlangsung, Bunda.
SFA juga mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan pengambilan sampel dan pengujian proaktif pada produk lainnya di Singapura, khususnya pada produk kacang dan biji-bijian.
Selain terbukti mengandung siklamat yang tidak disetujui, produk yang mengandung pemanis acesulfame-k yang melebihi batas yang disetujui juga akan ditarik di pasaran. SFA menegaskan akan memulai menarik produk-produk yang terkena dampak.
Baca Juga : 7 Jenis Makanan yang Bisa Jadi Penyebab Autoimun |
Apa itu siklamat?
Siklamat adalah pemanis buatan yang berasal dari asam sikloheksilsulfamat. Biasanya dijual dalam bentuk butiran seperti garam, Bunda.
Siklamat ini diklaim memiliki rasa lebih manis 30 kali lipat dari gula pasir biasanya, dan dijual lebih dari 50 negara. Pada umumnya, siklamat digunakan untuk membuat dan memasak kue.
Namun, penggunaan siklamat sudah dilarang di Amerika Serikat sejak tahun 1970. Penelitian awal mengenai siklamat ini dikaitkan dengan kanker kandung kemih pada tikus di tahun 1970.
Namun, penelitian ekstensif pada hewan gagal menunjukkan kaitannya dengan kanker. Meski begitu siklamat tidak pernah disetujui kembali untuk digunakan di AS.
LANJUTKAN MEMBACA KLIK DI SINI!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda