
moms-life
Sofa Lama Bisa Meningkatkan Risiko Kanker, Simak Faktanya
HaiBunda
Minggu, 30 Jun 2024 10:35 WIB

Ternyata sofa yang sudah lama digunakan dapat meningkatkan risiko terpapar kanker, Bunda. Bunda harus waspada terhadap hal ini demi melindungi keluarga. Simak penjelasannya di bawah ini ya, Bunda.
Penelitian terbaru menyebutkan bahwa bahan kimia yang melapisi sofa dan membuatnya tahan api (flame retardants) diklaim dapat memicu kanker tiroid. Di Indonesia, kanker tiroid merupakan salah satu kanker terganas yang menyerang banyak orang, terutama perempuan.
Melansir dari Alomedika, kanker tiroid merupakan kanker ganas terbanyak ke-5 pada populasi perempuan dengan jumlah kasus baru pada 2020 mencapai lebih dari 9.000 kasus atau 4,2% dari seluruh kasus baru kanker pada perempuan.
Total kasus baru kanker tiroid di Indonesia pada tahun 2020 mencapai lebih dari 13.100 kasus atau 3,3% dari seluruh kasus baru kanker. Insidensi kanker tiroid di Indonesia menempati urutan ke-13 setelah leukimia, kanker ovarium, dan kanker prostat.
Lantas, bagaimana sofa lama dapat meningkatkan risiko kanker? Yuk, Bunda, simak penjelasannya berikut ini.
Sofa lama dapat meningkatkan risiko kanker
Penggunaan sofa keluaran lama atau dalam jangka waktu panjang dapat meningkatkan risiko kanker akibat bahan yang melapisi sofa.
Melansir dari Architectural Digest, penelitian yang baru diterbitkan di Environment International, menemukan bahan kimia tahan api yang melapisi sofa dapat meningkatkan risiko kanker.
Para peneliti menganalisis sampel debu untuk menentukan bahwa sofa yang dibuat antara tahun 1975 sampai setidaknya tahun 2013 memiliki kecenderungan untuk mengandung debu karsinogenik.
Dalam beberapa sampel debu yang dikumpulkan di lebih dari 20 rumah tangga yang tersedia untuk keempat periode pengukuran penelitian, beberapa bahan kimia tahan api ini ditemukan dalam konsentrasi besar.
Menurut Institut Nasional Ilmu Kesehatan Lingkungan, kandungan bahan kimia tahan api dapat menyebabkan kanker dan menimbulkan efek kesehatan yang merugikan lainnya.
Penelitian terkait sofa dapat meningkatkan risiko kanker
Melansir dari Express.co.uk, tim peneliti dari Duke Cancer Institute dan Nicholas School of the Environment, Duke University melakukan sebuah penelitian untuk mengungkap penyebab sofa dapat meningkatkan risiko kanker. Tim peneliti melakukan perbandingan pada 70 pasien kanker tiroid dan 70 partisipan sehat.
Kemudian para peneliti mengumpulkan sampel debu dari sofa dan perabot rumah tangga lain yang ada di rumah partisipan. Tercatat bahwa rumah partisipan rata-rata dihuni selama 11 tahun. Pengumpulan sampel debu ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak bahan kimia yang terkandung di dalamnya.
Peneliti juga menganalisis sampel darah partisipan dan memfokuskan pengamatan pada penanda biologis untuk flame retardants yang disebut polybrominated diphenyl ethers (PBDE). PBDE paling sering digunakan pada furnitur rumah tangga, namun telah ditarik dari pasaran di tahun 2000-an karena terbukti beracun dan membahayakan manusia.
"Nyatanya meski sudah tidak digunakan, PBDE masih bisa kami deteksi di sampel debu indoor yang kami kumpulkan karena masih banyak orang yang memakai produk seperti sofa atau TV yang dilapisi senyawa ini," ungkap salah satu peneliti, Heather M Stapleton.
Peneliti juga menyebut ada dua jenis PBDE yang paling banyak dikaitkan dengan insiden kanker tiroid, yaitu decabromodiphenyl ether (BDE-209) dan tris(2-chloroethyl) phosphate (TCEP). Hal ini dibuktikan dari banyaknya jejak kedua bahan kimia tersebut di sampel debu yang mereka teliti pada rumah partisipan.
Hasilnya, partisipan dengan temuan kadar BDE-209 lebih tinggi dalam sampel debu mereka, dilaporkan memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk mengidap kanker tiroid. Sedangkan partisipan dengan kadar TCEP tinggi pada sampel debu mereka, berpeluang empat kali lebih besar untuk memiliki tumor yang ukurannya lebih besar dan lebih agresif.
Bahkan partisipan dengan kadar BDE-209 paling tinggi berpeluang 14 kali lebih besar untuk terserang kanker tiroid dibandingkan mereka yang terkena kanker yang sama akibat mutasi genetik. Wah, sangat menyeramkan ya, Bunda.
Tim peneliti meminta Bunda untuk berhati-hati dalam memilih produk furniture di rumah. Karena, para pakar meyakini bahwa kandungan bahan kimia berbahaya ini dapat menyebar di seluruh penjuru rumah dari waktu ke waktu. PDBE dapat berpindah atau menyebar lewat udara, bersarang pada debu yang ada di rumah, hingga menumpuk di tubuh manusia.
Bunda, itulah penjelasan sofa lama dapat meningkatkan risiko kanker. Setelah memahami pembahasannya, lindungi keluarga dari serangan kanker ya, Bunda. Semoga bermanfaat, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fia/fia)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
5 Sofa Paling Mahal di Dunia, Harganya Selangit Bun

Mom's Life
7 Sofa Paling Mahal di Dunia, Langka dan Bersejarah Bun

Mom's Life
5 Desain Sofa untuk Rumah Minimalis, Bisa Hadirkan Suasana Baru Lho Bun

Mom's Life
Terpopuler: Cara Menata Sofa di Ruang Tamu - Kisah Selebgram Korea Ayana Moon 10 Th Jadi Mualaf

Mom's Life
5 Tips Dekorasi Ruang Tamu Tanpa Sofa, Rumah Tetap Nyaman dan Terlihat Lega

Mom's Life
Cara Membersihkan Sofa di Rumah Bunda, Perhatikan Kode Agar Tak Cepat Rusak
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda