HaiBunda

MOM'S LIFE

Kepala BMKG Ungkap Gempa Megathrust Bukan Peringatan Dini, Melainkan...

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Rabu, 21 Aug 2024 14:11 WIB
Kepala BMKG Ungkap Gempa Megathrust Bukan Peringatan Dini/Foto: Getty Images/iStockphoto/Petrovich9
Jakarta -

Belakangan ini masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan prediksi gempa megathrust yang bisa mengakibatkan tsunami di beberapa wilayah. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk tetap tenang.

BMKG mengimbau untuk tidak perlu terkejut, panik, dan salah paham atas munculnya peringatan terkait potensi gempa megathrust di Tanah Air.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menegaskan bahwa peringatan potensi gempa megathrust yang kembali diungkap beberapa waktu belakangan ini bukan hal yang baru di Indonesia. Hal ini karena BMKG telah menyatakan peringatan tersebut pada 2018.


Pada 2018 lalu, Dwikorita masih memaklumi masyarakat yang panik akibat peringatan potensi gempa ini. Namun, kali ini ia meminta masyarakat untuk tidak merasakan hal serupa karena soal gempa megathrust yang disampaikan tidak ada bedanya dengan 2018 lalu.

“Kalau saat itu kami masih memahami, kan, akhirnya bisa dijelaskan, ya. Kami tahu bahwa ini awalnya menakutkan. Namun, karena diulang-ulang setiap tahun, seharusnya sudah tidak takut,” ungkapnya, dikutip dari laman CNBC Indonesia, Rabu (21/8/2024).

Ia pun menjelaskan tujuan utama BMKG kembali mengingatkan potensi gempa megathrust adalah untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia, bukan justru menakut-nakuti. Terlebih, Indonesia tergolong rawan mengalami bencana gempa.

“Tujuannya apa, sih, di balik itu? Tujuannya bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk membuat kita siap,” ujar Dwikorita.

“Jadi, pemerintah di daerah yang rawan gempa dan tsunami itu agar lebih giat menyiapkan persiapan mitigasinya, antara lain edukasi kepada publik. Jadi, tujuannya bukan bikin panik dan galau,” sambungnya.

Kepala BMKG sebut gempa megathrust bukan peringatan dini

Lebih lanjut soal peringatan potensi, Dwikorita meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menghentikan diskusi yang terlalu rumit soal gempa megathrust di media sosial. Ia mengatakan prioritas saat ini adalah mempersiapkan diri dan mengenal mitigasi.

“Jadi, arahnya ke sana, bukan arahnya panik, diskusi, diskusi, dan diskus terus. Ya, diskusinya saya kira sudah cukup,” tegas Dwikorita.

“Kalau diskusi yang rumit, serahkan para pakar. Masyarakat nanti tinggal mendengarkan pakar saja yang rumit-rumit. Tugas kita adalah berlatih, siap belajar dari Jepang yang serupa nasibnya dengan kita,” sambungnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Tips Menangani Korban Trauma Bencana Alam

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

7 Potret Artika Sari Devi & Baim Tetap Mesra Meski Sudah 17 Tahun Menikah

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Aline Adita Ungkap Miliki Uterus Didelphys atau Rahim Ganda hingga Akhirnya Hamil setelah 12 Th

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

58% Orang Sering Pakai Kosakata Bahasa Inggris Ini Meski Tak Paham Arti, Cek Daftarnya!

Mom's Life Amira Salsabila

Apakah Menantu Perempuan Wajib Mengurus Mertua yang Sakit? Cek Kewajiban Menurut Islam

Mom's Life Arina Yulistara

Cerita Raffi Ahmad Belajar dari Sang Putra Rafathar soal Bisnis

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

7 Potret Artika Sari Devi & Baim Tetap Mesra Meski Sudah 17 Tahun Menikah

20 Contoh Interaksi Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari: Pengertian, Ciri, Syarat, Faktor, hingga Tujuan

Apakah Menantu Perempuan Wajib Mengurus Mertua yang Sakit? Cek Kewajiban Menurut Islam

17 Contoh Kata Pengantar Makalah Beserta Struktur dan Cara Membuatnya

58% Orang Sering Pakai Kosakata Bahasa Inggris Ini Meski Tak Paham Arti, Cek Daftarnya!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK