Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Fakta di Balik Isu Tak Sedap soal Roti Aoka Meski Sudah Dibantah

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Selasa, 23 Jul 2024 19:00 WIB

Ilustrasi roti
Ilustrasi roti/Foto: Getty Images/iStockphoto/yasuhiroamano
Jakarta -

Roti Aoka menjadi sorotan setelah dituding mengandung pengawet berbahaya yang biasa ditemukan di produk kosmetik, sodium dehydroacetate. Akan tetapi, PT Indonesia Bakery Family (PT IBF) yang memproduksi roti tersebut membantah adanya kandungan pengawet berbahaya.

Hal itu diungkap langsung oleh Head Legal PT Indonesia Bakery Family, Kemas Ahmad Yani, yang menegaskan produk roti Aoka sudah mengantongi izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Ia memastikan roti Aoka memakai bahan yang aman dan telah melewati proses uji oleh BPOM RI.

“Seluruh produk roti Aoka tidak mengandung sodium dehydroacetate sebagaimana ditulis di beberapa media,” ujar Kemas, dikutip dari laman detikcom, Selasa (23/7/2024).

“PT Indonesia Bakery Family selaku produsen roti Aoka merupakan produsen makanan yang sangat memperhatikan kualitas bahan baku termasuk aspek kesehatan bagi konsumen. Aoka diproduksi dari bahan berkualitas, diproses secara higienis dan aman bagi kesehatan,” sambungnya.

Sebagai informasi, dugaan roti Aoka mengandung bahan berbahaya berasal dari laporan uji laboratorium PT SGS Indonesia. Akan tetapi, dalam siaran persnya, PT IBF mengklaim bahwa PT SGS Indonesia telah membuat pernyataan resmi bahwa laporan tersebut bukan berasal dari pihaknya.

Pedagang terkena dampaknya

Para pedagang tentunya terkena imbas dari tudingan bahan pengawet tersebut. Salah satunya adalah Aisyiah, pedagang warung kelontong di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang mengaku penjualan roti Aoka mengalami penurunan.

Aisyiah mengatakan penjualan roti Aoka di warungnya bisa habis dalam waktu 4-6 hari saja. Akan tetapi, dengan beredarnya isu ini membuat stok roti Aoka di etalase warung masih tersisa banyak, bahkan di rumahnya ia masih menyimpan delapan dus.

“Itu pengaruh banget, baru saja tadi ada yang mau beli roti Aoka temannya malah menghalangi dia jangan beli. Akhirnya dia beli chiki saja sama kopi. Terus ibu-ibu biasanya juga beli langsung empat sekarang enggak ada yang beli,” ungkap Aisyiah.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda