MOM'S LIFE
Gaji Dipotong Lagi untuk Tapera, Ini Tips Pakar Agar Keuangan Rumah Tangga Tak Terganggu
Amira Salsabila | HaiBunda
Selasa, 04 Jun 2024 17:15 WIBBunda sudah mendengar program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera)? Program ini adalah dana simpanan yang disetorkan secara rutin oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu.
Pemerintah sendiri telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur terkait iuran untuk Tapera pada Senin (25/5/2024). Ketentuan tersebut tertuang dalam PP Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Tabungan Perumahan Rakyat.
Peserta Tapera adalah setiap warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia paling singkat enam bulan yang telah membayar simpanan.
Merujuk Pasal 5 ayat 2 PP Nomor 25 Tahun 2020 dijelaskan bahwa peserta dana Tapera adalah setiap pekerja dan pekerja mandiri yang berusia minimal 20 tahun atau sudah kawin pada saat mendaftar.
Pemerintah telah menetapkan besaran potongan iuran Tapera yang dananya akan diambil dari gaji karyawan setiap bulan. Besaran simpanan Tapera ini ditetapkan sebesar tiga persen dari total gaji atau upah untuk peserta pekerja.
Besaran dana Tapera itu dibayarkan dengan ketentuan dibayarkan pemberi kerja 0,5 persen dan dibayarkan pekerja 2,5 persen. Kemudian, pada Pasal 14 PP Nomor 25 Tahun 2020 disebutkan bahwa potongan dana Tapera bagi pekerja mandiri atau freelancer dibayarkan secara mandiri.
Dampak positif dan negatif program Tapera
Perencana Keuangan sekaligus Head Advisory & Investment Operation PINA, Rista Zwestika CFP WMI WPS, mengatakan program Tapera sendiri memiliki berbagai dampak positif dan negatif yang perlu dipertimbangkan.
“Tapera memiliki potensi untuk membantu masyarakat Indonesia dalam memiliki rumah, namun ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan untuk memastikan efektivitas program ini,” ujar Rista kepada HaiBunda, Selasa (4/6/2024).
Berikut adalah beberapa dampak yang bisa muncul dari implementasi program tersebut:
Dampak positif
- Akses perumahan yang lebih terjangkau: Tapera membantu masyarakat untuk memiliki rumah dengan cara menabung secara rutin dan mendapatkan pembiayaan dengan bunga rendah.
- Peningkatan kesejahteraan: Memiliki rumah sendiri meningkatkan stabilitas dan kesejahteraan keluarga.
- Dukungan keuangan yang lebih baik: Mendorong budaya menabung dan perencanaan keuangan jangka panjang di kalangan pekerja.
- Dukungan untuk sektor perumahan: Merangsang pembangunan sektor perumahan dengan meningkatkan permintaan akan rumah baru dan renovasi rumah.
- Keamanan dana: Dana yang dikelola oleh BP Tapera diinvestasikan secara profesional untuk memastikan pertumbuhan dan keamanan.
Dampak negatif
- Beban tambahan bagi pekerja dan pemberi kerja: Pemotongan gaji untuk iuran ini dianggap sebagai beban tambahan bagi pekerja dan pemberi kerja, terutama dalam kondisi ekonomi yang sulit.
- Kepatuhan dan administrasi: Implementasi program ini membutuhkan kepatuhan yang ketat dari pekerja dan pemberi kerja, serta administrasi yang rumit.
- Efisiensi pengelolaan dana: Ada risiko pengelolaan dana yang kurang efisien atau bahkan penyalahgunaan data.
- Keterbatasan manfaat: Tidak semua peserta Tapera mungkin bisa langsung merasakan manfaatnya.
- Ketidakpastian investasi: Meskipun ada harapan pertumbuhan, tetap ada risiko investasi yang bisa memengaruhi jumlah dana yang tersedia untuk peserta.
Cara menghadapi pemotongan gaji untuk dana Tapera kata pakar
Ketika program Tapera sudah berjalan, Rista juga menyarankan Bunda untuk menyesuaikan kembali perencanaan keuangan.
“Ya, dengan adanya program Tapera, ada baiknya pos keuangan (Bunda) disesuaikan kembali untuk memastikan bahwa kontribusi Tapera tidak mengganggu kestabilan keuangan secara keseluruhan,” ujar Rista.
Berikut adalah langkah-langkah menyesuaikan kembali pos keuangan setelah adanya Tapera:
1. Evaluasi pendapatan dan pengeluaran
Langkah pertama yang perlu Bunda lakukan adalah mengevaluasi pendapatan dan pengeluaran bulanan terlebih dahulu.
“Lakukan evaluasi menyeluruh terhadap pendapatan dan pengeluaran bulanan Bunda. Catat semua sumber pendapatan dan rincikan setiap pos pengeluaran,” ujarnya.
2. Alokasikan iuran Tapera
Alokasikan tiga persen dari gaji bulanan untuk iuran Tapera. Bunda juga perlu memastikan pos pengeluaran ini dimasukkan dalam anggaran bulanan.
3. Prioritaskan pengeluaran
Tinjau kembali prioritas pengeluaran Bunda setiap bulan. Kemudian, fokuskan pada kebutuhan utama seperti makanan, transportasi, pendidikan, dan kesehatan sebelum mengalokasikan dana untuk kebutuhan sekunder.
4. Tinjau tabungan dan investasi
Bunda sudah memiliki tabungan dan investasi? Pertimbangkan apakah ada dana yang bisa dialihkan atau disesuaikan untuk mengakomodasi iuran Tapera tanpa mengurangi tabungan darurat atau investasi penting.
5. Pangkas pengeluaran yang tidak penting
Ketika meninjau kembali pengeluaran setiap bulan, Bunda juga disarankan untuk mengurangi pengeluaran yang tidak penting.
“Identifikasi pengeluaran yang bisa dikurangi atau dihilangkan. Ini bisa termasuk hiburan, makan di luar, atau langganan yang tidak esensial,” saran Rista.
6. Tingkatkan pendapatan
Jika memungkinkan, Bunda dianjurkan untuk mencari alternatif untuk meningkatkan pendapatan, seperti pekerjaan sampingan, freelance, atau investasi yang menghasilkan pendapatan tambahan.
Nah, itulah beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk menghadapi gaji yang dipotong. Semoga bermanfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/fia)Simak video di bawah ini, Bun:
Seru! Para Bunda Belajar Cara Atur Keuangan Keluarga di Talkshow Beranda x OJK
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
4 Hal yang Perlu Bunda Miliki di Umur 30 Tahun agar Tak Miskin Mendadak
Wow! Gaji Lulusan IPDN Rp28 Juta, Begini Cara Bijak Atur Keuangan
Unik, Cara Tanya Larasati Mengatur Keuangan Keluarga Lewat Bunda #PunyaPower
Gaji ke-13 Sebaiknya Dialokasikan untuk Apa Saja?
TERPOPULER
Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya
Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme
Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya
Apakah Perut Ibu Hamil Bisa Berlipat?
Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Pensil Alis Warna Coklat Muda yang Bisa Jadi Pilihan Bunda
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Skincare Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
Mutiara PutriREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur untuk Anak, Aman untuk Kulit Kepala Si Kecil & Lembut
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
Jessica Jane dan Erwin Phang Akhirnya Bulan Madu ke Jepang, Intip Potret Keseruannya
Fakta soal Konsumsi Obat Tylenol saat Hamil yang Disebut Bisa Memicu Autisme
Bikin Nyesel, Ini Bahaya Oversharing dan Penyebabnya
Jadwal Makan Ideal Bayi Usia 6-12 Bulan, Bunda Perlu Tahu
11 Drama Korea Era Dinasti Joseon Terbaru 2025, Seru Semua
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Foto Deddy Corbuzier Hilang dari IG, Ini Sosok yang Kini Buat Sabrina Chairunnisa Bahagia
-
Beautynesia
Ingin Anak Mendengarkan Orangtua dalam Waktu Kurang dari 5 Detik? Coba Terapkan 5 Strategi Ini
-
Female Daily
5 Tips Biar Nggak Gampang Masuk Angin di Musim Hujan!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Gaya Seksi Moon Ga Young Kenakan Bralette Hitam di Milan Fashion Week
-
Mommies Daily
‘Petik Mangga’, Bukan Sekadar Foreplay dan Bikin Orgasme Memuncak!