HaiBunda

MOM'S LIFE

10 Tanaman Obat Melawan Kanker Menurut Guru Besar ITB

Arsitta Dwi Pramesti   |   HaiBunda

Sabtu, 13 Jul 2024 17:05 WIB
10 Tanaman Obat Melawan Kanker Menurut Guru Besar ITB/Foto: Getty Images/iStockphoto/art Photo

Tahukah Bunda bahwa tanaman yang dapat dijadikan obat melawan kanker? Guru Besar dari Institut Teknik Bandung (ITB) Prof. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D menjelaskan bahwa terdapat 10 tanaman yang terbukti dapat melawan kanker. Penggunaan tanaman-tanaman ini sebagai obat harus di bawah pengawasan dokter ya, Bunda.

Kanker merupakan penyakit yang cukup banyak diderita masyarakat Indonesia. Menurut data Kemenkes RI tahun 2022, angka kejadian penyakit kanker di Indonesia sebesar 136 orang per 100.000 penduduk dan menempati urutan ke-8 di Asia Tenggara.

Terdapat beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk melawan kanker, di antaranya dengan operasi, radiasi, antibody monoclonal, dan kemoterapi. Namun banyak juga penderita yang memilih alternatif lain dalam melawan kanker yaitu dengan menggunakan tanaman sebagai obat herbal. 


Guru Besar dari Institut Teknik Bandung (ITB) Prof. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D menjelaskan tanaman sebagai obat herbal untuk melawan kanker.

Prof Ketut menyebutkan terdapat 10 tanaman yang dapat digunakan sebagai obat untuk melawan kanker. Tanaman-tanaman tersebut sudah teruji secara ilmiah memiliki senyawa aktif yang dapat membunuh sel kanker. 

Tanaman sebagai obat herbal melawan kanker

Melansir dari laman resmi Institut Teknologi Bandung, berikut 10 tanaman yang dapat digunakan sebagai obat untuk melawan kanker menurut Prof Ketut.

1. Tapak Dara (Vinca rosea)

Prof Ketutu menjelaskan bahwa bunga tapak dara dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk melawan kanker.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian lain. Melansir dari Drugs.com, tapak dara telah digunakan untuk mengobati kanker tertentu di bawah pengawasan dokter. Selain itu, tapak dara telah dipelajari untuk aplikasi antimikroba dan antiprotozoal potensial, serta untuk digunakan dalam diabetes dan penyembuhan luka.

2. Taxol (Taxus sp)

Tanaman selanjutnya yang disebutkan Prof Ketut adalah Taxol. Melansir dari Science Direct, taxol mengandung alkaloid yang disebut taksana dan memiliki aktivitas antikanker. Tanaman ini merupakan dasar dari obat antikanker semisintetik paclitaxel dan docetaxel. 

Taksoid dari Taxus cuspidata (yew Jepang) menghambat P glikoprotein dan merupakan kandidat terbaik untuk membalikkan resistensi multiobat dalam sel kanker. Sedangkan Taxus celebica, yang mengandung flavonoid sciadopitysin, secara tradisional digunakan di Cina sebagai pengobatan herbal diabetes melitus.

3. Lempuyang Wangi (Zingiber zerumbet)

Kemudian, Prof Ketut menyebutkan Lempuyangn Wangi sebagai tanaman untuk mengobati kanker. Melansir dari Nature.com, lempuyangan wangi mengandung sesquiterpene yang dominan dan zerumbone yang memiliki aktivitas perlindungan yang signifikan terhadap beberapa kasus kanker pada manusia. Namun, tinjauan literatur mengungkapkan tidak ada laporan tentang aktivitas antioksidan dan antitumor gabungan dari rimpang tanaman Zingiber zerumbet. Penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk penggunaan tanaman ini sebagai obat.

4. Temu Kunci (Boesenbergia pandurata)

Berikutnya ada temu kunci. Bunda mungkin familiar dengan tanaman ini sebagai bumbu masakan.

Melansir dari Chemo Prev, selain sebagai bumbu dalam masakan Indonesia, temu kunci secara ilmiah mengandung fitokimia danmenunjukkan beberapa efek terapeutik seperti antibakteri, anti-inflamasi, anti atau pro-oksidan, dan juga antikanker.

5. Melinjo/Tangkil (Gnetum gnemon)

Tanaman selanjutnya cukup menarik, yaitu melinjo sebagai obat kanker. Prof Ketut menjelaskan bahwa biji melinjo memiliki kandungan senyawa aktif yang sangat baik menekan pertumbuhan sel kanker yaitu gnetin C dan trans-resveratrol. 

“Bahan ini (melinjo) banyak kita punya di Indonesia, tepatnya biasa kita olah sebagai emping. Jadi budayakanlah makan emping dan sayur lodeh,” ujar Prof. I Ketut Adnyana, M.Si., Ph.D dalam acara Rapat Pleno Forum Guru Besar (FGB) Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan tema “Masa Depan Obat Herbal Sebagai Terapi Alternatif Kanker”, pada Jumat (28/9/2018), 

Melansir dari National Library of Medicine, ekstrak biji melinjo dan bahan aktifnya gnetin C (GC) serta dimer resveratrol, telah terbukti memiliki spektrum aktivitas farmakologis yang luas. Menurut penelitian, penggunaan melinjo sebagai obat secara klinis menghambat proliferasi jenis sel kanker pankreas, prostat, payudara, dan usus besar, tanpa mempengaruhi sel normal. 

6. Daun Sirsak (Annona muricata)

Prof Ketut berikutnya menyebut daun sirsak sebagai tanaman untuk obat kanker. Sebetulnya, tanaman ini memang sudah banyak dimanfaatkan sebagai obat kanker. Senyawa aktif pada daun sirsak dapat menekan sel kanker jauh lebih baik dibandingkan dengan obat kanker yang standar digunakan, yaitu tamoxifen.

Melansir dari National Institutes of Health, beberapa penelitian telah menunjukkan potensi penggunaan tanaman ini dalam perawatan terapeutik potensial pada pasien kanker. Ekstrak dari daun sirsak terbukti menghambat proliferasi sel kanker payudara.

7. Bawang Tiwai (Eleuthrine americana)

Selanjutnya ada bawang tiwai atau bawang dayak. Tanaman ini juga disebutkan Prof Ketut sebagai tanaman yang berpotensi sebagai obat kanker.

Melansir dari Flowers of India, bawang dayak telah banyak digunakan sebagai pengobatan. Kegunaannya sangat beragam dalam mengobati berbagai penyakit, di antaranya:

  • Untuk membunuh parasit dan cacing dalam usus, yaitu dengan meminum ekstrak bawang tiwai. 
  • Sebagai obat untuk epilepsi, yaitu dengan mencampurkan getah bawang tiwai dengan garam atau dicampurkan dengan rum kemudian digosokkan pada tubuh. 
  • Mengobati luka dengan menggunakannya sebagai plester. 
  • Mengobati infertilitas dan pendarahan organ kewanitaan dengan mengonsumsi akar bawang tiwai. 

8. Keladi Tikus

Prof Ketut kemudian menjelaskan tanaman keladi tikus sebagai obat kanker.

Melansir dari Journals of Cancer Research and Therapeutics, ekstrak umbi keladi tikus dapat menginduksi apoptosis pada beberapa jenis sel kanker dan terbukti menekan sel kanker pada tubuh manusia.

9. Biji Buah Anggur

Bunda pasti pernah mengonsumsi anggur. Biji anggur disebutkan oleh Prof Ketut sebagai tanaman yang dapat menjadi obat untuk melawan kanker.

Melansir dari cancer.org, uji klinis dari ekstrak biji anggur menunjukkan bahwa kandungan antioksidan pada biji anggur memiliki potensi untuk menghambat perkembangan beberapa jenis kanker. 

Studi lain menjelaskan bahwa ekstrak biji anggur terbukti dapat melawan kanker prostat, kanker usus besar dan kanker payudara.

10. Propolis 

Propolis yang berasal dari lebah madu adalah bahan alami terakhir yang dijelaskan Prof Ketut sebagai obat herbal untuk melawan kanker.

Melansir dari National Institute of Health, propolis memberikan efek antikanker dengan menghambat proliferasi sel kanker dan menginduksi apoptosis melalui pengaturan berbagai jalur pensinyalan. Propolis juga dapat menahan siklus sel tumor, menginduksi autofagi, modulasi epigenetik, dan selanjutnya menghambat invasi dan metastasis tumor.

Uji coba tanaman herbal sebagai obat kanker

Prof. Ketut menjelaskan bahwa kesepuluh potensi obat herbal ini telah melalui berbagai uji coba untuk memastikan bahwa tanaman tersebut benar-benar dapat membunuh sel kanker. 

Berbagai uji coba yang dilakukan di antaranya uji kandungan senyawa aktif, uji tingkat sel, uji menggunakan hewan percobaan, dan diuji langsung kepada penderita kanker. 

Hasilnya, kesepuluh jenis herbal tersebut dapat menekan aktivitas sel kanker dan mendapat testimoni positif dari pasien uji coba. 

“Saya sangat yakin dengan potensi obat herbal Indonesia, karena kita punya banyak bahan potensial. Bicara peluang melimpah, tradisi punya, pengolahan murah, pangsa pasar banyak, lalu aman penggunaannya. Tantangan kita hanyalah political will. Kita harus berani memberikan rekomendasi,” tegas Prof. Ketut.

Lebih lanjut, Prof Ketut berharap bahwa penggunaan obat herbal di masa depan tak hanya sekedar menjadi pengobatan alternatif saja, tetapi ada regulasi yang jelas mengenai penggunaan obat herbal. Prof Ketut berharap penggunaan obat herbal dengan regulasi yang jelas dapat membuat masyarakat tidak lagi tersesatkan oleh informasi kurang benar yang beredar. 

Bunda, itulah 10 tanaman yang dapat menjadi obat untuk melawan kanker menurut Guru Besar ITB. Semoga tanaman-tanaman ini dapat diuji lebih lanjut dan regulasi penggunaannya didukung pemerintah. Semoga bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Tanaman Hias untuk Jaga Kesehatan Mental, Bisa Bikin Bahagia Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Penyebab Sakit Perut saat Haid yang Memengaruhi Kesuburan

Kehamilan Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Diduga Jadi Korban Love Scamming Pria Pakistan, Paspor WNI Ditolak Imigrasi

Mom's Life Annisa Karnesyia

Deretan Nama Anak Selebgram Indonesia yang Bagus, dari Kenkulus Kenneth hingga Kamari

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

Inul Daratista & Sang Putra Beri Kejutan Ultah untuk Adam Suseno, Intip Potretnya

Mom's Life Amira Salsabila

Paparan Hormon Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Perilaku Anak di Masa Depan, Ini Fakta Medisnya

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ucapan Menyentuh Vincent Verhaag dan Jessica Iskandar untuk El Barack yang Ultah ke-11

Paparan Hormon Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Perilaku Anak di Masa Depan, Ini Fakta Medisnya

Deretan Nama Anak Selebgram Indonesia yang Bagus, dari Kenkulus Kenneth hingga Kamari

5 Penyebab Sakit Perut saat Haid yang Memengaruhi Kesuburan

Diduga Jadi Korban Love Scamming Pria Pakistan, Paspor WNI Ditolak Imigrasi

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK