HaiBunda

MOM'S LIFE

Pola Makan Pemicu Gagal Ginjal di Usia Muda

dr. Sofian Kurnia Marsa Widjaya, Sp.PD & Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 14 Aug 2024 11:15 WIB
Ilustrasi Pola Makan Pemicu Gagal Ginjal/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Farknot_Architect
Jakarta -

Penyakit gagal ginjal dapat terjadi di usia muda karena berbagai penyebab, Bunda. Salah satunya adalah pola makan yang tidak sehat.

Memahami penyebab gagal ginjal menjadi penting untuk mencegah penyakit ini serta komplikasinya. Selain penyebab, ada pula jenis dan gejala gagal ginjal yang perlu Bunda ketahui.

Apa itu gagal ginjal?

Gagal ginjal merupakan suatu kondisi di mana satu atau dua ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik. Pada kondisi ini, ginjal tidak dapat lagi berfungsi sebagai filtrasi atau membuang sisa metabolisme dalam tubuh, serta tidak mampu menjaga keseimbangan asam dan basa.


Gagal ginjal berbeda dengan penyakit batu ginjal ya, Bunda. Batu ginjal adalah semacam penyakit yang diakibatkan oleh obstruksi (penyumbatan) di dalam ginjal.

Batu ginjal yang berlangsung lama hingga diameternya semakin besar dapat menyebabkan gagal ginjal. Kondisi ginjal yang besar hingga menyebabkan pembengkakan ini membuat fungsi ginjal menurun sehingga menimbulkan obstruksi.

Jenis dan penyebab gagal ginjal

Jenis penyakit gagal ginjal dibagi menjadi dua, yakni:

1. Penyakit gagal ginjal akut

Gagal ginjal akut atau acute kidney injury terjadi ketika ginjal berhenti berfungsi secara tiba-tiba Gagal ginjal akut dapat terjadi karena pre-renal (gangguan aliran darah), renal (kerusakan pada ginjal sendiri), dan post-renal (penyumbatan di saluran urine).

Berikut penjelasan lengkap terkait penyebab gagal ginjal akut:

Gagal ginjal akut pre-renal

Gagal ginjal akut pre-renal dapat terjadi akibat gangguan aliran darah ke ginjal. Ada beberapa penyakit yang dapat memicu kondisi ini, seperti:

  • Dehidrasi berat
  • Diare berat
  • Syok anafilaktik atau sepsis karena infeksi
  • Penyakit jantung seperti gagal jantung
  • Luka bakar berat

Gagal ginjal akut renal

Pada gagal ginjal akut ini, kerusakan terjadi pada ginjal itu sendiri, Bunda. Ada beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab, seperti:

  • Pielonefritis atau infeksi pada saluran kemih
  • Efek samping penggunaan obat nefrotoksik

Gagal ginjal akut post-renal

Keadaan post-renal pada gagal ginjal terjadi akibat penyumbatan di saluran urine. Berikut beberapa kondisi yang dapat memicu gagal ginjal akut post-renal:

  • Batu ginjal
  • Tumor di saluran kemih dan ginjal
  • Pembesaran prostat
  • Hilangnya kontrol terhadap kandung kemih karena masalah saraf (neurogenic bladder)
  • Perlengketan di saluran kemih akibat fibrosis (jaringan parut)

Kondisi gagal ginjal akut harus segera ditangani untuk mencegah kerusakan ginjal permanen, Bunda. Bila tidak ditangani dengan baik dan cepat, gagal ginjal akut dapat berakibat fatal atau menyebabkan kematian.

2. Penyakit gagal ginjal kronis

Gagal ginjal kronis atau chronic kidney disease terjadi ketika fungsi ginjal menurun secara bertahap. Pada kondisi ini terjadi penurunan laju filtrasi atau penyaringan ginjal selama 3 bulan atau lebih, Bunda.

Penyebab gagal ginjal kronis

Penyebab paling umum dari gagal ginjal kronis adalah komplikasi atau penyakit komorbid, seperti diabetes tidak terkontrol dan hipertensi tidak terkontrol. Pada kondisi diabetes, kadar gula darah yang tidak dapat dikendalikan dapat membuat laju filtrasi ginjal menurun.

Penyakit gagal ginjal kronis umumnya menyerang usia dewasa atau mereka yang sudah memiliki komplikasi diabetes atau hipertensi. Penyakit ini juga dapat menyerang anak-anak.

Gejala gagal ginjal

  • Sesak napas
  • Mudah lelah dan lemas
  • Tampak pucat
  • Mual dan muntah
  • Terkadang muncul gangguan irama jantung
  • Hiperkalemia atau jumlah kalium dalam darah yang tinggi
  • Penurunan berkemih atau jarang buang air kecil
  • Kejang
  • Koma atau kehilangan kesadaran

Apakah warna urine dapat mendeteksi masalah ginjal?

Bunda juga perlu waspada dengan perubahan warna urine ya. Warna urine gelap, seperti kuning pekat, merah, atau cokelat, dapat menandakan adanya masalah pada ginjal, seperti gagal ginjal.

Bila warna urine berubah tidak normal, segera periksa ke dokter. Pemeriksaan analisis urine dapat dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya masalah di ginjal, termasuk menganalisis pH urine.

Ilustrasi Gejala Gagal Ginjal/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Iamstocker

Diagnosis gagal ginjal

Diagnosis gagal ginjal dapat dimulai dari anamnesis, di mana dokter akan mencari faktor risiko yang mengarah ke kondisi gagal ginjal. Lalu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat dan memeriksa gejala.

Pemeriksaan penunjang juga dapat dilakukan, seperti pemeriksaan ureum dan kreatinin untuk melihat fungsi ginjal, analisa urine (urinalisis), USG ginjal, dan cek albuminuria. Apabila terjadi peningkatan kadar ureum dan kreatinin, maka dapat dokter dapat menentukan diagnosis, apakah termasuk gagal ginjal akut atau kronis.

Penanganan gagal ginjal

Penanganan medis untuk kasus gagal ginjal akan bergantung pada jenis dan penyebabnya, Bunda. Misalnya, pada gagal ginjal akut yang disebabkan dehidrasi, dokter akan mengelola kebutuhan cairan dan melakukan monitoring perubahan sampai tahap perbaikan.

Namun, pada kondisi gagal ginjal kronis, tindakan medis akan menyesuaikan stadium penyakit, dari stadium 1, 2, 3A, 3B, 4, dan 5. Stadium pada gagal ginjal akan dihitung berdasarkan laju filtrasi glomerulus (LFG).

Berikut stadium pada gagal ginjal:

  • Stadium 1: Kerusakan pada ginjal dengan GFR normal atau di atas ≥ 90 mL/min/ 1.73 m²
  • Stadium 2: Kerusakan pada ginjal dengan penurunan GFR ringan, yakni 60-89 mL/min/ 1.73 m²
  • Stadium 3B: Penurunan pada GFR dari sedikit hingga sedang, yakni 45-59 mL/min/ 1.73 m²
  • Stadium 3C: Penurunan pada GFR sedang hingga parah, yakni 30-44 mL/min/ 1.73 m²
  • Stadium 4: Penurunan pada GFR yang parah, yaitu 15-29 mL/min/ 1.73 m²
  • Stadium 5 (akhir): Bunda mengalami gagal ginjal dengan penurunan GFR

Pada stadium 5 (akhir), pilihan pengobatan adalah terapi pengganti ginjal, seperti hemodialisis atau cuci darah dan CAPD (continuous ambulatory peritoneal dialysis). Perlu diketahui, cuci darah merupakan penanganan medis yang dilakukan seumur hidup pada pasien gagal ginjal kronis.

Di Indonesia, cuci darah banyak dipilih sebagai pengobatan oleh pengidap gagal ginjal kronis. Pada beberapa kasus, peluang keberlangsungan hidup dapat panjang bila cuci darah dilakukan secara rutin, baik, dan kepatuhannya bagus.

Prosedur cuci darah juga dapat dilakukan pada kondisi gagal ginjal akut. Misalnya, ginjal tidak dapat mengeluarkan urine selama 24 jam atau terjadinya obstruksi saluran kemih jangka panjang.

Selain cuci darah, transplantasi ginjal sudah dapat dilakukan pada gagal ginjal kronis stadium akhir yang terjadi di usia muda. Transplantasi ginjal melibatkan pendonor dengan fungsi ginjal yang sehat.

Satu ginjal sehat yang tersisa pada pendonor masih dapat berfungsi maksimal dalam membuang sisa metabolisme dalam tubuh, filtrasi, serta mengatur keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.

Pola makan pemicu gagal ginjal

Pola makan yang tidak sehat dapat memicu terjadinya gagal ginjal, Bunda. Berikut jenis makanan yang perlu dihindari karena dapat memicu kerusakan pada organ ginjal:

  1. Makanan tinggi natrium atau garam
  2. Makanan tinggi gula atau glukosa
  3. Makanan olahan (fast food dan junk food)
  4. Makanan dan minuman kemasan
  5. Minuman bersoda

Selain pola makan, gagal ginjal juga dapat dipicu karena gaya hidup tidak sehat, seperti kebiasaan merokok dan kurang olahraga.

Tips menjaga kesehatan untuk mencegah gagal ginjal

Berikut tips menjaga kesehatan tubuh untuk mencegah terjadinya gagal ginjal:

  1. Konsumsi makanan rendah natrium atau gula. Jumlah garam yang diasup sebaiknya kurang dari 2 gram per hari.
  2. Hindari konsumsi makanan tinggi gula dan kalori, seperti di minuman kemasan, makanan olahan dan siap saji.
  3. Diet seimbang, di mana kebutuhan karbohidrat, lemak, serat, protein, vitamin, dan mineral sesuai dengan kebutuhan kalori harian.
  4. Olahraga atau melakukan latihan aerobik paling tidak 3-5 kali seminggu dengan durasi 30 menit untuk mengurangi faktor risiko dan gejalanya.
  5. Minum air putih minimal 8 gelas atau 2 liter per hari.
  6. Hindari kebiasaan merokok karena radikal bebas yang terkandung cukup tinggi.

Demikian serba-serbi penyakit gagal ginjal dan pola makan tidak sehat yang dapat memicunya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Cerita Acha Septriasa yang Hidup dengan Satu Ginjal

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Roche Peserta Coc Season 2 yang Kepintarannya Curi Perhatian, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Ketahui Estimasi Total Biaya Operasi Caesar BPJS dan Tanpa BPJS

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

5 Resep Kue Singkong Kukus Sederhana yang Enak, Ekonomis, dan Anti Gagal

Mom's Life Amira Salsabila

Wizzy Dapat Kejutan Manis Hamil Anak Kedua di Momen Ulang Tahunnya yang Ke-31

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

6 Tips Menabung ala Jepang agar Uang Cepat Terkumpul

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Piyu Padi dan Mantan Istri Kompak Hadiri Kelulusan SMA Sang Putri di Inggris, Ini Potretnya

Squid Game Season 3 Sudah Tayang! Intip Fakta Menarik dan Reaksi Para Pemain

5 Resep Kue Singkong Kukus Sederhana yang Enak, Ekonomis, dan Anti Gagal

Ketahui Estimasi Total Biaya Operasi Caesar BPJS dan Tanpa BPJS

SAKA Market Vol. 2: Green Trails Festival Sukses Digelar 2 Hari, Catat 6.500 Pengunjung

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK