
moms-life
5 Tips Menciptakan Kualitas Udara yang Baik di Dalam Rumah, Jaga Kesehatan Keluarga Bun!
HaiBunda
Minggu, 07 Jul 2024 11:30 WIB

Daftar Isi
Permasalahan polusi udara sudah menjadi polemik global yang tak kunjung usai. Tidak hanya terjadi di luar, polusi udara dalam rumah pun merupakan ancaman bagi kesehatan yang perlu diwaspadai.
United States Enviromental Protection Agency (EPA) mengatakan kadar polutan dalam ruangan memiliki tingkat dua hingga tiga kali, bahkan bahkan sampai 100 kali lebih tinggi daripada kadar polutan di luar ruangan.
Akan tetapi, masih banyak masyarakat yang belum menyadari hal tersebut, mereka masih menganggap bahwa kondisi di dalam ruangan akan lebih aman dari berbagai ancaman polusi yang berbahaya.
Faktanya, kondisi kualitas udara dalam ruang yang buruk, memiliki dampak yang lebih berbahaya dari polusi udara di luar ruangan karena kebanyakan orang menghabiskan sekitar 90 persen waktu mereka di dalam ruangan.
Dampak buruk kualitas udara di dalam rumah buruk
Polusi udara di dalam rumah disebabkan oleh banyak faktor, seperti asap rokok atau memasak, bahan kimia yang ada pada alat rumah tangga, bulu hewan peliharaan, hingga jamur dan serbuk yang terjebak di dalam ruangan.
“Dampak polusi udara dalam ruang ini menjadi salah satu penyebab masalah kesehatan yang utama di Indonesia,” ujar Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr. Ulul Albab, Sp.OG, dalam acara Sharp Luncurkan Purefit Mini pada Rabu (3/7/2024).
Kualitas udara yang buruk ini memiliki dampak yang lebih mematikan. Ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti pneumonia, sakit kepala, sakit tenggorokan, sesak napas, bersin, iritasi pada mata, stroke hingga jantung.
Selain itu, polusi udara juga memiliki dampak serius pada anak-anak yang dapat menyebabkan gangguan kognitif yang memengaruhi perkembangan otak anak, seperti sulit berkonsentrasi yang menyebabkan turunnya kemampuan belajar dan daya ingat, pengembangan paru yang tidak optimal hingga gangguan pada masa pertumbuhannya.
5 Tips meningkatkan kualitas udara yang baik di dalam rumah
Perlu diingat bahwa menjaga kesehatan keluarga bukan hanya dari pola makan yang sehat, namun juga lingkungan sekitarnya. Untuk meningkatkan kualitas udara di rumah, Bunda perlu tahu penyebabnya terlebih dahulu.
“Kalau kita tahu penyebabnya seperti apa, maka langkah pertama yang dilakukan adalah mencegah, menghindari, dan menghilangkan penyebabnya,” ujarnya.
Berikut adalah beberapa tips meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan yang bisa Bunda ikuti.
1. Menghindari asap rokok
Asap yang muncul akibat aktivitas merokok atau memasak juga termasuk penyebab menurunnya kualitas udara di dalam rumah. Oleh karena itu, Ulul menyarankan untuk tidak merokok di dalam rumah.
“Kalau kita tahu (penyebabnya) asap rokok misalnya, ya jangan merokok di dalam ruangan. Apalagi kalau di situ seandainya ada anak kecil, itu malah harus lebih jauh lagi ngerokoknya,” ungkapnya.
2. Selektif dalam penggunaan bahan kimia pada alat rumah tangga
Beberapa peralatan rumah tangga mengandung bahan kimia yang bisa memengaruhi kualitas udara di rumah, ini termasuk pembersih dan pewangi.
“Selektif dalam menggunakan bahan kimia dalam rumah tangga kita karena kadang-kadang kita tergoda dengan aromanya, tergoda dengan efektivitas penggunaan tersebut misalnya pembersih dan lain sebagainya, yang tanpa kia tahu bahwa itu juga berbahaya bagi kesehatan,” ujar Ulul.
“Tarolah aromanya jeruk, tapi yang kita cium kan bukan aroma jeruk secara alami tapi bahan kimia di situ,” sambungnya.
3. Pastikan kebersihan ventilasi ruangan
Bunda juga perlu secara rutin membersihkan ventilasi ruangan, yang menjadi tempat keluar masuknya polusi dari luar rumah. Selain itu, pastikan juga ventilasi ini memiliki sirkulasi yang baik.
“Ventilasi ruangan, ini juga harus kita pahami bersama (kebersihannya),” tutur Ulul.
4. Mengatur kelembapan dalam ruangan
Ruangan dengan kelembapan yang tinggi juga dapat memengaruhi kualitas udara di dalam rumah. Oleh karena itu, Bunda disarankan untuk memilih alat bantu yang dapat mengurangi tingkat kelembapannya.
“Kita harus selektif dalam memilih alat bantu apa yang kita gunakan supaya tingkat kelembapan itu bisa terjaga dengan normal dan optimal sehingga udara yang kita hirup sehari-hari, selama sembilan jam atau lebih, itu sehat,” ujar Ulul.
5. Rutin membuka jendela di rumah
Bunda juga perlu tahu bahwa ternyata ada waktu tertentu yang disarankan untuk membuka jendela di rumah. Hal ini diungkap langsung oleh Ketua PB IDI, DR Dr Moh. Adih Khumaidi Sp.OT.
“Ada waktu-waktu tertentu. Kalau sudah mulai siang, itu risiko polusi. Bukalah di waktu saat pagi. Udara pagi itu yang paling minim risiko. Subuh sampai sekitar jam tujuh adalah waktu terbaik. Sehingga sirkulasinya akan bagus dan udara pada saat itu bagus,” ujarnya.
Nah, itulah beberapa tips menciptakan kualitas udara yang baik di dalam ruangan untuk kesehatan keluarga. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/asa)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
9 Potensi Penyebab Kanker yang Berasal dari Rumah, Waspada Bun!

Mom's Life
8 Tips Desain Rumah Minimalis di Lahan Sempit Tak Kuras Bujet

Mom's Life
Tips Miliki Rumah Asri dan Nyaman Meski Lahan Kecil

Mom's Life
4 Hal Penting Saat Mendesain Taman agar Tampilannya Indah & Asri

Mom's Life
Jangan Terlambat, Kenali 4 Tanda Kayu di Rumah Dimakan Rayap

Mom's Life
Mudah! 10 Tips Membuat Rumah Sejuk Tanpa AC
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda