Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mensos Risma Sebut Konsep Panti Jompo Bukan Budaya Indonesia, Benar Enggak Ya Bunda?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 03 Jun 2024 15:15 WIB

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) memperbaharui mekanisme layanan pengusulan data bansos. Metode baru itu berkaitan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) miliki Kemensos RI.
Menteri Sosial Tri Rismaharini/ Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan pandangannya terkait konsep panti jompo untuk lansia belum lama ini. Perempuan yang akrab disapa Risma ini mengatakan bahwa panti jompo tak cocok untuk Indonesia karena ini adalah budaya barat, Bunda.

"Itu tadi yang saya sampaikan, itu model luar negeri sebetulnya menurut saya. Saya nggak setuju, tidak sesuai dengan budaya," kata Risma di Kabupaten Aceh Utara, Rabu (29/5/24).

Risma khawatir panti jompo hanya menjadi pembenar anak untuk menolak merawat lansia di keluarganya. Alih-alih dititipkan, Risma justru mendorong keluarga untuk merawat lansia.

Pernyataan Risma ini cukup kontroversial. Lantas, benarkah konsep panti jompo memang bukan budaya Indonesia?

Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Sejarah berdirinya panti jompo di Indonesia

Jejak awal berdirinya panti jompo di Indonesia dimulai sejak zaman Kongsi Dagang Hindia Timur atau VOC. Pada masa ini, VOC sudah memiliki pandangan bahwa lansia harus dirawat dan diberdayakan karena alasan rasa kemanusiaan dan keagamaan.

Perlu diketahui, para lansia di zaman itu sebenarnya adalah bekas tentara dan pegawai VOC. Mereka kebanyakan hidup sebatang kara dan dalam keadaan miskin. Nah, supaya tidak menimbulkan masalah baru, VOC memutuskan untuk menyantuni dengan memberikan tempat tinggal bersama.

Petinggi VOC yang dikenal religius dan taat moral lalu meminta bawahannya untuk mengurusi kaum lansia yang masuk dalam kelompok fakir miskin di Batavia (Jakarta). Mereka kemudian membangun banyak tempat untuk menampung para lansia tersebut, Bunda. Konsep tersebut lantas dikenal dengan panti jompo.

Sejak tahun 1680-an, panti-panti jompo berdiri di Batavia. Menurut Sejarawan Hendrik E. Niemeijer dalam Batavia Masyarakat Kolonial Abad XVII (2012), panti jompo biasanya berdiri berdampingan dengan panti asuhan yatim piatu.

Lantas, apa saja yang dijamin di panti jompo pada zaman Belanda?

TERUSKAN MEMBACA DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda