Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kalimat Motivasi 'Kegagalan adalah Sukses yang Tertunda' Tak Akurat, Begini Hasil Studi

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Minggu, 23 Jun 2024 14:20 WIB

Multicultural Business Meeting
Ilustrasi Wanita Karier/Foto: Getty Images/iStockphoto/Rifka Hayati
Jakarta -

Bunda pernah mendengar kalimat 'Kegagalan adalah Kesuksesan yang Tertunda'? Ternyata, penelitian menyebut ini adalah hal yang tidak akurat, lho.

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh American Psychological Association menyebut bahwa kata-kata motivasi ini bukanlah hal yang bisa dipercaya. Bahkan, bisa jadi ini kalimat yang bisa merugikan masyarakat.

Para peneliti melakukan 11 percobaan dengan lebih dari 1.800 peserta di banyak domain. Mereka pun membandingkan statistik nasional dengan tanggapan para peserta.

Penelitian kegagalan adalah sukses yang tertunda

Dalam sebuah eksperimen, peserta terlalu melebih-lebihkan persentase calon perawat, pengacara, dan guru yang lulus ujian lisensi setelah sebelumnya gagal dalam ujian tersebut.

"Orang lebih sering mengharapkan kesuksesan menyusul kegagalan dibandingkan kenyataannya sendiri," kata ketua peneliti Lauren Eskreis-Winkler, PhD, asisten profesor manajemen dan organisasi di Northwestern University, dikutip Science Daily.

"Orang-orang biasanya beranggapan bahwa perilaku di masa lalu memprediksi perilaku di masa depan, sehingga mengejutkan jika kita sering kali meyakini hal sebaliknya ketika menyangkut kesuksesan setelah kegagalan," imbuhnya.

Dalam beberapa eksperimen, partisipan secara keliru berasumsi bahwa orang memperhatikan kesalahan mereka dan belajar dari kesalahan tersebut. Dalam sebuah uji lapangan, perawat memiliki perkiraan berlebih mengenai seberapa banyak rekan mereka akan belajar dari kesalahan masa lalu.

Penelitian ini dipublikasikan secara online di Journal of Experimental Psychology: General.

"Orang sering bingung antara apa yang seharusnya dan apa yang seharusnya terjadi," kata Eskreis-Winkler.

"Orang seharusnya menaruh perhatian dan belajar dari kegagalan, tetapi sering kali mereka tidak melakukannya karena kegagalan justru menurunkan motivasi dan mengancam ego," lanjutnya.

Masalah tidak akan terkoreksi dengan sendirinya

Memberitahu orang-orang bahwa mereka akan berhasil setelah gagal mungkin bisa membuat mereka menjadi lebih baik. Namun, pola pikir ini dapat menimbulkan konsekuensi yang merusak dunia nyata, menurut Eskreis-Winkler.

Lantas, seperti apa penjelasan lengkapnya? TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda